Mushaf Usmani Al-Qur’an
Mushaf Usmani Al-Qur’an
Mush-haf Utsmany adalah mush-haf dari ayat-ayat Allah yang dikumpulkan kaum Muslimin pada zaman khilafah (pemerintahan) shahabat Utsman bin ‘Affan. Yang demikian disebabkan pada saat meninggalnya Nabi Muhammad, Al-Qur’an dalam keadaan belum terkumpul menjadi mush-haf. Al-Qur’an pada waktu itu terdapat di dada-dada kaum muslimin, pelepah-pelepah daun kurma, batu putih yang tipis dan halus, dan yang lainnya. Kemudian dikumpulkan pada khilafahnya shahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika terbunuhnya sebagian besar para shahabat Rasululloh yang qurro’ (hafal Al-Qur’an), yaitu pada saat terjadinya peperangan Yamamah. (Sebagaimana hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari no. 4986).
Kemudian pada zamannya Khalifah Utsman bin ‘Affan dikumpulkan karena sabda Rasulullah (artinya): “Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf.”
Pada waktu itu kaum Muslimin membaca Al-Qur’an dengan huruf-huruf yang berbeda. Perbedaan dialek/logat dalam membaca Al-Qur’an menyebabkan terjadinya perselisihan pada pasukan-pasukan kaum muslimin di daerah-daerah Islam. Para pimpinan pasukan tersebut khawatir akan terjadi fitnah. Mereka menulis risalah kepada Khalifah Utsman bin ‘Affan tentang apa yang terjadi sehingga diperintahkanlah para shahabat untuk mengumpulkan mush-haf.
Disatukanlah bacaan-bacaan Al-Qur’an menjadi satu huruf (bahasa), yaitu dengan bahasa Quraisy. Bahasa Quraisy dipilih karena bahasa yang paling mulia, bahasa yang digunakan oleh Rasululloh, bahasa yang paling tinggi kedudukan tata bahasanya dan bahasa yang paling suci/bersih di negara Arab. Dikumpulkanlah mush-haf-mush-haf menjadi satu mush-haf yaitu dengan bahasa Quraisy dan yang selainnya dibakar.
Maka, kaum muslimin bersatu di atas satu mush-haf. Sampai kepada kita Mush-haf Al-Qur’an Utsmany dengan nukilan yang mutawatir. Tidak ada perbedaan/perselisian sedikitpun dalam nukilan tersebut. Bahkan mush-haf Al-Qur’an yang disebut sebagai Mush-haf Utsmany akan tetap terpelihara di atas pemeliharaan Allah Subhaanahu wa ta’ala sampai hari kiamat. Di sana masih terdapat bacaan-bacaan yang keluar dari Mush-haf Utsmany dan bacaan tersebut shahih dari Rosululloh.
Gambar : (Al-Qur’an Mushaf Ustami)
CIRI-CIRI AL-QURAN MUSHAF UTSMANI FORMAT 18 BARIS
Format Al-Quran Standar Kajian Majelis Pengajian Darul Qohar
Disadari atau tidak, Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang berisi susunan huruf, lambang sekaligus simbol. Dengan kata lain, Al-Qur’an tidak hanya semata bahasa bunyi atau verbal. Karena memuat lambang dan simbol tentunya harus ada metode atau alat untuk memahami simbol tersebut.
Model pendekatan struktur Al-Qur’an ini berdasarkan atas pengamatan terhadap fenomena susunan Al-Qur’an dengan sistematika yang sudah kita kenal dengan tipe fomat cetak mushaf. Hasil pengamatan ini kemudian disusun berdasarkan isyarat-isyarat Al-Qur’ an yang relevan untuk dikenali hubungan strukturnya serta dianalisis maksud pesannya secara kontekstual.
Bertolak dari keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk yang memiliki sifat terang yang menerangi dan menerangkan, maka proses penggalian pesan keilmuan yang terkandungdalam.Al-Qur’an sebenamya terpulang kepada diri kita masing-masing sejauh mana kita mau membuka hati dan fikiran terhadap terangnya cahaya llahi.
Bentuk susunan Al-Qur’an sangat unik dan mengesankan. Sistem AIQur’an menunjukkan adanya sebuah titik yang seolah berada diluar sistem, namun mengontrol sistem. Indikator tentang adanya titik kontrol bisa kita lihat pada kekhasan penempatan “satu ayat tertinggal” diakhir juz 13. Ayat tersebut adalah QS.15 AI-Hijr ayat 1.
Seringkali kita mengingatkan bahwa format penyusunan mushaf AlQur’an mempunyai peranan penting dalam metode struktur Al-Qur’an. Sederhananya seperti cara komputer, bukankah selalu ada perintah untuk memformat terlebih dahulu disket yang baru akan dipergunakan ?.
Maka perlu ditemukan terlebih dahulu Al-Qur’an yang dimaksud, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah seluruh halaman penulisan ayat adalah 484 halaman, dimulai nomor halaman 2 sampai 485. Halaman I adalah halaman Qur’an.
- Setiap Juz terdiri dari 16 halaman, kecuali Juz I dan Juz 3o terdiri atas 15 halaman dan 21 halaman.
- Setiap halaman terdiri dari 18 baris, kecuali halaman 2,3 dan 485. Halaman 2 dan 3 terdiri dari masing-masing 6 baris, sedangkan halaman 485 terdiri dari 15 baris ditambah ‘ruang kosong” setara dengan 3 baris.
- Halaman 2 dan 3 tercetak secara khas berbeda dengan halaman halaman lainnya, memiliki ornamen/hiasan.
- Setiap ayat dirulis selesai pada satu halaman, kecuali ayat 4 dari surat 111 Al-Lahab. Ayat tersebut ditulis berawal dari halaman 484 dan berakhir pada halaman 485 (satu ayat terpurus pindah ke halaman lain).
- Awal Juz ditandai dengan huru-huruf yang dicetak tebal.
- Enam buah surat pada iuz 30 ditempatkan secara khas dalam posisi sejajar baris dan berada pada halaman 482 Dan 483.
- Muqadimah surah menempati 2 baris, kecuali 3 buah surat yang muqadimahnya menempati 1 baris. Ketiga surat tersebut adalah :
- QS. At Taubah (9).
- QS. Al Hiir (15 ).
- QS. An Naml ( 27 ).
9. Tanda ruku’ berupa huruf ع (‘Ain) yang terdapat pada setiap tepi halaman Al-Qur’an tercantum ditempat tanda ruku’ berakhir.
Ciri-ciri tersebut diatas meniadi tanda bantu yang sangat berguna dalam proses belajar untuk memahami, mendalami dan menggali pesan keilmuan yang terkandung didalam Al-Qur’an.
Demikian sebuah pengantar dari kami, mudah-mudahan bermanfaat dan semoga menambah kecintaan kita pada AI-Qur’an untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan,
Hormat kami yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih yang sebanyak-banyak kepadaalm.Bapak Luqman AQ Soemabrata atas dedikasinya dalam menemukan kajian Format dan Struktur Al-Qur’an.
1. Ciri-Ciri Al Qur’an Format 18 Baris :
- Juz = 30
- Surat = 114
- Ayat = 6236
- Jumlah Baris = 18
- Manzil = 7
- Halaman per-Juz = 16, kecuali Juz 1 & Juz 30
- Jumlah’Ain/Ruku’ = 558
- Jumlah seluruh halaman = 484 (dari 2 s /d 485)
- Judul surat yang hanya berada pada 1 baris, yaitu surat = At-Taubah, Al-Hijr, dan An Naml.
- Halaman 482 & 483 tergambar sangat simetris.
- Setiap akhir halaman habis dalam satu ayat, kecuali halaman 484 Yaitu surat AL-Lahab.
- Awal Juz selalu tercetak huruf tebal
- Ada 2 halaman yang masing-masing penuh terisi oleh sebuah surat, yaitu halaman 2 (QS.1 Al-Fatihah) dan 475 (QS.89 Al-Fajr).
Lampiran lampiran :
1. Halaman Memuat 18 Baris
2. Judul Surat Yang Hanya berada pada 1 Baris
3. Halaman 482 & 483 Tergambar sangat SIMETRIS
4. Setiap akhir Halaman habis dalam satu ayat, kecuali halaman 484 ( Surat AL-LAHAB ).
5. Setiap Awal Juz di cetak Tebal.
6. Ada 2 halaman yang masing-masing penuh terisi oleh sebuah surat full.
7. Huruf Yaa tanpa Titik 2, di mulai dari QS 2 ayat 18..dst.. yang umum huruf Yaa nya ada titik 2 di bawahnya..
Sumber : http://darulqohar.wordpress.com/biro-conselling/al-quran-mushaf-utsmani-format-18-baris/
Komentar
Posting Komentar