Lakon Yudayana Ical

Yudayana Ical

Lakon ini menceritakan tentang Prabu Parikesit memerintah dengan empat permaisuri yakni: Dewi Satapen, Dewi Dangan, Dewi Impun, dan Dewi Ganang. Ketiga permaisuri itu melahirkan putra masing-masing yaitu: Yudayana, Ramayana, dan Ramaprawa. Pada suatu ketika Yudayana ingin mengembara ia meninggalkan istana yang hanya disertai Semar, Gareng, dan Petruk.
Ia pergi ke Gunung Manikmaya dan dididik ilmu pengetahuan oleh Begawan Sidikara. setelah me-nyelesaikan pendidikan ia pergi ke hutan bertemu dewa Kamajaya dan diperintahkan pergi ke Gunung Candramuka, menolong Dewi Gendrawati (anak Gendraparawa) yang diculik oleh raksasa Wagotara.
Sementara Gendrawati dalam sandra Wagotara, ia menuruti keinginannya asal dibawakan kepala satria bagus, dan Wagotara menyanggupi. Di perjalanan bertemu Yudayana dan perangtanding terjadi hebat yang akhirnya Wagotara terbunuh, serta Gendrawati kelak akan diserahkan ayahnya ke Astina.
Di sisi lain Ramayana dan Ramaprawa mencari Yudayana dan bertemu dengan Danyang Sumila di pertapaan Sidara. Mereka dididik ilmu. Setelah tamat sebagai imbalan jasa kedua satria itu diminta membunuh Begawan Sidikara, tetapi kedua pangeran itu tidak mampu dan kalah, tiba-tiba Yudayana datang menyembuhkan kedua adiknya itu. Selanjutnya ketiga pangeran dan Begawan Sidikara pergi ke Gunung Sidara mencari Danyang Sumila, maka peperangan terjadi. Danyang Sumila dibunuh Yudayana dengan Sarotama.
Yudayana kembali ke Astina bersama itu Gendraprawa juga menyerahkan Gendrawati kepada sang pangeran maka perkawinan berlangsung megah. Tiba-tiba Prabu Mandala dari Awu-awu Langit menyerang tetapi dapat diusir.
http://caritawayang.blogspot.co.id/yudayana-ical.html

Hasil gambar untuk wayang madya  Hasil gambar untuk wayang madya 
Prabu Yudayana/ Yudayaka dan Yudayana ketika muda bernama Sudarsana 
Gambar terkait   Hasil gambar untuk wayang madya  
Gendraparawa dan Danyang Sumila 
Hasil gambar untuk wayang madya  Gambar terkait  
Begawan Sidikara dan Bambang Wagotara
Hasil gambar untuk prabu mandala wayang 
Prabu Mandala 
  



Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer