Menak Biraji
Begitu dengar Aspandriya, raja Negara Biraji ingin mengalahkaan dirinya, Amir Ambyah mendahului menyerang Biraji. Darudriya, raja Bangit diperintahkan menantang Biraji, Darundriya bertemu dengan Sribengat. Keduanya saling jatuh cinta, dan kemudian Sribengat dilarikaan darundriya.
Pertempuran berkobar antara pasukan Biraji melawan pasukan Kuparman. Baladikum, raja Negara Ngambarsirat, saaudara raja Aspandriya datang membantu pasukan Biraji, membuat pasukan Amir Ambyah terdesak. Untunglah pendeta Maskum, kakek Maktal datang menolong dan membuat pasukan Kuparman unggul kembali. Negara Biraji pun dapat ditaklukkan. Begitu perang selesai, Amir Ambyah pulang ke Mekah, dan memerintah untuk memboyong anak istrinya Kaos.
Di Kaos, patih Bestak dan raja Jobin menyebarkan kabar bohong, bahwa Amir Ambyah tewas dalam pertempuran di Biraji. Raja Bahman dibujuk agar berbalik haluan, dan Hirman, anak raja Nusirwan dinobatkan menjadi raja Kaos. Akibatnya negara Kaos menjadi kacau. Pasukan Amir Ambyah memecah belah, karena ada yang berbalik haluan dan ada yang tetap setia. Akibatnya terjadi pertempuran diantara mereka sendiri. Dalam situasi yang tak menentu itu, Kalajohar, raja putri Pirkari, yang juga adik perempuan raja Jobin, Membantu pasukan yang setia pada Amir Ambyah.
Raja Lamdahur dan Pirngadi, putranya maju perang melawan para penberontak. Sementara itu Muninggar mengirim berita kepada Amir Ambyah di mekah tentang terjadinya kekisruhan di Kaos. Di Mekah Amir Ambyah sendiri juga bermimpi terjadinya perang besar di Negara Kaos. Ia segera mengutus Umarmaya ke Negara Kaos. Di Kaos raja Bahman yang merasa dipermainkan Bestak, lalu menangkapnya dan menyakitinya.
Komentar
Posting Komentar