UHF, VHF, SHF, EHF, ELF,MF, LF, HF
Frekuensi ultra tinggi/ UHF
Frekuensi ultra tinggi dalam bahasa inggris disebut Ultra High Frequency (UHF) merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz (3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar dari satu sampai 10 desimeter atau sekitar 10 cm sampai 1 meter, sehingga UHF juga dikenal sebagai gelombang desimeter. Gelombang radio dengan frekuensi di atas pita UHF adalah super high frequency atau frekuensi super tinggi (SHF) dan extremely high frequency atau frekuensi ekstrem tinggi (EHF). Sedangkan sinyal frekuensi yang lebih rendah termasuk ke dalam very high frequency atau frekuensi sangat tinggi (VHF).
Sejarah
Pada tahun 1864, James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik yang cepat memengaruhi antara medan magnet listrik dan menyebar dengan kecepatan cahaya. Maxwell menyatakan bahwa cahaya seperti gelombang yang pada dasarnya merupakan fenomena elektromagnetik. Dengan demikian, dia berpendapat bahwa cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik.
Heinrich Rudolf Hertz adalah seorang fisikawan Jerman yang memperjelas dan memperluas teori elektromagnetik cahaya yang telah diajukan oleh Maxwell. Dia adalah orang pertama yang menunjukkan adanya gelombang elektromagnetik dengan membangun sebuah alat untuk menghasilkan dan mendeteksi gelombang VHF dan UHF. Hertz mengembangkan antena penerima gelombang VHF dan UHF.
Penggunaan
UHF dan VHF adalah pita frekuensi yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal televisi. Selain untuk siaran televisi, pita UHF juga bisa digunakan untuk hal-hal lain, yaitu:
1. Telepon seluler yang mampu mengirim dan menerima dalam spektrum UHF.
2. UHF banyak digunakan oleh badan-badan pelayanan publik untuk komunikasi radio dua arah, biasanya menggunakan modulasi frekuensi narrowband. Modem radio narrowband menggunakan frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya untuk pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.
3. Siaran radio.
4. Operator radio amatir.
5. Global Positioning System.
6. Mendeteksi luahan parsial. Luahan parsial terjadi karena geometri tajam diciptakan dalam peralatan berisolasi tegangan tinggi. Keuntungan deteksi UHF adalah dapat digunakan untuk melokalisasi sumber pembuangannya. Sedangkan kelemahannya adalah sangat sensitif terhadap kebisingan eksternal. Metode pendeteksian UHF ini mulai digunakan untuk transformator distribusi yang besar, terutama untuk Wi-Fi, Bluetooth dan transfer energi nirkabel lainnya.
7. Beberapa identifikasi frekuensi radio menggunakan UHF yang umumnya dikenal sebagai UHFID atau Ultra-HighFID (Ultra-High Frequency Identification). Contoh sederhananya dan yang sering kita lihat adalah alat bertenaga baterai kecil seperti yang digunakan untuk membuka pintu mobil dari jarak jauh.
8. Semua frekuensi dalam pita UHF digunakan untuk menembus radar, serta frekuensi pada pita VHF. Umumnya, semakin rendah frekuensi, semakin besar kedalaman penetrasi sinyal radar. Frekuensi 250 Mhz, 500 MHz dan 100 MHz biasanya digunakan untuk geofisika arkeologi, sedangkan frekuensi di bawah 100 MHz digunakan untuk geofisika geologi dan pertambangan.
Karakteristik
Pengiriman dan penerimaan sinyal TV dan radio dipengaruhi oleh banyak variabel. Atmosfer kelembaban, angin, matahari, penghalang fisik seperti gunung dan bangunan, dan cuaca sepanjang hari akan memiliki efek pada transmisi sinyal dan degradasi penerimaan sinyal. Semua gelombang radio sebagian diserap oleh uap air atmosfer. Jika penyerapan Atmosfer berkurang, maka hal ini akan melemahkan kekuatan sinyal radio jarak jauh. Pengaruh ini meningkatkan penurunan kualitas saat beralih dari sinyal VHF ke sinyal UHF. Sinyal UHF umumnya lebih rusak oleh kelembaban yang lebih rendah daripada sinyal VHF.
Lapisan atmosfer bumi, ionosfer, diisi dengan partikel bermuatan yang dapat memantulkan beberapa gelombang radio. Pengguna radio amatir menggunakan kualitas dari ionosfer ini untuk membantu frekuensi rendah. Sinyal UHF tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan apa yang dibawa sepanjang ionosfer tetapi sinyal UHF dapat terpantul dari partikel-partikel bermuatan rendah ke titik lain di bumi untuk mencapai jarak yang lebih jauh.
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan utama dari pita UHF adalah gelombang fisik yang pendek mampu dihasilkan oleh frekuensi tinggi. Ukuran antena transmisi dan penerimaan, tergantung oleh ukuran gelombang radio. Antena UHF adalah sedikit gemuk dan pendek. Memasang antena yang lebih kecil sudah mampu digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi.
Kerugian utama dari UHF adalah dibatasinya jangkauan siaran dan penerimaan, sering disebut sebagai line-of-sight (jarak pandang) antara antena transmisi stasiun TV dan antena penerimaan pelanggan.
Perbedaan UHF dengan VHF
Perbedaan antena UHF dan VHF pada dasarnya terletak pada ukurannya. Frekuensi UHF jauh lebih tinggi daripada VHF, jadi antena yang digunakan lebih kecil. Perbedaan transmisi VHF dan UHF hanya pada area frekuensi mereka berasal.
Daya pancar
Besarnya daya pancar akan memengaruhi besarnya sinyal penerimaan siaran televisi di suatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.
Besarnya daya pancar yang diperlukan untuk menjangkau sasaran pada jarak tertentu dipengaruhi antara lain oleh besarnya frekuensi, ketinggian antena pemancar dan antena penerima, profil antara lokasi pemancar dengan lokasi penerima, serta besarnya level kuat medan yang diharapkan dapat diterima oleh pesawat penerima. Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas parameter-parameter yang berpengaruh pada penerimaan sinyal siaran televisi :
a. Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db)
b. Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB (level kuat medan)
c. Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB (besarnya frekuensi)
d. Gant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB (ketinggian antena pemancar)
e. Apl(db) : Attenuation Path Loss dalam satuan dB (redaman ruang)
f. Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB (ketinggian antenna penerima)
Untuk menganalisa perbedaan kebutuhan daya pancar antara pemancar VHF dengan UHF dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan grafik rumus propagasi gelombang pada "free space" dengan variable-variable sebagai berikut :
a. Jarak pemancar dengan penerima = 20 Km
Antara pemancar dan penerima tidak ada halangan dan ketinggian antena pemancar dan penerima tidak diperhitungkan
b. Frekuensi VHF = 200Mhz dan UHF = 500Mhz
c. Pfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -30dBm/Z = 50Ohm
d. Pfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm
e. Gant = Gain antena = 10 dB
f. Po = power output pemancar
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Dengan data sebagaimana tersebut di atas, dapat dihitung kebutuhan power output VHF yang dapat menjangkau sasaran sejauh 20 Km adalah sebagai berikut :
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log200
Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 26db + 46db
Po(db) = 62,5 dbm = 2,5dbk = 1,8KW
Sedangkan untuk pemancar UHF diperlukan power output sebesar :
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log500
Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 26db + 54db
Po(db) = 75,5 dbm = 15,5dbk = 35KW
Dengan data sebagaimana tersebut di atas dan dengan menggunakan standar CCIR, besarnya daya pancar dapat dihitung sebagai berikut :
1. Perhitungan Daya Pancar Pemancar VHF
1 Kw atau 0 dbk ERP pada jarak 20 Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh field strength sebesar 63 dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 75 dbuV/m pada jarak 20 Km diperlukan ERP sebesar 12 dBk dan dengan menggunakan antena pemancar dengan gain 10 dB, power output pemancar VHF yang diperlukan sebesar 2 dBk atau 1,58 KW
2. Perhitungan Daya Pancar Pemancar UHF
1 KW atau 0 dbk ERP pada jarak 20 Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh Field Strength sebesar 61 dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 19 dbk, dan dengan menggunakan antena pemancar dengan Gain 10 dB, power output pemancar UHF yang diperlukan adalah sebesar 9dbk atau 8 KW.
Dari uraian tersebut di atas dapat disampaikan bahwa untuk mendapatkan kualitas penerimaan gambar dan suara yang baik pada jarak yang sama diperlukan daya pancar yang lebih tinggi apabila menggunakan pemancar UHF daripada menggunakan pemancar VHF.
Gain Antenna
Besarnya gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frekuensi yang digunakan. Antena pemancar UHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan gangguan yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF dapat saja untuk menerima sinyal UHF dan sebaliknya, namun gain antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya.
Biaya
Penggunaan pemancar UHF membutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada menggunakan pemancar VHF untuk menjangkau daerah yang sama. Hal ini sangat wajar karena untuk menjangkau sasaran tertentu pemancar UHF memerlukan daya yang 5 kali lebih besar daripada daya pemancar VHF.
Kualitas
Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan. Perbedaan yang mungkin terjadi hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
Banyak orang mengira kalau UHF adalah teknologi baru yang lebih baik, anggapan ini salah. Teknologi dan prinsip yang digunakan pada sistem operasinya sama. Selama masih sedikit pengguna sistem wireless UHF maka salah satu keuntungan menggunakan operasi UHF ini adalah sedikit kemungkinan mengalami gangguan sehingga membuat siaran UHF lebih tajam dan jelas.
UHF di Indonesia
UHF dan VHF biasanya digunakan untuk transmisi sinyal televisi. Di Indonesia sebagian besar stasiun televisi menggunakan gelombang radio UHF, baik stasiun swasta maupun negeri. Sebelumnya TVRI menggunakan pemancar VHF untuk menjangkau daerah di Indonesia. Setelah muncul televisi swasta, dalam hal ini adalah RCTI, maka digunakanlah pemacar UHF agar mampu menjangkau jarak yang lebih luas. Televisi swasta lainnya yang muncul setelah itu pun menggunakan UHF sebagai pemancar karena jangkauan siarannya yang nasional. Seiring majunya industri penyiaran di Indonesia, akhirnya TVRI pun melakukan perubahan frekuensi dari VHF ke UHF, walaupun sampai sekarang masih terdapat beberapa daerah yang menggunakan pemancar VHF.
Hampir semua kanal frekuensi VHF digunakan TVRI mencakup sekitar 80% wilayah Indonesia. Sedangkan pita UHF, rencama frekuensi awal (tahun 90-an) adalah 7 kanal frekuensi di setiap wilayah di Indonesia. Akibat kebijakan Departemen Penerangan tahun 1998 (5 TV swasta nasional baru), akhirnya diberikan 11 kanal frekuensi untuk Ibu Kota Provinsi. Penambahan kanal ini disebut dengan existing.
Dasar perencanaan eksisting pemancar TV siaran ini adalah agar mendapatkan cakupan wilayah layanan yang seluas-luasnya (dapat meliputi beberapa wilayah kabupaten/kodya, bahkan bisa meliputi beberapa provinsi), meningkatkan potensi ekonomi serta jumlah penonton. Namun kondisi existing ini kemudian memunculkan banyak masalah, antara lain:
- Dalam wilayah layanan yang sama, namun lokasi tower berbeda-beda
- Wilayah layanan pemancar TVRI dan TV swasta tumpang tindih.
- Sejumlah TV lokal diberikan izin oleh Pemerintah Daerah, frekuensinya tidak terencana dengan baik
Untuk menanggulangi masalah existing ini, pada tahun 2003 diberlakukan peraturan pembatasan kanal frekuensi UHF TV dan diadakan pengelompokkan kanal UHF. Hal ini menyebakan terjadinya perubahan frekuensi UHF di Indonesia berubah agar tidak terjadi lagi benturan.
Teks kecil=== Prinsip perencanaan frekuensi TV UHF di Indonesia ===
- Kanal UHF: Ch. 22-63 (42 kanal)
- Dalam satu wilayah layanan yang sama, untuk TV analog:
- Tidak bisa adjacent channel (kanal sebelahnya)
- Hindari selisih kanal 9, image-channel interference
- Kombinasi kanal genap dan kanal ganjil saja
- Jumlah maksimum teoretis dalam satu wilayah layanan terisolasi adalah 42:2 = 22 kanal. Tetapi tidak bisa semuanya digunakan, karena diperlukan untuk mengakomodasi daerah layanan sekitarnya, serta juga untuk jatah gap filler. Gap filler pemancar daya pancar kecil untuk menutup blank spot karena ada halangan (gunung, gedung tinggi, dsb).
- Di ibu kota provinsi, sepanjang memungkinkan, jumlah maksimum, dengan mempertimbangkan 7 kanal untuk jatah daerah sekitar lokasi tersebut, adalah maksimum menjadi 14 kanal(mengambil jatah daerah yg bersebelahan)
- Dari 14 kanal, perlu dipertimbangkan 2 kanal untuk jatah TV digital.
- Catatan: Ch.22-25, di beberapa daerah digunakan penyelenggara seluler analog NMT-470 (Mobisel). Perlu dikaji saksama agar tidak interferensi. Hal ini dapat mengurangi jumlah kanal yang dapat digunakan.
Pengelompokkan kanal TV UHF di Indonesia
Pada intinya frekuensi UHF di Indonesia berbeda-beda. Namun, terdapat pengelompokkan yang disesuaikan per daerah di Indonesia, seperti di bawah ini
Channel Group | Ch. UHF | Ch. UHF | Ch. UHF | Ch. UHF | Ch. UHF | Ch. UHF | Ch. UHF |
---|---|---|---|---|---|---|---|
A | 22 | 24 | 26 | 28 | 30 | 32 | 34 |
D | 23 | 25 | 27 | 29 | 31 | 33 | 35 |
B | 36 | 38 | 40 | 42 | 44 | 46 | 48 |
E | 37 | 39 | 41 | 43 | 45 | 47 | 49 |
C | 50 | 52 | 54 | 56 | 58 | 60 | 62 |
F | 51 | 53 | 55 | 57 | 59 | 61 | 63 |
Pengelompokan dasar dalam 6 grup (A,B,C,D,E,F) untuk kebutuhan 7 saluran di tiap wilayah. Untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 7 saluran per wilayah dapat mengambil jatah saluran dari wilayah tetangga. Konsekuensi logis jika tidak dapat dilakukan pengulangan saluran frekuensi yang sama, akan mengurangi jatah saluran frekuensi di wilayah tetangga tersebut.
- Sesuai pola dasar (7 kanal utama) – Group kanal
- Ditentukan wilayah layanan sesuai dengan master plan atau rencana induk TV UHF.
- Dipilih lokasi pemancar yang sesuai
- Dihitung ERP pemancar yang tidak menyebabkan melebihi batasan yang ditentukan.
- Di luar pola dasar (7 kanal utama) - Penambahan kanal untuk pemancar berdaya pancar besar
- Dalam keadaan yang memaksa di satu wilayah siaran dapat ditambah saluran baru di luar 7 (tujuh) saluran yang telah direncanakan.
- Dengan digunakannya saluran yang direncanakan untuk wilayah lain mengakibatkan berkurangnya jumlah saluran, atau bahkan tidak ada lagi saluran yang bisa digunakan di wilayah tersebut. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa jumlah stasiun pemancar baru yang bisa dibangun di daerah tersebut akan berkurang dari 7 saluran yang disediakan, sehingga mungkin perlu dilakukan seleksi atau pertimbangan lain yang lebih luas bagi penyelenggara siaran yang mengajukan usulan baru.
- Contoh pengelompokkan wilayah Jabodetabek dan Bandung
Jabodetabek : Group D, E, & F (23, 25, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61)
Bandung : Group B & C (22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60, 62)
lebih jelas tentang pembagian channel UHF yang ada di Indonesia, bisa dilihat daftar stasiun televisi regional di Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_ultra_tinggi
Frekuensi sangat tinggi/ VHF
VHF (Very high frequency atau frekuensi sangat tinggi) adalah frekuensi radio yang berkisar dari 30 MHz ke 300 MHz. Frekuensi langsung di bawah VHF ditandai frekuensi tinggi (HF), dan frekuensi yang lebih tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi ultra tinggi (UHF). alokasi frekuensi ini ditetapkan oleh ITU.
Penamaan tersebut mengacu pada penggunaan frekuensi tingkat tinggi berasal dari pertengahan abad ke-20, ketika layanan radio biasa digunakan MF, Frekuensi Medium, lebih dikenal sebagai "AM" di Amerika Serikat, di bawah HF. Saat ini VHF berada di urutan terbawah frekuensi penggunaan praktis, sistem baru cenderung menggunakan frekuensi dalam SHF dan EHF di atas jangkauan UHF.
Pada umumnya yang menggunakan VHF adalah siaran radio FM, siaran televisi, pemancar telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer), komunikasi data jarak jauh dengan modem radio, Radio Amatir, komunikasi laut, komunikasi kendali lalu lintas udara dan sistem navigasi udara (misalnya VOR, DME & ILS).
Karakteristik Propagasi
Karakteristik propagasi VHF yang ideal untuk komunikasi terestrial jarak pendek, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari line-of-sight dari pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu mencerminkan radio VHF dan dengan demikian transmisi dibatasi untuk area lokal (dan tidak mengganggu transmisi ribuan kilometer jauhnya). VHF juga kurang dipengaruhi oleh gangguan atmosfer dan interferensi dari peralatan listrik dibandingkan dengan frekuensi yang lebih rendah. Meskipun lebih mudah diblokir oleh fitur darat dari HF dan frekuensi yang lebih rendah, tetapi jarang dipengaruhi oleh bangunan dan benda-benda penting lainnya kurang dari frekuensi UHF.
Dua kondisi propagasi yang tidak biasa dapat memungkinkan lebih jauh jangkauan dari biasanya. Pertama, penyaluran troposfer, dapat terjadi di depan dan sejajar dengan cuaca dingin, terutama jika ada perbedaan yang nyata dalam kelembaban antara massa udara hangat dan dingin. Sebuah saluran dapat membentuk sekitar 250 km (155 mil) di muka bagian depan dingin, seperti sebuah saluran ventilasi dalam membangun sebuah gedung, dan VHF frekuensi radio dapat melakukan perjalanan bersama di dalam saluran, membelok atau pembiasan, selama ratusan kilometer. Misalnya, 50 watt pemancar FM Amatir di 146 MHz bisa bicara dari Chicago, ke Joplin, Missouri , secara langsung, dan ke Austin, Texas, melalui repeater. Dalam insiden Juli 2006, sebuah Radio Pemancar Cuaca NOAA di Wisconsin Utara pusat menghalangi pemancar lokal di pusat Michigan Barat, padahal lokasinya cukup jauh dari jangkauan normal.
Pada pertengahan musim panas tahun 2006, pusat stasiun Iowa terdengar di Columbus, Nebraska dan menghalangi Omaha radio dan stasiun TV untuk beberapa hari, sementara WBNX-TV di Akron,Ohio, sebuah stasiun televisi di Channel 55 di era analog, tercatat untuk perdarahan lebih dari lainnya Channel 55 stasiun di Wausau dan Kenosha, Wisconsin sejauh barat sebagai Sungai Wisconsin lembah selama berjam-jam pada suatu waktu. Efek propagasi serupa dapat memengaruhi stasiun tanah mobile di band ini, jarang menyebabkan gangguan baik di luar cakupan area biasa. Tipe kedua, jauh lebih jarang, disebut sporadis E, mengacu pada lapisan-E ionosfer. Fenomena ini masih belum sepenuhnya dipahami (seperti tahun 2010) dapat memungkinkan pembentukan "pola" yang terionisasi di ionosfer, cukup padat untuk merefleksikan kembali frekuensi VHF dengan cara yang sama HF frekuensi biasanya tercermin (Skywave). Sebagai contoh, KMID (TV Channel 2; 54-60 MHz) dari Midland, Texas terlihat sekitar Chicago, mendorong keluar WBBM-TV, salah satu stasiun telvisi di Chicago. Pola ini dapat berlangsung selama detik, atau bahkan memperpanjang dalam bentuk jam. stasiun FM dari Miami, Florida; New Orleans, Louisiana; Houston, Texas; dan bahkan Meksiko terdengar selama beberapa jam di pusat Illinois selama satu acara berlangsung tersebut.
Perhitungan line-of-sight
Untuk TV analog, jangkauan transmisi VHF merupakan fungsi dari daya pemancar, kepekaan penerima, dan jarak ke cakrawala, sejak sinyal VHF merambat dalam kondisi normal di dekat fenomena Jarak pandang. Jarak ke radio horizon sedikit diperpanjang melewati garis geometris pandang ke cakrawala, sebagai gelombang radio lemah membelok kembali ke bumi oleh atmosfer.
Sebuah pendekatan untuk menghitung jarak pandang cakrawala (di bumi) adalah:
- jarak dalam mil = di mana adalah tinggi antena dalam kaki
- jarak dalam kilometer = di mana adalah tinggi dari antena dalam meter.
Perkiraan ini hanya berlaku untuk antena di ketinggian yang kecil dibandingkan dengan jari-jari Bumi. Perhitungan ini mungkin tidak selalu akurat di daerah pegunungan, karena permukaannya mungkin tidak cukup transparan untuk gelombang radio.
Dalam sistem komunikasi rekayasa, perhitungan yang lebih kompleks diperlukan untuk menilai cakupan area kemungkinan stasiun pemancar yang diajukan. Keakuratan perhitungan ini untuk sinyal TV digital masih diperdebatkan.
Penggunaan secara umum
Sub bagian tertentu dari pita VHF memiliki penggunaan yang sama di seluruh dunia. Beberapa negara menggunakan rincian seperti di bawah ini.
1. 108–118 MHz: navigasi udara beacon VOR dan lokalisasi Instrument Landing System.
2. 118–137 MHz: Airband untuk kontrol lalu lintas udara, AM, 121.5 MHz frekuensi darurat
Penggunaan VHF di berbagai negara
Indonesia
Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sesuai dengan sistem pertelevisian yang dianaut oleh indonesia yaitu CCIR B dan G maka penggunaan frekuensi tersebut telah diatur sebagai berikut :
a. VHF band I : saluran 2 dan 3
b. VHF band III : saluran 4 s/d 11
c. VHF band IV : saluran 21 s/d 37
d. VHF band V : saluran 38 s/d 70
Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962 oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama setelah diluncurkannya satelit Palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta pada saat itu dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang menguntungkan negara sebagai berikut :
1. Jumlah saluran TV pada pita VHF yang jumlahnya hanya 10 saluran hampir seluruhnya telah digunakan untuk 200 stasiun pemancar terutama di pulau Jawa, maka pemancar TV swasta yang pertama dan berlokasi di Jakarata dialokasikan pada pita frekuensi UHF.
2. Pemancar VHF lebih ekonomis dan tidak berbeda kualitasnya dengan pemancar TV UHF sangat cocok unruk stasiun penyiaran pemerintah yang terbatas dana pembangunannya.
3. Kesinambungan pemeliharaan dan penggantian pemancar TVRI yang 70% adalah buatan LEN sangat didukung oleh hasil produksi LEN yang belum memproduksi pemancar UHF.
TVRI terus memperluas jangkauannya sampai ke pelosok tanah air di mana saat itu masih banyak masyarakat di daerah yang belum mampu membeli pesawat TV berwarna dan pada saat itu pesawat hitam putih hanya dapat menerima saluran VHF.
Amerika Serikat dan Kanada
Tugas frekuensi antara AS dan pengguna Kanada dikoordinasikan sejak banyak penduduk Kanada berada dalam jangkauan radio VHF dari perbatasan Amerika Serikat. frekuensi diskrit tertentu disediakan untuk astronomi radio. Pembagian umum di pita VHF adalah:
30–46 MHz: diperolehnya izin komunikasi seluler dengan 2 arah.
30–88 MHz: VHF-FM militer, termasuk SINCGARS
43–50 MHz: telepon tanpa kabel , 49 MHz FM walkie-talkie dan mainan yang dikendalikan radio, dan percampuran 2 cara komunikasi seluler. jangkauan siaran FM awalnya dioperasikan di sini (42-50 MHz) sebelum pindah ke 88-108 MHz.
50–54 MHz: radio amatir dengan jangkauan 6 meter
54-72 dan 76-88 MHz saluran TV 2 sampai 6 (VHF-Lo), yang dikenal sebagai internasional "Band I" ; sejumlah kecil stasiun DTV akan muncul di sini.
72–76 MHz: model radio kontrol, industri remote kontrol dan lainnya. Model Aircraft beroperasi pada 72 MHz sementara model permukaan beroperasi pada 75 MHz di Amerika Serikat dan Kanada, suar navigasi udara 74.8-75.2 MHz.
88–108 MHz: FM radio penyiaran (88–92 non-komersial, 92–108 komersial di Amerika Serikat) (Dikenal secara internasional sebagai "Band II")
108–118 MHz: beacon navigasi udara VOR
118–137 MHz: Airband untuk kontrol lalu lintas udara, AM, 121.5 MHz frekuensi darurat
137–138 MHz: penelitian luar angkasa, operasi ruang angkasa, satelit meteorologi
138–144 MHz: Land mobile, layanan sipil tambahan, satelit, penelitian ruang angkasa, dan jasa lain-lain
144–148 MHz: Amateur Radio 2 Meter band
148–150 MHz: Land mobile, tetap, satelit
150–156 MHz: "VHF Business band," yang tidak berlisensi Multi-Use Radio Service (MURS), dan komunikasi seluler2 arah lainnya, FM
156–158 MHz: VHF Marine Radio ; narrow band FM, 156.8 MHz (Channel 16) adalah frekuensi untuk kontak darurat maritim.
160–161 MHz Railways
162.40–162.55: NOAA Weather Stations, narrowband FM
174–216 MHz: saluran televisi 7 - 13 (VHF-Hi), yang dikenal secara internasional sebagai "Band III". Sebuah minoritas saluran DTV yang mungkin hanya ada di sana saja.
88–108 MHz:*174-216 MHz: mikrofon nirkabel profesional (daya rendah, frekuensi yang tepat tertentu saja)
216–222 MHz: seluler darat, tetap, seluler maritim
222–225 MHz: 1,25 meter (US) (Canada 219-220, 222-225 MHz) Radio Amatir
225 MHz dan seterusnya: radio Pesawat militer (225–400 MHz) AM, dGPS RTCM-104
Teknis besar dan komersial berharga bagian dari spektrum VHF yang diambil oleh penyiaran televisi telah menarik perhatian banyak perusahaan dan pemerintahan yang baru, dengan pengembangan lebih efisien televisi digital standar penyiaran. Di beberapa negara banyak dari spektrum ini kemungkinan akan menjadi tersedia (mungkin untuk dijual) dalam dekade berikutnya atau lebih (Juni 12 Juni 2009, di Amerika Serikat ).
87,5-87,9 MHz
87,5-87,9 MHz adalah frekuensi radio di mana, di sebagian besar dunia, digunakan untuk siaran FM. Di Amerika Utara, bagaimanapun, bandwidth ini dialokasikan untuk VHF saluran televisi 6 (82-88 MHz). Audio untuk saluran TV 6 disiarkan di 87,75 MHz (adjustable turun ke 87,74). Beberapa stasiun, terutama mereka yang bergabung dengan waralaba Pulse 87, beroperasi pada frekuensi ini sebagai stasiun radio, meskipun mereka menggunakan lisensi televisi. Akibatnya, penerima radio FM seperti yang ditemukan dalam mobil yang dirancang untuk tune ke jangkauan frekuensi yang dapat menerima suara untuk pemrograman pada 6 saluran TV lokal di Amerika Utara.
87,9 MHz biasanya memiliki batas untuk penyiaran suara FM kecuali untuk pengungsi stasiun D kelas yang tidak memiliki frekuensi lain dalam subband 88,1-107,9 MHz normal yang berpindah. Sejauh ini, hanya 2 stasiun memiliki kualifikasi untuk beroperasi pada 87,9 MHz: 10-watt KSFH di Mountain View, California dan 34-watt penerjemah K200AA di Sun Valley, Nevada.
operasi tanpa izin
Di beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Kanada, terbatas low-power-bebas lisensi operasi tersedia di band siaran FM untuk tujuan seperti mikro-penyiaran dan output pengiriman dari CD atau digital media player untuk radio tanpa bantuan jack, meskipun hal ini ilegal di beberapa negara lain. Tetapi praktik ini disahkan di Inggris pada tanggal 8 Desember 2006.
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_sangat_tinggi
Frekuensi super tinggi/ SHF
Frekuensi super tinggi (bahasa Inggris:Super high frequency) yang disingkat (SHF) adalah kelompok frekuensi radio dengan rentang antara 3 dan 30 GHz. Frekuensi sangat tinggi juga disebut sebagai gelombang sentimeter karena panjang gelombangnya berkisar dari satu sampai sepuluh sentimeter. Frekuensi ini digunakan oleh stasiun luar angkasa, jaringan LAN nirkabel, radar, satelit komunikasi, parabola, satelit siaran televisi, radio amatir, dan deteksi pesawat bandara (Airport Surveillance Radar).
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_super_tinggi
Frekuensi amat tinggi/ EHF
Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High Frequency / EHF) merupakan pita frekuensi radio tertinggi. EHF menjalankan rentang frekuensi 30-300 gigahertz, di atas radiasi elektromagnetik yang sangat jauh dari cahaya inframerah, atau juga sering disebut sebagai radiasi Terahertz. Pita ini memiliki panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa disebut milimeter pita (millimeter pita) atau gelombang millimeter (millimeter wave) yang disingkat sebagai MMW atau mmW.
Dipitakan dengan pita-pita yang lebih rendah, terrestrial sinyal radio di pita ini sangat rentan terhadap redaman atmosfer, sehingga membuat penggunaan jarak jauhnya sangat sedikit. Secara khusus, sinyal di wilayah GHz 57-64 akan dikenakan resonansi dari molekul oksigen dan sangat lemah.
Sejarah
Jaringan telekomunikasi berbasis kabel (wireline) telah berjasa besar dalam menyalurkan sinyal-sinyal telekomunikasi antartempat. Namun penggunaan jaringan telekomunikasi berbasis kabel seperti itu, tidak selalu mungkin dilakukan, apabila jarak semakin jauh, dan kndisi medan tidak memungkinkan direntangkannya jaringan kabel dimaksud. Untuk mengatasinya, pada awal 1900-n seorang sarjana Jerman bernama Hertz menemukan gelombang-gelombang radio untuk digunakan sebagai gelombang embawa informasi yang dapat mengangkut sinyal-sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Perkembangan teknologi nirkabel memberi keleluasaan untuk melakukan transmisi data di tempat-tempat yang tidak terbayangan sebelumnya. Kemudian dalam perkembangan lebih lanjut, disepakati untuk membagi spektrum frekuensi radio dengan mengelomokkan gelombang tersebut ke dalam beberapa jalur tingkat dengan nama-nama yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi sangat rendah pada spektrum 10-30 kiloHerts (Very Low Frequency – VLF/ELF)
2. Frekuensi rendah pada spektrum 30-300 kiloHertz (Low Frequency – LF)
3. Frekuensi tengah pada spektrum 300-3.000 kiloHertz (Middle Frequency – MF)
4. Frekuensi tinggi pada spektrum 3-30 MHz (High Frequency – HF)
5. Frekuensi sangat tinggi pada spektrum 30-300 mHz (Very High Frequency – VHF)
6. Frekuensi ultra tinggi pada spektrum 300-3.000 MHz (Ultra High Frequency – UHF)
7. Frekuensi super tinggi pada spektrum 3–30 GHz ( Super high Frequency – SHF)
8. Frekuensi luar biasa tinggi pada spektrum yang lebih dari 30 GHz (Extremely High Frequency – EHF)
Pemanfaatan
Pemanfaatan pita radio EHF digunakan dalam berbagai hal, antara lain penelitian ilmiah, telekomunikasi, sistem persenjataan, keamanan, dan juga kedokteran
Penelitian Ilmiah
Pita ini umumnya digunakan dalam radio astronomi dan penginderaan jauh. Basis dasar radio astronomi terbatas pada seberapa tinggi situs radio yang menggunakan pita frekuensi ini karena masalah penyerapan atmosfer. Sedangkan basis dasar penginderaan jauh yang mendekati 60 GHz dapat menentukan suhu di bagian atas atmosfer dengan mengukur radiasi yang dipancarkan dari molekul oksigen. Frekuensi alokasi pasif pada 57-59,3 digunakan untuk pemantauan atmosfer dalam meteorologi dan penginderaan iklim.
Telekomunikasi
Di Amerika Serikat, pita 38,6-40,0 GHz digunakan untuk mengirim data yang menggunakan kecepata tinggi. Sedangkan pita 60 GHz dapat digunakan untuk jarak dekat (1,7 km) dengan ukuran data hingga 2,5 Gbit/s. Hal ini digunakan umumnya di medan datar.
Pita 71-76, 81-86 dan 92–95 GHz juga digunakan untuk point-to-point komunikasi dengan bandwidth yang tinggi. Frekuensi ini memerlukan lisensi transmisi dari Federal Communications Commission (FCC) di Amerika Serikat. Ada rencana untuk data dengan kapasitas 10 Gb/s menggunakan frekuensi ini juga. Pita ini pada dasarnya belum berkembang dan tersedia untuk digunakan dalam berbagai produk dan layanan baru, termasuk kecepatan tinggi, point-to-point jaringan area lokal nirkabel dan akses Internet broadband. WirelessHD merupakan teknologi terbaru yang beroperasi dekat rentang 60 GHz.
Penggunaan pita gelombang milimeter termasuk point-to-point komunikasi, link intersatellite, dan point-to-multipoint komunikasi. Karena panjang gelombang lebih pendek, pita ini mengizinkan penggunaan antena yang lebih kecil dari yang dibutuhkan untuk kondisi yang sama dalam pita yang lebih rendah, untuk mencapai sambungan langsung yang tinggi yang sama dan keuntungan yang tinggi.
Sistem Persenjataan
Angkatan Udara AS telah mengembangkan sistem senjata tidak mematikan disebut Denial Active System (ADS) yang memancarkan sinar radiasi dengan panjang gelombang 3 mm. Senjata ini dilaporkan tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kerusakan fisik, tetapi sangat menyakitkan dan menyebabkan target untuk merasakan nyeri terbakar yang kuat, seolah-nya kulit akan terbakar.
Keamanan
Perkembangan terakhir untuk aplikasi keamanan adalah pembuatan alat pendeteksi yang bernama millimeter Wave Scanner (mm-wave) seperti pakaian dan bahan organik yang tembus pandang. TSA telah menyebarkan mesin $ 170.000, di bulan Februari 2009, untuk digunakan di Tulsa International Airport menurut USA Today. Mesin akan mengikuti di Las Vegas, San Francisco, Albuquerque dan Salt Lake City pada Mei 2009.
Teknologi ini tidak menutupi bagian manapun dari tubuh orang-orang yang sedang dipindai. Namun, wajah-wajah orang yang sedang dipindai akan disembunyikan oleh sistem. Foto-foto disaring oleh teknisi di ruang tertutup, kemudian dihapus segera setelah selesai pencarian. Scanner keamanan yang menggunakan gelombang milimeter ini mulai digunakan di Pitaara Schiphol di Amsterdam pada 15 Mei 2007, dengan lebih diharapkan akan diinstal kemudian. Kepala penumpang disembuyikan dari pandangan personel keamanan.
Menurut Farran Technologies, produsen satu model pemindai gelombang milimeter, teknologi ada untuk memperluas daerah pencarian untuk sejauh 50 meter di luar area pemindaian yang akan memungkinkan pekerja keamanan untuk memindai sejumlah besar orang tanpa kesadaran mereka bahwa mereka sedang dipindai. Namun alat ini masih menuai permasalahan privasi orang-orang yang dipindai karena seakan-akan mereka tidak mengenakan baju.
Kedokteran
Pemanfaatannya paling banyak digunakan di negara-negara bekas Uni Soviet, dengan intensitas rendah (biasanya 10 mW/cm2 atau kurang) dan radiasi elektromagnetik frekuensi sangat tinggi (terutama dalam kisaran 40 – 70 GHz, yang sesuai dengan panjang gelombang 7,5-4,3 mm ) digunakan pada obat manusia untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.
Jenis terapi ini disebut Milimeter Wave (MMW) Terapi atau Frekuensi Luar Biasa Tinggi (EHF) Terapi. Lebih dari 10 000 perangkat yang digunakan untuk Terapi Gelombang Milimeter di seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang telah berhasil diobati dengan terapi gelombang millimeter ini.
Penggunaan di Indonesia
Terrestrial dan Satelit
Di Indonesia EHF dimanfaatkan oleh PT Telkom untuk terrestrial dan satelit. Frekuensi EHF yang digunakan dalam Vsat yang dimanfaatkan oleh Indonesia adalah Ka-Band (20–30 GHz) dan V-Band (40–75 GHz). VSAT atau dalam bahasa inggris disebut very small aperture terminal dalah stasiun penerima dan pengirim sinyal ke satelit.
Media terrestrial adalah meda transmisi dalam bentuk gelombang radio yang perambaannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar dengan bumi.
HAPS
Di Indonesia sendiri saat ini sedang meneliti untuk penggunaan teknologi High Altitude Platforms Systems (HAPS). HAPS merupakan teknologi baru pada sektor telekomunikasi yang mampu mengatasi kekurangan dari infrastruktur terrestrial dan extraterrestrial. Namun HAPS masih harus diteliti secara sinergis dengan melihat karakter meteorologi dan geofisika atmosfer dan karakter propagasi dari frekuensi EHF.
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_amat_tinggi
Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3–300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000 kilometer Dalam ilmu atmosfer., pengertian dasarnya yang biasanya diberikan yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer, osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3 Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.
Gelombang radio ELF yang dihasilkan oleh petir dan gangguan alam di medan magnet bumi, sehingga mereka menjadi subjek penelitian oleh para ilmuwan atmosfer. Karena kesulitan membangun pemancar yang dapat menghasilkan gelombang panjang tersebut, frekuensi ELF telah digunakan sangat sedikit hanya dalam sistem komunikasi buatan manusia. Gelombang ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa ratus meter, sehingga AS dan militer Rusia telah menggunakan fasilitas ELF transmisi untuk berkomunikasi dengan kapal selam mereka terendam. Frekuensi arus bolak-balik yang mengalir di jaringan listrik listrik, 50 atau 60 Hz, ini termasuk dalam pita frekuensi, dan jaringan listrik merupakan sumber yang tidak disengaja dari radiasi ELF.
ELF merupakan frekuensi subradio. Beberapa rekan medis review jurnal artikel lihat ELF dalam konteks "frekuensi sangat rendah (ELF) medan magnet (MF)" dengan frekuensi 50 Hz dan 50–80 Hz. Instansi pemerintah Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF sebagai non-pengion radiasi dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggunakan ELF untuk merujuk pada konsep "frekuensi sangat rendah (ELF) medan listrik dan magnetik (EMF) " dan juga disebut" ELF listrik dan medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) ". WHO juga menyatakan bahwa pada frekuensi antara 0 dan 300 Hz, "adalah panjang gelombang di udara yang sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000 km pada 60 Hz), dan, dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik bertindak independen satu sama lain dan diukur secara terpisah."
Komunikasi Militer
Angkatan Laut Amerika Serikat memanfaatkan frekuensi sangat rendah (ELFs) sebagai band radio dan komunikasi radio. The Integrated Submarine Antena System (SIAs) adalah upaya penelitian dan pengembangan untuk berkomunikasi dengan kapal selam tenggelam. Angkatan Laut Soviet / Rusia juga memanfaatkan ELFs untuk sistem komunikasi kapal selam, ZEVS.
Karena konduktivitas listrik, air laut perisai kapal selam dari sebagian gelombang radio frekuensi tinggi, membuat komunikasi radio dengan kapal selam tenggelam pada frekuensi biasa tidak mungkin. Sinyal dalam kisaran frekuensi ELF, bagaimanapun, dapat menembus jauh lebih dalam. Dua faktor membatasi kegunaan ELF saluran komunikasi: transmisi data rate rendah dari beberapa karakter per menit dan, pada tingkat lebih rendah, sifat satu arah karena tidak praktis untuk menginstal [meragukan - mendiskusikan] antena dari ukuran yang dibutuhkan pada kapal selam (antena harus dari ukuran yang luar biasa bagi pengguna untuk mencapai komunikasi yang sukses). Umumnya sinyal ELF dipakai untuk memerintahkan kapal selam untuk naik ke kedalaman dangkal di mana itu bisa menerima beberapa bentuk komunikasi lainnya.
Hambatan Komunikasi ELF
Salah satu kesulitan yang ditimbulkan pada saat penyiaran dalam rentang frekuensi ELF adalah ukuran antena. Hal ini karena antena harus setidaknya sebagian besar dari ukuran (dalam setidaknya satu dimensi) dari panjang gelombang dari frekuensi gelombang EM. Secara sederhana, sebuah 1 Hz (siklus per detik) sinyal akan memiliki panjang gelombang sama dengan jarak gelombang EM perjalanan melalui suatu medium dalam 1 detik. Untuk ELF, ini sangat sedikit lebih lambat dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Sebagaimana digunakan dalam aplikasi militer, panjang gelombang adalah 299.792 km ~ (~ 186.282 mil) per detik dibagi dengan 50–85 Hz, yang sama dengan sekitar 3.527 ke 5.996 km (2.192 mil ke 3.726) panjang, dengan perbandingan, diameter bumi adalah sekitar 12.742 km (7.918 mil). Karena kebutuhan dalam ukuran besar dan, untuk mengirimkan internasional menggunakan frekuensi ELF, bumi itu sendiri harus digunakan sebagai antena, dengan lead yang sangat panjang masuk ke tanah. Berbagai cara lain yang diambil untuk membangun stasiun radio dengan ukuran jauh lebih kecil, seperti pemanjangan listrik.
AS mempertahankan dua lokasi, di Hutan Chequamegon-Nicolet Nasional, Wisconsin dan Escanaba Sungai Hutan Negara, Michigan (awalnya bernama Proyek Sanguine, kemudian dirampingkan dan dinamai kembali ELF Proyek sebelum konstruksi), sampai mereka dibongkar, dimulai pada akhir September 2004 . Kedua situs digunakan kabel listrik panjang, yang disebut dipol tanah, sebagai lead. Ini mengarah berada di beberapa helai mulai 22,5-45 kilometer (14,0-28 mil) panjang. Karena ketidakefisienan dari metode ini, jumlah yang cukup banyak daya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem.
Dampak Ekologis
Ada beberapa keprihatinan atas dampak ekologi yang mungkin dari sinyal ELF. Pada tahun 1984 seorang hakim federal menghentikan konstruksi yang memerlukan studi lebih lingkungan dan kesehatan. Penilaian ini ditolak oleh pengadilan banding federal atas dasar bahwa Angkatan Laut AS menyatakan telah menghabiskan lebih dari 25 juta dolar mempelajari efek medan elektromagnetik dengan hasil yang menunjukkan bahwa mereka mirip dengan efek yang dihasilkan oleh jalur distribusi tenaga standar. Penghakiman tidak diterima oleh semua orang dan selama waktu adalah ELF digunakan, beberapa politisi Wisconsin seperti Herb Kohl Senator, Russ Feingold dan Dave Obey Kongres menyerukan penutupannya. Kekhawatiran serupa pada masa lalu telah mengangkat tentang radiasi elektromagnetik dan kesehatan.
Sumber alami
Secara alamii, gelombang ELF terciptakan di Bumi, beresonansi di daerah antara ionosfer dan permukaan. Mereka diprakarsai oleh sambaran petir yang membuat elektron di atmosfer berosilasi. Meskipun VLF sinyal yang dihasilkan terutama dari discharge petir, ditemukan bahwa komponen ELF diamati (ekor lambat) diikuti komponen VLF di hampir semua kasus. Modus dasar rongga Bumi-ionosfer memiliki panjang gelombang sama dengan keliling bumi, yang memberikan frekuensi resonansi dari 7,8 Hz. Ini frekuensi, dan mode resonansi yang lebih tinggi dari 14 Hz, 20, 26 dan 32 muncul sebagai puncak dalam spektrum ELF dan disebut Schumann resonansi.
Mereka juga secara tentatif diidentifikasi pada bulan Saturnus, Titan. Permukaan Titan dianggap reflektor yang buruk dari gelombang ELF, sehingga gelombang bukannya dapat terpantul batas cair es laut dari bawah permukaan air dan amonia, keberadaan yang diprediksi oleh beberapa model teoretis. Ionosfer Titan juga lebih kompleks daripada Bumi, dengan ionosfer utama di ketinggian 1.200 km (750 mil), tetapi dengan tambahan lapisan partikel bermuatan pada 63 km (39 mil). Ini membagi atmosfer Titan sampai batas tertentu [musang kata] dalam dua kamar terpisah beresonansi. Sumber gelombang ELF alam di Titan tidak jelas karena ada tidak tampak aktivitas petir yang luas.
Akhirnya, besar ELF output daya radiasi dari 100.000 kali output Sun dalam cahaya tampak dapat dipancarkan oleh magnetar. Pulsar dalam nebula Kepiting memancarkan kekuatan dari pesanan ini pada 30 hertz frekuensi. Radiasi dari frekuensi ini adalah di bawah frekuensi plasma dari medium antarbintang, sehingga media ini suram dalam, dan itu tidak dapat diamati dari Bumi.
Penjelasan lain
Dalam terapi elektromagnetik dan radiasi elektromagnetik dan kesehatan penelitian, frekuensi spektrum elektromagnetik antara 0 dan 100 hertz dianggap bidang yang sangat frekuensi rendah Sejak akhir 1970-an, pertanyaan telah diajukan. Apakah paparan ELF listrik dan medan magnet (EMF) dalam ini rentang frekuensi menghasilkan konsekuensi kesehatan yang merugikan. Pada bulan Oktober 2005, WHO membentuk Kelompok Tugas ahli ilmiah untuk menilai risiko terhadap kesehatan yang mungkin ada dari "paparan ELF listrik dan medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) dalam hal leukimia“. Ada didirikan efek biologis dari paparan akut pada tingkat tinggi (jauh di atas 100 μT) yang dijelaskan oleh mekanisme biofisik diakui. Eksternal ELF medan magnet menginduksi medan listrik dan arus dalam tubuh yang pada kekuatan medan sangat tinggi, menyebabkan stimulasi saraf dan otot dan perubahan rangsangan sel saraf dalam sistem saraf pusat. Efek kesehatan yang berhubungan dengan paparan jangka pendek, tingkat tinggi telah dibentuk dan membentuk dasar dari dua pedoman batas yang diperbolehkan (ICNIRP, 1998; IEEE, 2002). Saat ini, badan-badan ini mempertimbangkan bukti ilmiah yang berkaitan dengan efek kesehatan yang mungkin dari paparan jangka panjang, tingkat rendah terhadap medan ELF tidak cukup untuk membenarkan menurunkan batas paparan kuantitatif. Jangka panjang, tingkat rendah paparan dievaluasi sebagai eksposur rata-rata untuk perumahan daya frekuensi medan magnet di atas 0,3-0,4 μT. Dan diperkirakan bahwa hanya antara 1% dan 4% dari anak-anak hidup dalam kondisi seperti itu "[8] Sebuah sumber umum dari medan ELF di Amerika Serikat adalah 60 Hz medan listrik dan magnetik dari tegangan tinggi jalur transmisi tenaga listrik dan distribusi sekunder garis, seperti yang ditemukan di lingkungan perumahan. Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) telah mengevaluasi data ilmiah dan telah diklasifikasikan medan ELF magnetik sebagai "mungkin karsinogenik" untuk manusia. IARC berdasarkan klasifikasi ini sebagai berikut:
Studi mengenai populasi kesehatan manusia menunjukkan bukti lemah dari asosiasi dengan leukimia, dan database besar hasil penelitian laboratorium menunjukkan bukti yang tidak memadai tentang hubungannya dengan kanker pada hewan.
Untuk menempatkan ini dalam konteks, penting untuk memahami bahwa "mungkin karsinogenik" klasifikasi juga diterapkan pada knalpot kopi, mesin bensin dan acar sayuran, dan sering digunakan untuk agen yang memerlukan studi lebih lanjut. Singkatnya, ketika semua studi dievaluasi bersama-sama, bukti yang menunjukkan bahwa EMFs dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker yang sangat lemah. Studi epidemiologis menunjukkan hubungan yang mungkin antara pajanan jangka panjang untuk ELF dan penyakit Alzheimer.
http://www.wikiwand.com/id/Frekuensi_sangat_rendah
Frekuensi sangat rendah/ ELF/ VLF
Frekuensi sangat rendah (ELF) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan radiasi elektromagnetik (gelombang radio) dengan frekuensi 3–300 Hz, dan panjang gelombang yang sesuai dari 100.000 sampai 1000 kilometer Dalam ilmu atmosfer., pengertian dasarnya yang biasanya diberikan yaitu dari 3 Hz sampai 3 kHz. Dalam kaitannya dengan ilmu magnetosfer, osilasi elektromagnetik frekuensi rendah (denyutan yang terjadi di bawah ~ 3 Hz) dianggap terletak dalam kisaran ULF, yang dengan demikian juga didefinisikan secara berbeda dari Radio iTU band.
Gelombang radio ELF yang dihasilkan oleh petir dan gangguan alam di medan magnet bumi, sehingga mereka menjadi subjek penelitian oleh para ilmuwan atmosfer. Karena kesulitan membangun pemancar yang dapat menghasilkan gelombang panjang tersebut, frekuensi ELF telah digunakan sangat sedikit hanya dalam sistem komunikasi buatan manusia. Gelombang ELF dapat menembus air laut hingga kedalaman beberapa ratus meter, sehingga AS dan militer Rusia telah menggunakan fasilitas ELF transmisi untuk berkomunikasi dengan kapal selam mereka terendam. Frekuensi arus bolak-balik yang mengalir di jaringan listrik listrik, 50 atau 60 Hz, ini termasuk dalam pita frekuensi, dan jaringan listrik merupakan sumber yang tidak disengaja dari radiasi ELF.
ELF merupakan frekuensi subradio. Beberapa rekan medis review jurnal artikel lihat ELF dalam konteks "frekuensi sangat rendah (ELF) medan magnet (MF)" dengan frekuensi 50 Hz dan 50–80 Hz. Instansi pemerintah Amerika, seperti NASA, menggambarkan ELF sebagai non-pengion radiasi dengan frekuensi antara 0 dan 300 Hz. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggunakan ELF untuk merujuk pada konsep "frekuensi sangat rendah (ELF) medan listrik dan magnetik (EMF) " dan juga disebut" ELF listrik dan medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) ". WHO juga menyatakan bahwa pada frekuensi antara 0 dan 300 Hz, "adalah panjang gelombang di udara yang sangat lama (6000 km pada 50 Hz dan 5000 km pada 60 Hz), dan, dalam situasi praktis, medan listrik dan magnetik bertindak independen satu sama lain dan diukur secara terpisah."
Komunikasi Militer
Angkatan Laut Amerika Serikat memanfaatkan frekuensi sangat rendah (ELFs) sebagai band radio dan komunikasi radio. The Integrated Submarine Antena System (SIAs) adalah upaya penelitian dan pengembangan untuk berkomunikasi dengan kapal selam tenggelam. Angkatan Laut Soviet / Rusia juga memanfaatkan ELFs untuk sistem komunikasi kapal selam, ZEVS.
Karena konduktivitas listrik, air laut perisai kapal selam dari sebagian gelombang radio frekuensi tinggi, membuat komunikasi radio dengan kapal selam tenggelam pada frekuensi biasa tidak mungkin. Sinyal dalam kisaran frekuensi ELF, bagaimanapun, dapat menembus jauh lebih dalam. Dua faktor membatasi kegunaan ELF saluran komunikasi: transmisi data rate rendah dari beberapa karakter per menit dan, pada tingkat lebih rendah, sifat satu arah karena tidak praktis untuk menginstal [meragukan - mendiskusikan] antena dari ukuran yang dibutuhkan pada kapal selam (antena harus dari ukuran yang luar biasa bagi pengguna untuk mencapai komunikasi yang sukses). Umumnya sinyal ELF dipakai untuk memerintahkan kapal selam untuk naik ke kedalaman dangkal di mana itu bisa menerima beberapa bentuk komunikasi lainnya.
Hambatan Komunikasi ELF
Salah satu kesulitan yang ditimbulkan pada saat penyiaran dalam rentang frekuensi ELF adalah ukuran antena. Hal ini karena antena harus setidaknya sebagian besar dari ukuran (dalam setidaknya satu dimensi) dari panjang gelombang dari frekuensi gelombang EM. Secara sederhana, sebuah 1 Hz (siklus per detik) sinyal akan memiliki panjang gelombang sama dengan jarak gelombang EM perjalanan melalui suatu medium dalam 1 detik. Untuk ELF, ini sangat sedikit lebih lambat dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Sebagaimana digunakan dalam aplikasi militer, panjang gelombang adalah 299.792 km ~ (~ 186.282 mil) per detik dibagi dengan 50–85 Hz, yang sama dengan sekitar 3.527 ke 5.996 km (2.192 mil ke 3.726) panjang, dengan perbandingan, diameter bumi adalah sekitar 12.742 km (7.918 mil). Karena kebutuhan dalam ukuran besar dan, untuk mengirimkan internasional menggunakan frekuensi ELF, bumi itu sendiri harus digunakan sebagai antena, dengan lead yang sangat panjang masuk ke tanah. Berbagai cara lain yang diambil untuk membangun stasiun radio dengan ukuran jauh lebih kecil, seperti pemanjangan listrik.
AS mempertahankan dua lokasi, di Hutan Chequamegon-Nicolet Nasional, Wisconsin dan Escanaba Sungai Hutan Negara, Michigan (awalnya bernama Proyek Sanguine, kemudian dirampingkan dan dinamai kembali ELF Proyek sebelum konstruksi), sampai mereka dibongkar, dimulai pada akhir September 2004 . Kedua situs digunakan kabel listrik panjang, yang disebut dipol tanah, sebagai lead. Ini mengarah berada di beberapa helai mulai 22,5-45 kilometer (14,0-28 mil) panjang. Karena ketidakefisienan dari metode ini, jumlah yang cukup banyak daya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem.
Dampak Ekologis
Ada beberapa keprihatinan atas dampak ekologi yang mungkin dari sinyal ELF. Pada tahun 1984 seorang hakim federal menghentikan konstruksi yang memerlukan studi lebih lingkungan dan kesehatan. Penilaian ini ditolak oleh pengadilan banding federal atas dasar bahwa Angkatan Laut AS menyatakan telah menghabiskan lebih dari 25 juta dolar mempelajari efek medan elektromagnetik dengan hasil yang menunjukkan bahwa mereka mirip dengan efek yang dihasilkan oleh jalur distribusi tenaga standar. Penghakiman tidak diterima oleh semua orang dan selama waktu adalah ELF digunakan, beberapa politisi Wisconsin seperti Herb Kohl Senator, Russ Feingold dan Dave Obey Kongres menyerukan penutupannya. Kekhawatiran serupa pada masa lalu telah mengangkat tentang radiasi elektromagnetik dan kesehatan.
Sumber alami
Secara alamii, gelombang ELF terciptakan di Bumi, beresonansi di daerah antara ionosfer dan permukaan. Mereka diprakarsai oleh sambaran petir yang membuat elektron di atmosfer berosilasi. Meskipun VLF sinyal yang dihasilkan terutama dari discharge petir, ditemukan bahwa komponen ELF diamati (ekor lambat) diikuti komponen VLF di hampir semua kasus. Modus dasar rongga Bumi-ionosfer memiliki panjang gelombang sama dengan keliling bumi, yang memberikan frekuensi resonansi dari 7,8 Hz. Ini frekuensi, dan mode resonansi yang lebih tinggi dari 14 Hz, 20, 26 dan 32 muncul sebagai puncak dalam spektrum ELF dan disebut Schumann resonansi.
Mereka juga secara tentatif diidentifikasi pada bulan Saturnus, Titan. Permukaan Titan dianggap reflektor yang buruk dari gelombang ELF, sehingga gelombang bukannya dapat terpantul batas cair es laut dari bawah permukaan air dan amonia, keberadaan yang diprediksi oleh beberapa model teoretis. Ionosfer Titan juga lebih kompleks daripada Bumi, dengan ionosfer utama di ketinggian 1.200 km (750 mil), tetapi dengan tambahan lapisan partikel bermuatan pada 63 km (39 mil). Ini membagi atmosfer Titan sampai batas tertentu [musang kata] dalam dua kamar terpisah beresonansi. Sumber gelombang ELF alam di Titan tidak jelas karena ada tidak tampak aktivitas petir yang luas.
Akhirnya, besar ELF output daya radiasi dari 100.000 kali output Sun dalam cahaya tampak dapat dipancarkan oleh magnetar. Pulsar dalam nebula Kepiting memancarkan kekuatan dari pesanan ini pada 30 hertz frekuensi. Radiasi dari frekuensi ini adalah di bawah frekuensi plasma dari medium antarbintang, sehingga media ini suram dalam, dan itu tidak dapat diamati dari Bumi.
Penjelasan lain
Dalam terapi elektromagnetik dan radiasi elektromagnetik dan kesehatan penelitian, frekuensi spektrum elektromagnetik antara 0 dan 100 hertz dianggap bidang yang sangat frekuensi rendah Sejak akhir 1970-an, pertanyaan telah diajukan. Apakah paparan ELF listrik dan medan magnet (EMF) dalam ini rentang frekuensi menghasilkan konsekuensi kesehatan yang merugikan. Pada bulan Oktober 2005, WHO membentuk Kelompok Tugas ahli ilmiah untuk menilai risiko terhadap kesehatan yang mungkin ada dari "paparan ELF listrik dan medan magnet dalam rentang frekuensi> 0 sampai 100.000 Hz (100 kHz) dalam hal leukimia“. Ada didirikan efek biologis dari paparan akut pada tingkat tinggi (jauh di atas 100 μT) yang dijelaskan oleh mekanisme biofisik diakui. Eksternal ELF medan magnet menginduksi medan listrik dan arus dalam tubuh yang pada kekuatan medan sangat tinggi, menyebabkan stimulasi saraf dan otot dan perubahan rangsangan sel saraf dalam sistem saraf pusat. Efek kesehatan yang berhubungan dengan paparan jangka pendek, tingkat tinggi telah dibentuk dan membentuk dasar dari dua pedoman batas yang diperbolehkan (ICNIRP, 1998; IEEE, 2002). Saat ini, badan-badan ini mempertimbangkan bukti ilmiah yang berkaitan dengan efek kesehatan yang mungkin dari paparan jangka panjang, tingkat rendah terhadap medan ELF tidak cukup untuk membenarkan menurunkan batas paparan kuantitatif. Jangka panjang, tingkat rendah paparan dievaluasi sebagai eksposur rata-rata untuk perumahan daya frekuensi medan magnet di atas 0,3-0,4 μT. Dan diperkirakan bahwa hanya antara 1% dan 4% dari anak-anak hidup dalam kondisi seperti itu "[8] Sebuah sumber umum dari medan ELF di Amerika Serikat adalah 60 Hz medan listrik dan magnetik dari tegangan tinggi jalur transmisi tenaga listrik dan distribusi sekunder garis, seperti yang ditemukan di lingkungan perumahan. Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) telah mengevaluasi data ilmiah dan telah diklasifikasikan medan ELF magnetik sebagai "mungkin karsinogenik" untuk manusia. IARC berdasarkan klasifikasi ini sebagai berikut:
Studi mengenai populasi kesehatan manusia menunjukkan bukti lemah dari asosiasi dengan leukimia, dan database besar hasil penelitian laboratorium menunjukkan bukti yang tidak memadai tentang hubungannya dengan kanker pada hewan.
Untuk menempatkan ini dalam konteks, penting untuk memahami bahwa "mungkin karsinogenik" klasifikasi juga diterapkan pada knalpot kopi, mesin bensin dan acar sayuran, dan sering digunakan untuk agen yang memerlukan studi lebih lanjut. Singkatnya, ketika semua studi dievaluasi bersama-sama, bukti yang menunjukkan bahwa EMFs dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker yang sangat lemah. Studi epidemiologis menunjukkan hubungan yang mungkin antara pajanan jangka panjang untuk ELF dan penyakit Alzheimer.
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_sangat_rendah
Frekuensi tinggi/ HF
Frekuensi tinggi dari frekuensi radio adalah frekuensi antara 3 dan 30 MHz. Frekuensi tinggi juga disebut sebagai pita dekameter atau gelombang dekameter karena panjang gelombangnya berkisar dari satu sampai sepuluh dekameter (sepuluh sampai seratus meter). Frekuensi tinggi digunakan oleh stasiun penyiaran gelombang pendek (2,310 - 25,820 MHz), komunikasi penerbangan, waktu pemerintahan, cuaca, dan radio amatir.
https://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_tinggi
Komentar
Posting Komentar