Lakon Trikaya dan Trinetra Lena
Trikaya Lena
Pada lakon itu dikisahkan tentang kematian Trikaya alias Atikaya, salah seorang anak Prabu Dasamuka, raja Alengka. Ketika terjadi peperangan untuk membebaskan Dewi Sinta, Trikaya yang amat mahir dan cekatan dalam meluncurkan anak panah, bahu membahu bersama raksasa Mataka berhasil memporakporandakan pasukan kera. Anoman kewalahan menghadapi kedua musuhnya. Baru setelah Kapi Saraba datang membantunya, Anoman dapat membunuh Ditya Mataka.
Sedangkan yang membunuh Trikaya adalah Laksmana. Waktu Trikaya melepaskan anak panah pusaka bernama Pawaksara, Laksmana menghadapinya dengan anak panah pusaka bernama Surawijaya. Pawaksara artinya panah api, sedangkan Surawijaya artinya pahlawan kemenangan.
https://wayang.wordpress.com/trikaya-lena/
Pada waktu pecah perang Alengka, negara Alengka diserang balatentara kera Prabu Rama di bawah pimpinan Prabu Sugriwa, raja kera dari Gowa Kiskenda, dalam upaya membebaskan Dewi Sinta dari sekapan Prabu Dasamuka, Trikaya dan Trimuka tampil senapati perang Alengka. Sepak terjang mereka sangat ganas, menakutkan dan tak tertandingi lawan. Atas petunjuk Arya Wibisana, Anoman dapat membunuh kedua raksasa kembar tersebut. Kepala Trikaya dan Trimuka diadu kumba (saling dibenturkan) hingga pecah. Trikaya dan Trimuka mati secara bersamaan.
http://caritawayang.blogspot.co.id/trikaya.html
Tokoh Kala Trikaya & Kala Trinetra yang Gugur kepalanya dibenturkan oleh Anoman dikarenakan mereka tidak mati jika hanya salah satunya saja.
Komentar
Posting Komentar