Lakon Abimanyu Gendong

Arjuna yang pergi dari Kasatrian Madukara. Hal ini menyebabkan para Pandawa sedih, sebab Dewi Subadra masih menyusui Abimanyu yang saat itu masih bayi. Tiba-tiba Prabu Baladewa sebagai utusan Duryudana datang ingin memboyong Abimanyu beserta Dewi Subadra ke Kerajaan Astina. Namun Abimanyu yang masih kecil itu selalu menangis dan minta bunga Tunjungseta. Permintaan bayi itu akan diusahakan oleh Drona.
Dewi Subadra dan Abimanyu dibawa Baladewa ke Astina tetapi Dewi Srikandi ingin ikut. Baladewa melarang sehingga terjadi pertengkaran. Setelah mereka sampai di tengah hutan, Patih Pragota diperintah Baladewa untuk membawa Abimanyu ke tengah hutan bersama keris Baladewa. Pragota tanggap bahwa Abimanyu supaya dibunuh, tetapi karena tidak sampai hati, Abimanyu ditinggal sendirian di tengah hutan. Di hutan itu Abimanyu dilindungi oleh seekor gajah, burung, dan ular.
Pada waktu Abimanyu sendirian di tengah hutan ia buang hajad kebetulan mengenai Jaka Prayitna yang bertapa dan Abimanyu dibunuhnya. Peristiwa itu membuat marah sang Gajah yang mengawal Abimanyu. Jaka Prayitna dikejar gajah, burung, dan ular, sampai bertemu dengan Arjuna maka terjadi peperangan.
Gajah kembali ujudnya yaitu Bima, burung garuda menjadi Gatotkaca dan ular menjadi Antareja, sedangkan Abimanyu dihidupkan Arjuna, dan diminta pergi ke Astina bersama Jaka Prayitna untuk menemui Baladewa. Terjadilah peperangan antara Kurawa dengan Jaka Prayitna dan akhirnya Dewi Subadra dikembalikan kepada Arjuna.
https://wayang.wordpress.com/abimanyu-gendong/

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer