Menak Kuristam


Berita didudukinya Negara Kaos oleh Amir Ambyah, didengar pula oleh raja Jobin. Ia segera memberitahukan kepada raja Nursewan, bahwa Bahman, raja Kuristam sanggup membinasakan Amir Ambyah, dan mengharapkan kedatangan raja Nursewan ke Kuristam. Atas anjuran patih Bestak, Nusirwan akhirnya pergi ke Kuristam.
Raja Bahman segera menantang Amir Ambyah dan memberitahukan kalau raja Nursiwan telah berada di Kuristam. Amir Ambyah menerima tantangan tersebut dan mengerahkan pasukan menyerang Kuristam. Sebelum berangkat, Kobatsarehas lebih dulu dinobatkan menjadi raja.
Pertempuran berkobar dengan hebatnya, yang berakhir dengan kemenangan pasukan Amir Ambyah. Raja Bahman tunduk, demikian pula raja Jobin. Raja Nusirwan segera kembali ke Medayin, sedangkan Amir Ambyah dan pasukannya kembali ke Kaos.
Mengetahui kegagalan raja Kuristam mengalahkan Amir Ambyah, patih Bestak segera minta bantuan Sadatkabulumar, raja Abesi, yang langsung mengirim pasukan mengepung Mekah.
Mendengar Mekah dikepung pasukan Abesi, Amir Ambyah dan Umarmaya segera meninggalkan Kaos menuju Mekah. Pertempuran berkobar. Pasukan Abesi kalah dan Sadatkabulumar menyatakan tunduk pada Amir Ambyah.
Merasa dirinya tertipu dan diperalat, Sadatkabulumar menangkap raja Nusirwan, dan dipejara di Negara Abesi. Padahal sesungguhnya Nusirwan tidak tau apa-apa, semua itu karena ulah patih Bestak.
Dari Mekah, Amir Ambyah kemudian menyerang Negara Kuparman. Nurham, raja Kuparman tewas dalam pertempuran, pasukan menyerang dan negara Kuparman diduduki Amir Ambyah. Sejak saat itu Amir Ambyah mendapat gelar Sultan Kuparman.
Beberapa waktu kemudian, Kaladaran, raja Indi mengerahkan pasukannya untuk menyerang kuparman, namun ia tewas dalam peperangan dan pasukannya tunduk pada Amir Ambyah. Sementara itu Gulangge, raja Negara Rokam, yang mendengar keluhuran budi Amir Ambyah ingin bertemu dengan Amir Ambyah. Dalam perjalanan ke Kuparman bertemu dengan raja Kikail dari Negara Parangawu, yang bermaksud menyerang Negara Kuparman. Karena tujuan berbeda perangpun tak bisa dielakkan. Amir Ambyah yang mendenar berita pertempuran tersebut segera mengirim pasukan untuk membantu raja Gulangge, yang akhirnya dapat mengalahkan raja Ki kail dan memukul mundur pasukan parangawu. Dengan selamat raja Gulangge sampai di negeri Kuparman, dan diterima baik oleh Amir Ambyah.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer