Lakon Gatotkaca Gandrung

Gatotkaca Gandrung adalah Kisah Ksatria, yang bertugas menjaga keamanan negara, jatuh cinta karena terpesona pada kecantikan Dewi Pergiwa, putri Arjuna. Gatotkaca, Putra Bima, Raja Pringgandani yang bisa terbang dan luar biasa sakti itu, akhirnya tumbang oleh lenggak-lenggok perempuan.
Akan tetapi, Gatotkaca yang tegap dan gagah perkasa ternyata tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan perasaannya kepada gadis idamannya, maka lahirlah suatu tarian yang disebut “Tari Gatotkaca Gandrung “ yang diiringi lagu Gunungsari. Disini diceritakan kalau Gatotkaca bunuh diri gara-gara wanita, tapi dihidupkan lagi oleh Kresna. 
Tersebutlah kakak-adik Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati yang berjalan ke sana kemari mencari ayahnya, Raden Arjuna. Mereka diiringi Cantrik Janaloka. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan pasukan Korawa yang sedang mencari Patah Sakembaran pengiring wanita untuk keperluan perkawinan Raden Lesmana (putra mahkota Astinapura) dan Dewi Siti Sendari (putri Kresna). 
Pregiwa dan Pregiwati dipaksa Korawa menjadi Patah Sakembaran itu. Tapi mereka menolak, dan dikejar-kejar. Untung, ada Gatotkaca di angkasa. Ia menyelamatkan kedua wanita itu. Rupanya, inilah pertemuan yang membuat Gatotkaca mabuk kepayang pada Endang Pregiwa. Mereka jatuh cinta. 
Namun, Arjuna menentang. Hal ini membuat Gatotkaca putus asa, lalu bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari angkasa. Tubuhnya lumat, hancur lebur. Untung, ada Kresna yang bisa menghidupkannya kembali.

http://blogrollink.blogspot.co.id/gatotkaca-gandrung-kisah-ksatria-yang.html

Solo — Ksatria Negeri Pringgodani, Gatotkaca, tengah bersiap melakukan pernikahan dengan pujaan hatinya, Dewi Pergiwa. Namun tanpa dinyana, timbul aral melintang di tengah persiapan pernikahannya tersebut. Pasalnya, Lesmana dari Kurawa tidak menginginkan pernikahan tersebut terwujud.
Dengan segala siasat licik yang dimotori Patih Sengkuni, Lesmana langsung meminang Dewi Pergiwa yang tak lain adalah putri Arjuna tersebut. Lamaran tersebut akhirnya diterima oleh Dewi Pergiwa. Melihat hal itu, Gatotkaca serasa tidak percaya dan menanyakan langsung kesetiaan cinta Dewi Pergiwa.
Setelah mendengar penjelasan Dewi Pergiwa yang terkenal cantik jelita di Negeri Yodipati tersebut, akhirnya Gatotkaca mencabut keris dari warangkanya dan akan bunuh diri di hadapan Dewi Pergiwa. Namun, usaha Gatotkaca tersebut dihentikan oleh Dewi Pergiwa. Setelah itu, Dewi Pergiwapun menjelaskan maksud dan tujuan menerima lamaran Lesmana, karena ingin mengetahui isi hati dan cinta Gatotkaca yang sebenarnya pada dirinya.
Singkat cerita, setelah mengetahui hal itu Gatotkaca pun menjadi lega dan menantang Lesmana untuk mendapatkan Dewi Pergiwa. Dalam duel tersebut akhirnya dimenangkan oleh Gatotkaca dan rencana pernikahan mereka akhirnya terwujud.
Ya, sedikit cerita tersebut merupakan inti dari tari berjudul “Gatotkaca Gandrung” yang dipentaskan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dalam acara pembukaan HUT Balekambang ke-92 di Taman Balekambang, Kamis (24/10).
Salah seorang penari, Samsuri mengatakan tarian tersebut diambil dari salah satu epos kisah Mahabarata. Diangkatnya karya tersebut, karena selama ini Gatotkaca identik dengan kegagahan, kepahlawanan dan sikap pria sejati yang menonjol. Padahal, sisi romantisme dari Gatotkaca sendiri selalu menarik untuk diangkat.
“Kami sengaja mengusung romantisme sosok Gatotkaca kedalam sebuah tarian. Karena, selama ini Gatotkaca selalu identik dengan sifat gagah, sangar dan pemberani,” ujar pria yang juga sebagai Dosen di institusi pemerintah tersebut.
Pesan yang ingin disampaikan melalui tariann tersebut, lanjut Samsuri adalah, kegembiraan Gatotkaca yang menemukan cinta sejatinya sebelum perang Bharatayudha berlangsung.
“Gatotkaca ini kan sosok yang fenomenal apalagi di tanah Jawa. Sehingga akan terasa menarik dan berbeda tatkala kita mengusung sosok romantisme antara Gattkaca dan Dewi Pergiwa ini,” tandasnnya.
http://www.timlo.net/baca/gatotkaca-gandrung-dengan-pergiwa-di-taman-balekambang/
Setelah mengalami perenungan panjang mengenai kelanjutan rasa cintanya, Gatotkaca pun akhirnya bersikap. Ia memutuskan untuk membangun sebuah cinta dengan seorang wanita yang sama sekali belum dia kenal.  Tetapi dia yakin, tatapan mata yang kala itu berhasil meluluhkan segala kekuatannya adalah sosok yang tepat untuk menemani sisa hidupnya.
Tanpa ba bi bu lagi, disingkapkannya kain yang selama ini menutupi tubuhnya. Dengan muka berbinar, Gatotkaca untuk pertama kalinya pergi keluar kamar. Dia mencari sosok tua namun masih kekar, Werkudara, ayah yang sangat dia hormati.
Gatotkaca        : Ayah, bisakah aku bicara sebentar
Werkudara      : Ada apa ngger?
Gatotkaca        : Ayah, dulu kenapa  ayah bisa suka ibunda?
Werkudara pun hanya diam dan tersenyum. Arimbi yang berada di dekat mereka juga ikut mendekat. Mendengarkan suara hati anak semata wayangnya yang sudah beranjak dewasa.
Arimbi              : Jadi kamu sudah yakin dengan orang yang baru pertama kali kamu jumpa? Kamu belum  pernah ngobrol kan sama? Bagaimana kalau semisal dia wanita yang nggak baik-baik?
Gatotkaca          : Aku yakin ibu. Sangat yakin. Tolong lamarkan dia untukku.
Werkudara      :Baik kalau begitu, minggu depan kita berangkat ke Madukara. Berdoalah nak. Semoga Dewa bersamamu.

Rencana pernikahan antara Gatotkaca dan Pergiwa putri harjuna sudah menyebar ke seantero jagad pewayangan. Kabar tersebut juga smpai ke Kerajaan Hastina, tempat kediaman para wangsa Kurawa.  Menanggapi berita rencana pernikahan tersebut, digelarlah pertemuan agung di Kraton Hastina Pura. Hadir dalam pertemuan tersebut Prabu duryodana, Patih Sengkuni, dan Resi Durna. Mereka membahas tentang cara agar pandawa bisa dilenyapkan. Resi Durna memberi usul memecah belah Pandawa dengan mengawinkan putra mahkota kerajaan Hastina, Raden Lesmana dengan Pergiwa mendahului Gatotkaca. Dengan harapan Werkudara akan marah dan membunuh adiknya Arjuna. Rencana lengkap pun dipersiapkan.
Tersebutlah rombongan pelamar dan manten Hastinapura pun berangkat. Lengkap dengan pasukan dan segala macam jenis umbul umbul kebesaran dan simbol pernikahan. Sesampainya di Madukoro, Resi Durna yang berbicara dan merayu Arjuna. Dengan segala tipu muslihat liciknya, akhirnya Arjuna tak kuasa menolak mereka. Lamaran Hastinapura diterima. Lesmana akan segera disandingkan dengan Pergiwa. Kemudian utusan ke Jodipati dikirim untuk mengbarkan bahwa lamaran Gatotkaca ditolak. Sedangkan rombongan pengantin Hastina dipersilahkan menginap di Madukara.
Di jodipati, Punakawan datang membawa kabar penolakan lamaran. Werkudoro yang tadinya tampak segar tiba tiba langsung diam dan tiduran di halaman kadipaten. Sementara Gatotkaca tampak sangat kecewa. Dia terus dihibur oleh Punakawan. Petruk juga berjanji bahwa dia akan berusaha mempertemukan cinta mereka berdua kembali. Gatotkaca hanya terdiam mendengar celoteh abdinya tersebut. Baginya, hidup ini sudah tak ada artinya. Baru pertama kali merasakan desiran aneh di hatinya kok sekarang sudah keduluan dengan orang lain. Gatotkaca memilih mengurung diri di kamar.
Saat dia tertidur, dia bermimpi pergi ke Madukara bersama Petruk. Mereka menyelinap ke Kaputren. Tempat Pergiwa tinggal. Petruk bertugas menjaga diluar. Sementara Gatotkaca masuk ke dalam menemui Pergiwa..
Gatotkaca      : Apakah benar berita bahwa adi Pergiwa akan menikah dengan kakang Lesmana?
Pergiwa          : Benar berita itu kakang Gatotkaca
Gatotkaca      : Apakah adi Pergiwa menerima lamaran dari kakang Lesmana?
Pergiwa         : Iya.
Gatotkaca      :Kalo begitu aku ikut bahagia, sebagai hadiah terimalah jantungku (Gatotkaca menyabut keris)
Kemudian Gatotokaca ditampar oleh Pergiwa dengan buku. Pergiwa mengaku bahwa dia cuma menguji kecintaan Gatotkaca. Dia menyatakan bahwa dia menerima lamaran karena mengikuti kehendak ayahnya.
Lalu Gatotkaca terbangun. Tanpa ia sadari dia telah berlinang air mata. Ibunya yang mendengar isak tangis Gatotkaca langsung menghampiri anak semata wayangnya. Arimbi memeluk Gatotkaca penuh kasih sayang.
Sementara itu di Madukara, saat persiapan pernikahan Lesmana dan Pergiwa hampir selesai, datanglah Prabu Kresna. Prabu Kresna langsung menemui Arjuna. Mereka tampak berdiskusi 4 mata di pojok ruangan.
Kresna          : Dhimas Arjuna, benarkah semua berita yang aku dengar selama ini.
Arjuna           : Benar kakang.Minggu depan mereka menikah.
Kresna         : Aku ikut bahagia. Tetapi sebagai seorang kastria dan seorang ayah. Nampaknya kamu telah melupakan  sesuatu hal yang sangat penting.
Arjuna pun kaget. Dia sekarang nampak lebih serius mendengar cerita dari Prabu Kresna. Bagi dia, Kresna adalah sosok yang sangat bijaksana. Dialah pemilik ajaran Hastabrata secara paripurna.
Kresna          : Dhimas boleh-boleh saja menikahkan putrimu dengan siapa saja. Tapi apakah dhimas sudah meminta pertimbangan putrimu? Dia yang nanti akan menjalankan pernikahan ini. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan yang tebaik. Begini dhimas, bukannya kakanda ingin mengintevensi keputusan dhimas. Tapi kakanda ingin mengingatkan dhimas akan pentingnya musyawarah. Jangan termakan egoisme pribadi. Kakanda tak mau murka Dewata menghampiri dhimas karena keegoisan.
Arjuna pun semakin bingung. Dia merasa serba bersalah. Tak tau harus berbuat apa.
http://dokterberpeci.blogspot.co.id/gatotkaca-gandrung-2.html


Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer