Kesultanan Bungo Setangkai Sumatera Barat
Kerajaan Bungo Satangkai
Kerajaan Bungo Satangkai adalah kerajaan yang sudah ada di Minangkabau sebelum berdirinya Kerajaan Pagaruyung dan merupakan pecahan dari Kerajaan Pasumayan Koto Batu yang terletak di Sungai Tarab, kabupaten Tanah Datar sekarang. Kerajaan Bungo Satangkai' didirikan oleh Datuk Ketumanggungan dan sebagai Yang Dipertuan atau perdana menteri adalah Datuk Banadaro Putiah.https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Bungo_Satangkai
Kerajaan Bungo Satangkai adalah kerajaan Suku Minangkabau. Terletak di Sumatera, Kab. Tanah Datar, prov. Sumatera Barat.
Dulu merupakan pecahan dari Kerajaan Pasumayan Koto Batu, Sungai Tarab, kabupaten Tanah Datar.
Sejarah / History kerajaan Bungo Setangkai
Maka urutan kerajaan di dalam Tambo Alam Minangkabau adalah:
1 Kerajaan Pasumayan Koto Batu,
2 Kerajaan Pariangan Padang Panjang
3 Kerajaan Dusun Tuo yang dibangun oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang
4 Kerajaan Bungo Satangkai
5 Kerajaan Bukit Batu Patah dan terakhir
6 Kerajaan Pagaruyung.
1 Kerajaan Pasumayan Koto Batu,
2 Kerajaan Pariangan Padang Panjang
3 Kerajaan Dusun Tuo yang dibangun oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang
4 Kerajaan Bungo Satangkai
5 Kerajaan Bukit Batu Patah dan terakhir
6 Kerajaan Pagaruyung.
Setelah Kerajaan Pasumayan Koto Batu berakhir, Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan dua bersaudara se-ibu lain ayah mendirikan kerajaan baru.
Datuk Ketumanggungan mendirikan Kerajaan Bungo Setangkai di Sungai Tarab dan sebagai yang dipertuan (perdana menteri) adalah Datuk Bandaro Putiah.
Sedangkan Datuk Perpatih Nan Sebatang mendirikan Kerajaan Dusun Tuo di Lima Kaum dan sebagai yang dipertuan adalah Datuk Bandaro Kuniang.
Kerajaan Pasumayan Koto Batu tidak diteruskan karena terjadi perselisihan paham antara Datuk Ketumanggungan dengan Datuk Perpatih Nan Sebatang ketika berdebat mengenai Undang-undang Tarik Baleh yang mengatur “siapa yang membunuh akan dibunuh”. Walaupun demikian, perselisihan tersebut dapat didamaikan oleh Datuk Suri Nan Banego-nego yang ditandai dengan tikaman sebuah tongkat di sebuah batu yang disebut Batu Batikam.
Datuk Ketumanggungan mendirikan Kerajaan Bungo Setangkai di Sungai Tarab dan sebagai yang dipertuan (perdana menteri) adalah Datuk Bandaro Putiah.
Sedangkan Datuk Perpatih Nan Sebatang mendirikan Kerajaan Dusun Tuo di Lima Kaum dan sebagai yang dipertuan adalah Datuk Bandaro Kuniang.
Kerajaan Pasumayan Koto Batu tidak diteruskan karena terjadi perselisihan paham antara Datuk Ketumanggungan dengan Datuk Perpatih Nan Sebatang ketika berdebat mengenai Undang-undang Tarik Baleh yang mengatur “siapa yang membunuh akan dibunuh”. Walaupun demikian, perselisihan tersebut dapat didamaikan oleh Datuk Suri Nan Banego-nego yang ditandai dengan tikaman sebuah tongkat di sebuah batu yang disebut Batu Batikam.
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sumatera/bungo-satangkai-kerajaan/
Keraton Minangkabau Bungo Setangkai
Komentar
Posting Komentar