Kesultanan Honimoa/ Siri Sori Amalatu Maluku Utara

Negeri Siri Sori Amalatu terletak di pulau Saparua, kecamatan Saparua, Kab. Maluku Tengah, prov. Maluku.
Negeri Siri-Sori Islam adalah satu dari 116 negeri dan 2 kampung di Saparua, adalah satu dari 3 buah negeri yang penduduknya Islam di Saparua. Nama Siri-Sori Islam memakai kata Islam karena memang ada negeri tetangga yang juga masih gandong atau bersaudara yang beragama Kristen sehingga negerinya bernama Siri-Sori Kristen.
Siri-Sori Islam ini memiliki pela dengan negeri Haria Leawaka Amapatti.

Siri Sori Amalatu

Siri Sori Amalatu atau Sirisori Serani adalah desa yang terletak di kecamatan SaparuaMaluku TengahMalukuIndonesia. Desa Siri-Sori Amalalu adalah desa kembar dengan desa Siri-Sori Amapatti.
Dalam bahasa Tana, Ama dan Latu berarti Negeri dan Raja. Sehingga arti nama Siri-Sori Amalatu adalah Siri-Sori Sebuah Negeri Yang Di Pimpin Raja. Nama adat bagi negeri ini adalah Louhata Amalatu.
SEJARAH
3 GANDONG Kisah tentang Pela Hatumari Cerita tentang perjanjian persaudaraan (pela)Antara negeri-negeri Tamilou, Hutumuri, dan SirisoriI. Penduduk gunung batu di Hatumeten.Pada permulaan abad yang keenambelas adalah dua orang laki bini berdiam padagunung batu dinegeri Hatumeten (dibahagian selatan Pulau Serang). Mereka itumempunyai 3 orang anak laki2, yaitu: yang sulung bernama Temanolle, yang tengah bernama Simanolle, dan yang bungsu bernama Silaloi; dan lagi 2 oranganak perempuan, yang bernama Nyai Intan dan Nyai Mas. Ketika itu ibu bapa dan anak2nya itu masih kafir.
II. Peperangan di Hote-banggoi.Sesudah anak2 itu besar, maka terjadilah peperangan antara orang2 Portugis danorang2 negeri Hote banggoi (dibahagian selatan Pulau Serang). Waktu itu diHote banggoi adalah seorang gadis, yang terlalu amat cantik parasnya, namanya Nyai Burnama. Banyaklah kapitan diPulau Serang yang ingin kawin dengan Nyai Burnama itu, sehingga masing2 menunjukkan gagah perkasanya beberapa bulan membantu orang2 Portugis akan mengalahkan orang2 Hote banggoi, tetapi sia2lah usahanya.Setelah khabar peperangan itu kedengaran di Hatumeten, maka bermupakatlahTemanolle, Simanolle dan Silaloi dengan diam2, lalu pada tengah malan (dengan tidak ketahuan kedua saudaranya perempuan dan ibu bapanya) ketiga turunkepantai, menolak kora2 (perahu), kemudian berlayar ke Hote banggoi.Tatkala tiba dipelabuhan Hote-banggoi, maka perahu2 kapitan yang mendahuluinya sudah penuh sesak dipelabuhan, sehingga perahu ketiga orang bersaudara itu tidak dapat mendarat. Sebab itu diikatnya perahunya Pada perahu yang terlebih jauh dilaut, lalu ketiganya meniti pada perahu2 yang lain, sehingga sampai ketepi pantai.Mereka itu ditanya oleh kepala Portugis begini: "Dari mana kamu datang dankemana hendak pergi?"jawabnya: "Kami datang dari hatumeten kemari akan membantu orang2 Portugis berperang melawan orang2 Hote-banggoi."Kepala Portugis itu bertanya pula: "Bolehkah?"jawab ketiganya: "Tanggung baik!"Sudah itu kepala Portugis itu menyerahkan peperangan itu diatur oleh 3 orangbersaudara itu. Ketiganya mengatur perang itu begini: segala kapitan Patalima sebelah utara dan semua kapitan Patasiwa sebelah barat, lalu sama2 menyerang orang2 Hote-Banggoi.Sesudah berperang 3 hari lamanya, maka tiba2 Temanolle, Simanolle dan Silaloi meniup kulit bianya, lalu kalahlah orang2 Hote-Banggoi. Terjadilah kesukaan yang amat besar diantara orang2 yang menang, pesta beberapa hari lamanya,dibunuh banyak sapi. Ketiga orang bersaudara itu minta makan hati dan jantungsapi saja.Ketika berpesta itu Temanolle masuk keluar rumah di Hote-Banggoi, serta berpakaian seperti orang disitu, rupanya hendak masuk Islam. Hal itu tidak disetujui oleh Simanolle dan Silaloi, lalu keduanya mengajak Temanolle, supaya bersama2 keluar dari Hote-Banggoi, berlayar ke Ambon. Sesudah sepakat, makamereka menyatakan maksudnya kepada kepala Portugis itu
.III. Pemberangkatan dari Hote-Banggoi ke Hatumari.Setelah perahunya dicap oleh kepala Portugis itu dengan No. 16, makabe rangkatlah mereka itu dari pelabuhan Hote-Banggoi, berlayar menyusur pantai Pulau Seram, sehingga tiba dipelabuhan Sinau, lalu ketiganya naik kenegeri Hatumari. Disitu kelakuan Temanolle sebagai di Hote-Banggoi juga, serta tidak maub erangkat lagi. Sebab itu Simanolle dan Silaloi bermupakat akan berangkat meninggalkan saudara yang sulung itu.
IV. Perjanjian di Hatumari.Sebelum berCerai, maka ketiganya naik keperahu, ikat tiga jari kelingking tangan kirinya dengan tulang daun seribu, belah ujung2 jari itu, tiriskan darahnya kedalam sebuah mangkuk kayu, lalu ketiganya minum dan bersumpah:"Yang satu tidak boleh lupa atau menggagahi yang lain. Siapa yang melawanperjanjian ini, dikutuki Tuhan Allah sampai kepada pupu yang kedua, ketiga dan keempat."Sesudah berjanji demikian, maka yang sulung turun kedarat, tinggal diHatumari, yang kemudian dipindahkan diubahkan namanya menjadi Musitoa Amalatu atau Tamilou. Perangkatan dari Hatumari ke Hatuila.Yang tengah dan bungsu berlayar ke-pulau2 Lease. Sementara berlayar, bertiuplah angin ribut dan turunlah hujan lebat, sehingga tidak kelihatan darat. Keduanya berhanyutan dibawa angin dengan sangat kedinginan. Mereka kemalaman dilaut. Setelah siang hari, maka perahunya terkandas di Hatuila atau labuhan Ananas, di belakang tanjung Ouw. Yang bungsu, yaitu Silaloi, tidak mau berlayar teruslagi. Ia memberi selamat berlayar kepada saudaranya yang tengah, lalu naiklah ia kedarat hingga sampai kesepohon beringin besar. Diperusahnya tempat diamnya disitu dan tempat itu dinamainya Elhou. Kemudian datang juga banyak orang dari lain2 tempat kesitu dan akhirnya negeri itu dipindahkan tempatnya, serta dinamai Louhata Amalatu atau Sirisori. Kerena agama, maka dalam tahun 1717 terpaksalah negeri itu terbahagi dua, yaitu Sirisori Serani(Amalatu) dan Sirisori Islam(Amapatti), satu-satu dengan pemerintahnya sendiri. Pemberangkatan dari Hatuila ke Wai Yori. Sesudah yang bungsu naik kedarat, maka yang tengah, yaitu Simanolle, berangkat dari Hatuila, menuju pulau Molana, terus keteluk Baguala, singgah di Wai Yori. Temmpat singgahnya itu sekarang dinamai Hutumuri keCil. Dari situ ia naik kedarat dan tinggal di Lounusa, yang kemudian dipindah tempatnya sertai dinamai Siwa Samasuru Amalatu atau Hutumuri. Dua saudara perempuan pergi menCari 3 saudara laki2. Nyai Intan dan Nyai Mas serta ibu bapanya amat berdukaCita, karena Temanolle,Simanolle dan Silaloi sudah lama belum kembali. Sebab itu Nyai Intan dan NyaiMas meminta izin kepada ibu bapanya, lalu keduanya naik sebuah perahu, pergi mencari ketiga saudaranya laki2 itu. Setelah sampai di Hote-Banggoi, mereka turun bertanya. Maka dikhabarkan orang, bahwa ketiganya sudah berlayar ke Ambon.Kedua orang perempuan