Kisah Anglingkusuma Madya Purwa

Pancaruweda
kisah Prabu Anglingdarma di Malawapati yang berencana akan menyelenggarakan pesta pernikahan bagi cucunya, Raden Gandakusuma, putra Raden Anglingkusuma dengan Dewi Sutiksnawati putri Raden Danurwenda. Teks dilanjutkan dengan cerita tentang pertapaan Ngandhongjenar. Resi Purwajati sedang dihadap oleh menantunya, Raden Mahetala yang tak lain adalah seorang keturunan Prabu Sudarsana di Yawastina. Kono negeri Raden Mahetala, di Malayakusuma diserang oleh raja raksasa Prabu Kalawredati hingga seluruh kerabatnya tewas, termasuk sang ayah, Prabu Mahendra. Raden Mahetala berniat menuntut balas. Namun, sang Resi Purwajati menyarankan bahwa saatnya belum tiba. Hal ini mengakibatkan Raden Mahetala pergi secara diam-diam dari pertapaan. Kisah diakhiri dengan pelaksanaan upacara pernikahan Raden Gandakusuma dengan Dewi Sutiksnawati secara besar-besaran di Malawapati.
http://acehms.dl.uni-leipzig.de/receive/PakualamanBook_islamhs
Gambar terkait   Gambar terkait
Tokoh Raden Anglingkusuma dan Tokoh Raden Danurwenda Penjabaran dari cerita di atas ialah:
Al kisah di Kerajaan Malawapati sedang akan dilaksanakan pernikahan kedua cucu dari putra mahkota Malawapati, Raden Gandakusuma dengan Dewi Sutiksnawati keduanya masing masing putra dari Raden Anglingkusuma dan Raden Danurwenda. 
Di Pertapaan Andongjenar, seorang pendeta brahmana bernama Resi Purwajati sedang dihadap oleh menantunya, Raden Mahetala yang tidak lain adalah salah satu keturunan dari Kerajaan Yawastina atau Kerajaan Mamenang, ayahnya bernama Prabu Mahendra, Konon 
negerinya diserang oleh pasukan raja raksaksa bernama Prabu Kalawredati hingga seluruh kerabatnya tewas tak tersisa, saat itu mendiami di Malayakusuma, akibatnya sang Ayahandanya tewas dalam penyerbuan itu. 
Lalu Raden Mahetala berniat menuntut balas, oleh sang Resi menyarankan bahwa saatnya belum tiba, hal ini mengakibatkan Raden sendiri pergi secara diam diam dari pertapaan ke kerajaan Prabu Kalawredati.
Sesampainya di Kerajaan Parangberjajar, kerajaan Prabu Kalawredati Raden Mahetala langsung menyerang Prabu Kalawredati dengan menghabisi seluruh prajurit yang menyerangnya akan tetapi sang prabu bersembunyi dan akhirnya tertangkap lalu dibunuhnya sang raja raksaksa kala itu.
Akhirnya Raden Mahetala kembali ke pertapaan guna mengabari bahwa ia sudah berhasil membalaskan dendamnya kepada orang yang sudah membunuh keluarganya itu, tetapi di tengah jalan ia secara sembunyi sembunyi di bunuh oleh seorang abdi raja raksaksa itu, seketika itu kabar terdengar di pertapaan, sang Resi tak bisa berbuat apa apa.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer