Kesultanan Kisaran Payung Malaysia dan Kesultanan Jembal

RAJA PEREMPUAN KISARAN PAYUNG

Raja Sang Tawal (Sultan Muhammad) telah menganugerahkan Serendah (Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kisaran Payung kepada Adruja sebagai tanda penghargaan.
Setelah kemangkatan Raja Sang Tawal pada tahun 1335, Adruja Wijayamala Singa telah ditabalkan sebagai pemerintah pertama di negeri Serendah (Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kisaran Payung. Pusat pemerintahan negeri tersebut terletak di Kuala Krai (kini Jajahan Kuala Krai di Kelantan). Pasukan khas Seri Wijayamala turut tinggal bersama Adruja.
Dalam tempoh yang singkat, Serendah (Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kisaran Payung telah berubah menjadi sebuah negeri yang sungguh indah di bawah pemerintahan Adruja. Baginda juga diberi gelaran 'Cik Siti Wan Kembang' oleh rakyat tempatan.
Lama-kelamaan, gelaran tersebut telah menjadi satu gelaran rasmi bagi semua raja perempuan yang memerintah negeri tersebut. Menurut sumber pensejarahan di negeri Kelantan, Adruja Wijayamala Singa ialah Cik Siti Wan Kembang yang pertama.

Sungai Kelantan adalah satu-satunya jalan keluar masuk bagi Kuala Krai
- ibu kota Serendah (Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kisaran Payung.
MANGKATNYA RAJA PEREMPUAN
KISARAN PAYUNG 
Selepas 10 tahun memerintah, Adruja Wijayamala Singa mangkat pada tahun 1345. Meskipun makam raja perempuan tersebut tidak pernah ditemui hingga ke hari ini, namun baginda dipercayai telah dimakamkan di sekitar Jajahan Kuala Krai di Kelantan. 
Adruja merupakan seorang ratu dara (the virgin queen) kerana baginda tidak pernah berkahwin seumur hidupnya. Ini sekaligus bermakna baginda tidak mempunyai waris keturunan. Oleh sebab itulah, Raja Bharubhasa iaitu saudara kandung Adruja yang juga merupakan Raja Langkasuka telah bertindak mengambil alih negeri tersebut.
Sebagai pemerintah yang baharu, Raja Bharubhasa mula menggunakan gelaran Sultan Mahmud Syah. Kemudian, baginda telah menyerahkan takhta kerajaan Langkasuka kepada saudara kandungnya yang bernama Raja Singhadiraja atau Raja Sulaiman.
Kesultanan Serendah (Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kesultanan Kisaran Payung terus diperintah oleh keturunan Raja Bharubhasa (Sultan Mahmud Syah) selama beberapa generasi.
Carta salasilah pemerintah Kesultanan Serendah
(Seri Indah) Sekebun Bunga atau Kesultanan Kisaran Payung.
WARISAN
PASUKAN KHAS SERI WIJAYAMALA 
Adruja Wijayamala Singa atau Cik Siti Wan Kembang I
dikelilingi oleh pasukan khas Seri Wijayamala di balairung seri istana.
Adruja Wijayamala Singa dipercayai merupakan satu-satunya puteri dan raja perempuan di Kepulauan Melayu atau Nusantara yang memiliki pasukan tentera khas wanita. Pasukan khas tersebut diberi nama Seri Wijayamala dan diketuai oleh Adruja sendiri.
Pasukan khas Seri Wijayamala dianggotai 41 orang wanita yang terdiri daripada golongan hamba abdi, budak suruhan dan janda muda yang kematian suami di medan perang. Mereka mahir dalam ilmu ketenteraan, pandai bermain senjata dan menunggang kuda.
KESULTANAN SERENDAH (SERI INDAH) SEKEBUN BUNGA
ATAU KESULTANAN KISARAN PAYUNG
http://sejarahbangsamelayuyanghilang.blogspot.co.id/

Raja Jembal

Raja Jembal adalah salah satu monarki yang memerintah Kelantan pada abad ke-17 dan ke-18. Pemerintah pusatnya berada di Jembal, sekarang berada di Fly Shop. Sejauh ini masih ada beberapa keturunan Raja Jembal di beberapa desa di dekat Flies Store. Kepala Menteri Guru Guru Kelantan Dato ' Nik Abdul Aziz bin Nik Mat adalah salah satu kerabat raja Jembal.
Menurut sebuah dongeng sejarah, kerajaan tersebut terhubung dengan Raja Bersiung dari Kedah , yang membawa dirinya ke Kelantan (tentu saja setelah minum darah di Kedah). Sementara di Jembal, dia memelihara dua anak angkat - seorang pria bernama Raja Sakti , dan seorang wanita bernama Putri Mani Kemenyan . Saat mereka berdua dewasa, mereka menikah dengannya. Sebagai hasil dari pernikahan tersebut, mereka memperoleh 4 pangeran dan 3 putri, yaitu Raja Loyor , Raja Bahar , Raja Umar , Raja Sungai , Putri Sayu Bari , Putri Melur Pertama , dan Putri Cempaka Bongsu .
Raja Sakti adalah raja pertama kerajaan Jembal, dimulai pada tahun 1638. Dia kemudian menunjuk anaknya, Raja Loyor sebagai penggantinya, sementara Raja Bahar ditunjuk sebagai Bendahara, Raja Umar sebagai Temenggung, dan Raja Sungai sebagai Raja Muda. 
Untuk informasi tambahan, pada saat bersamaan juga ada pemerintah di Hulu Kelantan yang berada di bawah peraturan Cik Siti Wan Kembang (1610 - 1667). Melaka juga berada di ambang transisi dari Portugal ke Belanda (1741). Jauh ke utara semenanjung, Kerajaan Ayuthia memerintah Siam di bawah Raja Prasat Thong (1630 - 1656) dan Raja Narai (1656 - 1709). Patani diperintah oleh penguasa wanita seperti Raja Ungu (1624 - 1635) dan Raja Kuning (1635 - 1688). Setelah pemerintahan Raja Kuning Patani ini mulai menurun dan menjadi pembalasan di antara bendahara yang disebut datu (atau keliru disebut sebagai kakek ). Datu Pengkalan Tua, ayah dari Long Bahar atau Long Besar yang kemudian memerintah Jembal, adalah salah satu datu Patani . 
Kerajaan Jembal berakhir pada tahun 1720-an ketika Raja Kecil Sulung putra Raja Umar ( Sultan Umar ) menyerahkan tahta kerajaan kepada saudara laki-lakinya Long Bahar atau Long Besar putra Datu Pengkalan Tua dari Patani .
https://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Jembal

ingintahu keturunan raja jembal kunjungi ini 

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer