"MAYANGKARA" Ki EKO PRASETYO, M.Sn
Adegan Pasoewakan Agung Negari Mamenang, Prabu Jayabaya dihadap para Punakawan catur beserta Resi Mayangkara dikira Prabu Jayabaya berbuat salah dengan adik Prabu Sariwahana karena rakyat Yawastina mengungsi ada bahaya yang mengancam rakyat Yawastina lalu Ki Lurah Semar menyadarkan bahwa zaman purwa dahulu bisa dijadikan kaca atau muhasabah diri sang Prabu Jayabaya, sesudah pasowanan sang Prabu Jayabaya mengenakan pakaian kebesarannya.
lain tempat di Kerajaan Yawastina, Prabu Sariwahana dihadap Patih Sunjali melapor bahwa Adipati Darmawasesa di Bojanegara, Adipati Wirasta di Madura, Adipati Brajapati di Pringgalaya, dan Harya Sutusna di Parangakik mbalelo bersamaan dengan raja Mamenang Prabu Jayabaya; lalu Raden Hadi Karma, Adipati Bumipala, Adipati Subala di Banjarjunut, Adipati Jayasutarsa; lalu Patih Sunjali dihadap Putra Adipati Malawapati, Adipati Bumipala di Trajutrisna, Raden Harya Astadarma, Raden Harya Darmakusuma, Raden Harya Padmasarana ; Patih Sunjali mengutus Tumemggung Suksara; Begawan Curiganata menyeramahi Raden Ajidarma Tumenggung Tambakyudha melapor bahwa diluar Kedaton ada ribut ribut, Patih Sutisna dimintai pendapat bagaimana?, Tumenggung Saguhjayaendra perang tanding dengan Tumenggung Suksara dst, Prabu Jayabaya dihadap Para Punakawan Catur, tiba tiba Raden Darmakusuma menghadap, setelah selesai Raden Darmakusuma minta izin dan pergi lalu ditengah jalan perang tanding dengan Buta Cakil, wadya bala Raksaksa menyerang Raden Darmakusuma, Prabu Sariwahana dihadap Patih Sunjali melapor bahwa wadya bala raksaksa mengganggu, raja raksaksa menyerang Prabu Yaksabirawa dan rapat pasewakan, Prabu Sariwahana menantang kakak Prabu Jayabaya, Prabu Jayabaya berhasil menikahkan putri Prabu Sariwahana, perang tanding tidak bisa dihindarkan Begawan Anoman gugur lalu maju Raden Astadrama perang tanding dengan Raja Yaksabirawa bisa dikalahkan lalu pulang raja raksaksa itu dengan diejek Petruk SEKIAN
Komentar
Posting Komentar