Menak Malebari


Dari Negara Cina, Amir Ambyah mengirimkan surat lamaran e Negara Malebari untuk melamar Dewi Kusmaryati, putri raja Malebari untuk dinikahkan dengan Jayusman, putra Amir Ambyah dengan Dewi Sudarawreti. Lamaran diterima.Sudarawreti dan Jayusman berangkat dari Kaelani ke Malebari, sedangkan Amir Ambyah berangkat dari negara Cina.
Sementara itu, Kiswapangindrus, raja negara Sindhangbarang keturunan raksasa Jabalkab, juga calamar Kusmaryati. Namun ditolak. Ia kemudian meminta bantuan kepada Jablullawal, raja negara Dhayaksengari. Oleh Jablullawal, Kiswapangindrus disuruh bertapa labih dahulu sebelum berlawanan dengan Amir Ambyah.
Tersebutlah,Amir Ambyah telah tiba di Malebari, sedangkan raja Nusirwan langsung pulang ke Medayin. Sayid Ibnuumar, putra Maryunani (cucu Amir Ambyah) berangkat dari kaos menuju ke Malebari. Namun ia tersesat sampai di Negara Sindhangbarang dan ditangkap patih Bardas. Oleh patih Bardas, Sayid Ibnuumar dibawa ke puncak gunung dan dicta pada sebuah pohon. Amir Ambyah yang mendapat laporan hilangnya Sayid Ibnuumar segera mencari ke Sindhangbarang. Ia berhasil menemukan Sayid Ibnuumar dan membunuh patih Bardas. Setelah itu Amir Ambyah kembali ke Malebari untuk menikahkan Jayusman dengan Kusmaryati.
Di Negara Kaelani, Dewi Kelaswara melahirkan seorang putra laki-laki. Namun ajal menjemputnya. Ia meninggal dunia setelah putranya lahir. Oleh kakeknya, Raja Kelanjali, bayi tersebut dibuang ke laut, tetapi berhasil ditemukan oleh Ismayati dan dibawa ke Negara Ngajrak.Oleh Ismayati bayi tersebut diberi nama Imam Suwongso.
Mendengar nasib yang menimpa istri dan putranya, Amir Ambyah segera mengerahkan pasukan ke Negara Kaelani. Negara Kaelani berhasil ditundukkan, sedangkan Raja Kelanjali meninggal dunia karena cedí merasa berdosa telah melabuh cucunya ke laut. Begitu perang selesai, Amir Ambyah pergi ke Pulau Barzas untuk berziarah ke makam Nabi Adam.
Kepergian Amir Ambyah ini dimanfaatkan oleh raja Sindhangbarang dan raja Dhayaksengari untuk mengerahkan pasukan menyerang Malebari. Pertempuran pun berkobar dengan seru. Sementara itu Imam, putra Kelaswara yang diasuh Ismayati di Negara Ngajrak telah umbuh dewasa. Ia banyak memiliki kesaktian. Ketika mendengar di Malebari terjadi peperangan, ia minta ijin hendak mencoba kesaktiannya. Keberangkatannya ke Malebnari diiringkan oleh Dewi Kuraisin. Di Malebari, Imam bergabung dengan pasukan Dhayaksengari, sehingga ia berlawanan dengan pasukan Amir Ambyah.
Kesaktian Imam tak tertandingi oleh lawan-lawannya. Ia selalu menang dalam perkelahian. Akhirnya Amir Ambyah maju sendiri menghadapi Imam. Perkelahian pun berlangsung dengan seru. Ketika Imam berhasil ditangkap oleh Amir Ambyah dan akan dibanting, Dewi Kuraisin datang mencegahnya. Sambil bersujud di kaki Amir Ambyah, ayahnya ia menjelaskan bahwa Imam adalah putra Amir Ambyah sendiri dengan Dewi Kelaswara yang sejak bayi tinggal di Ngajrak. Mendengar penjelasan Kuraisin, Imam pun segera bersujud di kaki ayahnya meminta maaf. Amir Ambyah lalu memperkenalkan Imam kepada sanak saudaranya, dan menyerahkan negara Kaelani kepadanya
Peperangan diteruskan dan berakhir dengan tewasnya raja Kiswapangindrus dari Sindhangbarang dan raja Jablullawal dari Dhayaksengari. Dengan tewasnya raja mereka, maka pasukan Sindhangbarang dan Dhayaksengari menyerah tunduk pada Amir Ambyah. Jayusman kemudian dinobatkan menjadi raja di Malebari dan bergelarSultan Agung Jayusman Samsumurijal. Kelak ia berputra seorang laki-laki yang diberi nama Sayidiman. Seusai penobatan Jayusman, Amir Ambyah dan raja Bawadiman, ayah Kusmaryati, pergi ke pulau Barzah di wilayah Malebari untuk hidup sebagai pendeta. Namun beberapa waktu kemudian, amir Ambyah meninggalkan pulau Barzah kembali ke Kuparman dengan segenap pasukannya.
Mengetahui Amir Ambyah dan pasukannya tidak berada di Mekah, Kuwarihusman, raja negara polad, mengepung Meca. Namun mengalami kekalahan dan tunduk pada pasukan Amir Anjilin, adik Amir Ambyah. Negara Malebari juga dikepung pasukan dari negara Kubarsi. Sultan Jayusman segera mengirimkan utusan ke Kuparman untuk memberitahu Amir Ambyah. Amir Ambyah segera mengutus Semangun dan Hirman-keduanya putra raja Nusirwan, untuk memimpin pasukan membantu ke Malebari, disertai oleh Patih Bestak. Tetapi sesampainya di malebari , Bestak berhasil membujuk Hirman dan Semangun untuk berbalik melawan Amir Ambyah, dan memihak pada pasukan Kubarsi menyerang Malebari. Kadarwati, adik raja Kubari, memimpin prajurit wanita maju ke medan perang. Ia dihadapi oleh Sudarawreti dan Rabingu. Kadarwati dapat ditangkap, ia menyerah dan kemudian dikawinkan dengan Kelan.
Sementara itu, Amir Anjilin setelah dapat mengalahkan pasukan dari Negara Polad, segera mengerahkan pasukan menuju ke Malebari. Karena tujuannya ingin mencoba kesaktian Amir Ambyah, maka sampai di Malebari, Amir Anjilin langsung menyerang pasukan Kuparman. Amir Ambyah tampil menghadapi Amir Anjilin, dan pertempuran pun terjadi. Tapi lama-lama Amir Anjilin memberitahu kepada Amir Ambyah, bahwa ia sesungguhnya putra dari Mekah. Mereka akhirnya berdamai, dan peperangan di hentikan.
Di Kubarsi, Maliyatkustur, raja Kubarsi mendapat kesanggupan bantuan dari Rukyatilpolad, raja negara Talsiah. Raja Nusirwan juga telah berada di Kubarsi karena bujukan patih Bestak. Dengan bantuan dari Negara Talsiah, pasukan Kubarsi kembali terlibat pertempuran dengan pasukan Malebari. Dalam pertempuran tersebut, Wrahatkustur, raja muda Kubarsi dapat ditangkap oleh Kelan.
Pertempuran juga terjadi di Negara Karsinah. Negara tersbut dikepung pasukan Nusaprenggi dan Prenjut. Amir Ambyah segera mengirim pasukan bantuan dibawah pimpinan Ruslan. Pasukan Nusaprenggi dan Prenjuk dapat dipukul mundur, dan melarikan diri ke negara Dermis. Johariningsiyah, saudara perempuan raja Nusaprenggi yang berhasil ditahan pasukan Kuparman, kemudian diambil istri oleh Ruslan. Kemudian Ruslan diangkat sebagai raja muda di Karsinah, dan bergelar Ruslan Danurussamsi.
Perang pun berlangsung kembali di Malebari. Namun dapat diatasi oleh Ruslan dan Jayusman. Mereka berhasil mengalahkan pasukan Kubarsi dan menangkap raja Maliyatkustur.
Sementara itu di negara Burudangin, raja Tasangsulngalam menyelenggarakan sayembara untuk memperebutkan dua putri sekaligus. Yaitu Dewi Isnaningsih, adik raja dan Dewi Jetunkamarrukmi, putri raja sendiri. Mendengar sayembara itu, Sayid Ibnuumar, raja Kaos (cucu Amir Ambyah) pergi ke Burudangin. Diikuti kemudian oleh Amir Ambyah dan Umarmaya.
Tiba di Burudangin, Ibnuumar bertemu dengan Jetunkamarrukmi dan terjadilah peperangan. Jetunkamarrukmi kalah. Ibnuumar dipersilahkan masuk ke kraton Burudangin, dinikahkan dengan Jetunkamarrukmi. Tak antara lama, Amir Ambyah dan Umarmaya tiba di Burudangin. Terjadilah pertempuran dengan raja Tusangulngalam. Pertempuran tersebut dimenangkan Amir Ambyah. Tusangulngalam kemudian menyerahkan Dewi Isnaningsih kepada Amir Ambyah.
Di Malebari perang masih terus berlangsung. Dalam perang yang berkepanjangan itu, pasukan Kuparman dapat dikalahkan pasukan negara Talsiyah. Untunglah pada saat kritis, Amir Ambyah datang dari Burudangin. Ia berhasil menangkap Rukyatilpolad, raja Talsiyah dan dijebloskan kedalam penjara. Sedangkan pasukan Talsiyah dipukul mundur. Mengetahui kekalahan pasukan Talsiyah, raja Nusirwan melarikan diri, mengungsi ke negara Talkanda.
Umarmaya yang sangat membenci Rukyatilpolad, masuk ke dalam penjara dan membunuh raja Talsiyah tersebut. Tindakan ini membuat Amir Ambyah marah. Umarmaya dipukuli dan diusir. Umarmaya pergi dengan janji akan membalas dendam perlakuan Amir Ambyah. Suatu saat ketika Amir Ambyah sedang tidur, disumpitnya dengan sumpit berbisa hingga pingsan, kemudian dipukuli. Setelah Amir Ambyah sadar ia segera menangkap Umarmaya. Ketika hendak dibanting datang Seh Wahas dan Seh Bawadiman mengingatkan Amir Ambyah. Akhirnya Amir Ambyah dan Umarmaya kembali berbaik hati.
Beberapa waktu kemudian Amir Ambyah menikahkan Rustamaji, putranya dengan Dewi Marpinjun, dengan Kadamingsih, putri raja pendeta di Medhangpupus. Amir Ambyah juga menikahkan Hasimhuwari, putranya dengan Retna Kusbandi, dengan Umiswanjari, putri raja Syahsiar. Kedua pasangan pengantin itu kemudian diboyong ke negara Kuparman.
Raja Nusirwan pun telah tiba di negara Purwakanda. Raja Purwakanda kemudian mengutus Marikangen, seorang raseksi pergi ke Kuparman untuk menggoda Rustamaji. Marikangen beralih rupa menjadi wanita cantik, dan berhasil diperistri Rustamaji. Dari perkawinan ini lahirlah putra lelaki yang diberi nama Kalalmak. Sedangkan dengan Dewi Kadamingsih, Rustamaji juga telah dikaruniai seorang putra yang diberi nama Atasaji.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer