Langsung ke konten utama

Postingan

Artikel Unggulan di Blog ini

Makna Hijrah

MAKNA HIJRAH SUBSTANSI HIJRAH DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM Oleh: H. Dedih Surana, Drs., M.Ag. Pengantar Kata hijrah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan dri dan berpindah tempat. Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam. Dengan merujuk kepada hijrah yang dilakukan Rasulullah Saw tersebut sebagaian ulama ada yang mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari “darul kufur” menuju “darul Islam”. Keluar dari kekufuran menuju keimanan. Umat Islam wajib melakukan hijrah apabila diri an keluarganya terancam dalam mempertahankan akidah dan syari’ah Islam. Perintah berhijrah terdapat dalam beberpa ayat Al-Qur’an, antara lain: Qs. Al-Baqarah 2:218). “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu me

Postingan Terbaru

Tempat Angker 2

Tempat Bersejarah dan Angker Part 2

Kenangan Yg tidak bisa dilupakan

Pasar Bringharjo, Pasar Kesenian di Kota Yogyakarta

Pengrajin Wayang Seng Gavalium

Wayang kulit kerajinan dan souvenir maharani art

Pengrajin Wayang : Mbah Mertowirejo (Brambang)

Bisnis Wayang Karton Makin Menjanjikan

BERMULA DARI HOBI, WAYANG KARDUS JADI MENGHASILKAN RUPIAH

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll