Lakon Kartapiyoga Maling
Dalam lakon Kartapiyoga Maling, ia nekat memasuki keputren negara Mandaraka dan menculik Dewi Erawati, putri sulung Prabu Salya dengan Dewi Pujawati/Setyawati. Dewi Erawati ia larikan ke negara Tirtakandasan dengan maksud akan diperistri.
Negara Mandaraka geger. Prabu Salya sangat berduka. Ketika itu bertandanglah seorang pemuda yang tampan, masih keponakannya sendiri bernama Permadi/Arjuna. Permadi bersedia membantu mencari penculik kakaknya. Permadi ingin meneliti keadaan taman, untuk mencari jejak penculik. Kedatangan Permadi di taman sari mempunyai kesan tersendiri bagi kedua adik Erawati yaitu Surtikanti dan Banowati. Kedua putri itu mengajak singgah. Permadi dijamu dan diberi tanda mata berupa rimong ‘selendang’ batik. Kedua putri prabu Salya sama-sama jatuh hati kepada Permadi. Rupanya Permadi lebih senang dengan Banowati yang bertipe supel, terus terang, menjurus agresif. Surtikanti yang dikecewakan akhirnya menyumpahi Permadi. “Semoga Permadi kelaparan dalam perjalanan mencari kakaknya yang hilang”. Kutukan itu menjadi kenyataan, Permadi kelaparan di hutan. Panakawan lalu mencari makanan sampai di Pertapaan Argasonya. Di sana Permadi bisa bertemu dengan seorang Wasi bernama Wasi Jaladara/Kakrasana. Permadi mengajak Kakrasana untuk mencari Dewi Erawati.
Erawati merancang sebuah siasat untuk menjebak Kartapiyoga. Ia mau diperisteri Kartapiyoga asal dimadu dengan salah satu adiknya. Kartapiyoga yang sudah mabuk kepayang tidak bisa berpikir jernih. Ia kembali menyatroni keputren Mandaraka. Pada saat itu dia kepergok Kakrasana. Dikejarlah Kartapiyoga sampai ke dasar samudra, dimana negara Girikandasan berada. Kartawiyoga tewas dalam peperangan melawan Kakrasana. Tubuhnya hancur terkena hantaman Alugara.
http://sekarbudayanusantara.co.id
Tokoh Bambang Kartawiyoga yang mencuri dewi Erawati dan berhasil dilumpuhkan oleh satria Mandura bernama Bambang Kakrasana aliyas Prabu Baladewa
Komentar
Posting Komentar