Pria Mojokerto ini Geluti Lukis Wayang Kertas pria mojokerto ini geluti lukis wayang kertas

 Pria Mojokerto ini Geluti Lukis Wayang Kertas
Pria Mojokerto ini Geluti Lukis Wayang Kertas
Subekti Alam Muk'arif tengah membuat wayang kertas di ruang tamu rumahnya, Senin (18/2) 
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Seorang pria berkemeja hitam terlihat sibuk menggoreskan pensil di atas kertas karton ukuran A3 di ruang tamu rumah Dusun Slawe, Desa Padi, Gondang, Kabupaten Mojokerto. Matanya hampir tak berkedip, menerawang goresan garis dibuat di kertas karton.
Selang beberapa jam, garis-garis itu membentuk karakter wayang. Usai karakter wayang terbentuk, pria itu menjumput gunting di atas meja kayu jati. Kemudian, dia menggunting kertas karton A3 sesuai pola garis.
Setelah menggunting, dirinya menuangkan cat air ke atas wadah plastik sembari menggenggam kuas. Tak seberapa lama, kuas itu dicelupkan ke cat air. Perlahan, dirinya menyapu ujung kuas yang berlumuran cat di atas potongan kertas karton berbentuk wayang.
Pria itu bernama Subekti Alam Muk'arif (25). Subekti merupakan pengrajin wayang kertas. Dia mulai membuat wayang kertas tahun 2007, atau saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat Surya mendatangi kediamannya, Subekti tengah membuat wayang kertas pesanan pelanggan.
"Saya sedang membuat wayang kertas karakter Krisna," katanya sembari menggoreskan cat air di atas kertas karton kepada Tribunjatim.com, Senin (18/2).
Subekti, menceritakan teknik membuat wayang kertas dia pelajari sendiri. Dia hanya berbekal kemampuan menggambarnya.
"Saya belajar membuat wayang kertas secara otodidak. Pola-pola garis wayang saya pelajari melalui buku," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Subekti mengatakan, mulanya dirinya hanya coba-coba membuat wayang kertas. Sebab, sedari kecil dirinya ingin memiliki wayang kulit tetapi hingga dirinya beranjak dewasa, keinginan tersebut belum terpenuhi.
"Sebenarnya, saya membuat wayang kertas untuk koleksi pribadi. Karena sejak kecil ingin punya wayang kulit. Saya memang sejak kecil sudah suka pewayangan. Karena, ayah saya sering bercerita kisah pewayangan hingga tertidur lelap," terangnya.
Wayang kertas buatannya itu dirinya pajang di ruang tamu rumah. Tak disangka saat tetangga berkunjung ke rumahnya, dia diminta untuk membuatkan wayang kertas.
"Ternyata para tetangga merespon baik kerajinan wayang kertas buatan saya. Tetangga itu memesan satu wayang kertas karakter Arjuna," paparnya.
Beberapa hari berikutnya, wayang kertas buatan Subekti mulai dilirik tetangga lain. Subekti pun mulai kebanjiran orderan wayang.
 "Satu bulan setidaknya ada 5 pesanan wayang kertas. Selanjutnya saya mencoba memasarkannya ke media sosial. Pelanggan saya sudah sampai Banyuwangi," ucapnya.
Wayang kertas buatan Subekti dibanderol dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 150.000. semakin besar ukuran wayang, semakin mahal harganya.
"Wayang ukuran 10 cm saya banderol Rp 30.000 kalau yang ukuran 1 meter saya banderol Rp 150.000. Selain itu, saya juga membuat wayang dari bahan talang (seperti karpet) harganya paling kecil Rp 60.000. kalau wayang talang bisa dibuat pertunjukan karena tidak mudah robek. Wayang kertas cocoknya untuk pajangan," tandasnya
https://jatim.tribunnews.com/pria-mojokerto-ini-geluti-lukis-wayang-kertas.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer