Menak Kanin
Umarmaya tiba kembali di Mekah, memberitahukan di negara Kaos memang terjadi pertempuran. Amir Ambyah segera mengerahkan pasukan langsung menyerbu Kaos. Pertempuran berkobar semakin seru. Pada pertempuran itu, raja Bahman yang semula tunduk pada Amir Ambyah, berbalik berkhianat, dan menyerang Amir Ambyah dengan pedangnya dari belakang, menyebabkan Amir Ambyah terluka berat. Untunglah kuda Sekarduwijan ( Sekardiyu ) bersikap trengginas, membawa lari Amir Ambyah keluar dari medan pertempuran, pergi ke desa Surukan. Di desa tersebut, Amir Ambyah dirawat oleh Sahsiar dan ibunya.
Berita tewasnya Amir Ambyah tersebar luas. Umarmaya yang tidak percaya berusaha mencarinya dan menemukan Amir Ambyah di desa Surukan. Amir Ambyah kemudian memerintahkan Umarmaya untuk mengungsikan anak istrinya dan mengundurkan pasukan. Pada kesempatan itu, Amir Ambyah mengangkat Sahsiar sebagai kepala desa Surukan. Setelah kesehatannya pulih kembali, Amir Ambyah kembali mengerahkan pasukan untuk menyerbu Kaos. Akhir pertempuran, Raja Bahman tewas ditangan Maryunani, sedangkan raja Hirman dan Jobin melarikan diri. Karena mengkhawatirkan keselamatan Amir Ambyah, suaminya, Ismayawati dan Kuraisin, putrinya pergi menengok Amir Ambyah ke negeri Kaos. Setelah beberapa lama tinggal di Kaos, mereka berdua kembali ke Ngajrak.
Sementara itu raja Hirman dan jobin mengungsi ke negara Kuwari. Maryunani yang terus mengejarnya tersesat sampai dinegeri Pirkari, dan bertemu dengan Kalajohar. Raja putri Negara Pirkari ini ingin bersuamikan Maryunani, tapi Maryunani menolak karena Kalajohar masih ada hubungan garis mertua ( istri maryunani kemenakan Kalajohar ). Secara nyelimpe Kalajohar kemudian membunuh Maryunani. Sekarkedhaton, ibu Maryunani, Akhirnya meninggal karena sedih. Amir Ambyah yang marah, kemudian menyerang dan menundukkan Negara Kuwari dan Pirkari.
Komentar
Posting Komentar