Kesultanan Pattipi Papua
Kerajaan Pattipi
Masuknya Islam
di Papua, khususnya di Teluk Patipi, memiliki keterkaitan dengan masuknya agama
Islam di Papua. Masuknya Islam di tanah Papua terdiri dari tujuh versi, yaitu
versi orang Papua, Aceh, Arab, Jawa, Banda, Bacan, serta versi Tidore dan
Ternate. Masing masing dengan argumentasinya yang berbeda-beda. Menurut orang
asli Papua Fakfak, yang masih kuat dengan adat dan legendanya, Islam bukan
dibawa dan disebarkan oleh Kerajaan Tidore, Arab, Jawa, atau Sulawesi. Akan
tetapi, Islam sudah berada di Pulau Papua sejak pulau ini diciptakan oleh
Tuhan.
Kerajaan Patipi; terletak di semenanjung Onin, di ujung barat Semenanjung Onin, prov. Papua Barat.
Kerajaan Patipi; terletak di semenanjung Onin, di ujung barat Semenanjung Onin, prov. Papua Barat.
Sejarah kerajaan Patipi
Dalam timurdari semenanjung Bomberay di Papua terletak daerahNamatota, atau Kowiai. Raja Namaotota, yang tinggal di ibukota Namatotaadalah sama dengan raja Rumbati raja yang paling penting darisemenanjung.
Salahsatu mantan vasal–kerajaan Rumbati adalah Patipi. Sudah lamapunya penguasa sendiri. Ini dikenal karena keinginan penguasa merekauntuk membawa islam untuk masyarakat sekitarnya. Dinasti raja iniadalah dinasti ke-2, yang pernah memerintah Patipi. Dinasti raja yang pertama masih dalam suasana pemerintahan di abad ke-20 dan bahkan disampaikan 2 raja pada waktu itu, ketika dinasti ke-2 sudah memerintah. Raja sekarang hanya bupati-raja Paitpi: Bupati–Raja Ahmad Iba dan dianggap sebagai penguasa ke-16 Patipi. Ketika saudaranya Raja UsmanIba meninggal, ia menjadi bupati, karena putera mahkota (putra rajaalmarhum) kemudian masih belajar: Raja Muda Atarai Iba. Tidak diketahui, ketika puetra mahkota akan dilantik sebagai raja baru. Bupatiadalah seorang pejabat pensiunan departemen perikanan kabupaten FakFak.
Salahsatu mantan vasal–kerajaan Rumbati adalah Patipi. Sudah lamapunya penguasa sendiri. Ini dikenal karena keinginan penguasa merekauntuk membawa islam untuk masyarakat sekitarnya. Dinasti raja iniadalah dinasti ke-2, yang pernah memerintah Patipi. Dinasti raja yang pertama masih dalam suasana pemerintahan di abad ke-20 dan bahkan disampaikan 2 raja pada waktu itu, ketika dinasti ke-2 sudah memerintah. Raja sekarang hanya bupati-raja Paitpi: Bupati–Raja Ahmad Iba dan dianggap sebagai penguasa ke-16 Patipi. Ketika saudaranya Raja UsmanIba meninggal, ia menjadi bupati, karena putera mahkota (putra rajaalmarhum) kemudian masih belajar: Raja Muda Atarai Iba. Tidak diketahui, ketika puetra mahkota akan dilantik sebagai raja baru. Bupatiadalah seorang pejabat pensiunan departemen perikanan kabupaten FakFak.
Daftar raja Patipi
……. – 200?: Usman Iba (d. 200.)
2003 – …… : Achmad Iba (b. 1939)
2003 – …… : Achmad Iba (b. 1939)
Komentar
Posting Komentar