itu berangkat pula, berlayar menyusur pantai Ketika sampai dipelabuhan Sinau, tampaklah asap api didarat, lalu mereka naikke Hatumari, kebetulan bertemu dengan kakaknya yang sulung, yaitu Temanolle,yang sudah berpakaian Cara orang Islam dan telah mengganti namanya menjadi Kora. Sesudah mendapat khabar dari Temanolle bahwa Simanolle dan Silaloi sudah terus ke Ambon, maka berlayarlah dua orang perempuan itu, ssehingga singgah diNusalaut. Keduanya mendapat keterangan dari seorang laki2 yang bernama Berhitu, bahwa dua orang laki2 itu tidak ada disitu. Sebab itu berangkatlah dua orang perempuan itu menyeberang kepulau Saparua, singgah dipelabuhan Hatuila, kebetulan bertemu dengan saudaranya laki2 yang bernama Silaloi, lalu ketiganya naik bersama ke negeri Elhau, tinggal disitu beberapa hari lamanya. Silaloi menceritakan bahwa Simanolle sudah terus ke Ambon. Pada suatu hari, tiga orang bersaudara itu turun ke Hatuila, lalu dua orang perempuan itu berlayar menuju kesebelah kiri pulau Molana, kemudian angin timur mengantar keduanya keteluk Baguala, singgah di Wai Yori. Disitu mereka bertemu dengan saudaranya laki2 yang bernama Simanolle, lalu ketiganya naik ke negeri Leunnusa, tinggal disana dengan kesenangan beberapa lamanya. Nyai Intan dan Nyai Mas kawin. Ketika kapitan Bakarbessy, di Waai, mendengar khabar bahwa ada 2 orang gadis yang elok perasnya di Leunusa, maka pergilah ia kesana meminta Nyai Intan akan menjadi isterinya. Permintaannya itu dikabulkan, lalu mereka kawin. Kemudian keduanya pergi ke Waai. Kapitan Manuhutu di Haria meminta juga Nyai Mas akan menjadi isterinya.Permintaan nyapun diluluskan, lalu keduanya kawin. Sudah itu mereka pergi ke Haria. Orang Portugis membakar negeri Leunusa. Makin lama makin ber-tambah2 banyaknya orang yang datang dan tinggal dinegeri Leunusa. Pada suatu hari adalah seorang perempuan dari negeri itu, yang bernama Taina Matutan Souhuwat, turun kepantai akan mengambil air laut. Ia dituruti oleh seekor anjing. Tiba2 datanglah sebuah kapal Portugis, lalu berlabuh dipelabuhan Hunilait. Ketika orang2 kapal itu turun kedarat, maka perempuan itu lari bersembunyi di dalam pelepah rumbia.Melihat anjing itu, maka orang2 Portugis itu tahu bahwa disitu ada orang.Sebab itu mereka mencari sehingga mendapat perempuan itu, lalu dipaksa menunjukkan jalan kenegerinya. Karena ber-ulang2 dipaksa, tetapi ia tiada mau, maka ia di-palu2 dan di-celup2 dalam air laut, sehingga akhirnya iamenunjukkan jalan itu.Tempat perempuan itu disengsarakan, kemudian dinamai Toisapu (=pukul-celup). Setelah orang2 Portugis itu sempat ke Leunusa, maka penduduk negeri itu melawan, tidak mau turun kepantai. Sebab itu negeri itu dibakar, sehingga penduduknya terpaksa lari melindungkan dirinya. Yaitu 70 rumah tangga ke Passodan 100 rumah tangga ke Siwa Samasuru, dibawah perintah Latu Tampedor.X. Panaskan perjanjian persaudaraan (pela) di Toisapu.Pada suatu ketika Temanolle berangkat dari Hatumari, berlayar ke Hatuila, lalu naik kedarat mendapatkan Silaloi di Elhau. Keduanya ber-sama2 turun keHatuila, lalu berlayar ke Wai Yori, sudah itu naik ke Leunusa mendapatkan Simanolle. Setelah tinggal beberapa lamanya di Leunusa, maka pada suatu hari turunlah ketiganya ke Toisapu. Disitu masing2 menyatakan perubahan nama dan tempattinggalnya. Yaitu Temanolle alias Kora di Hatumari (kemudian berpindah keMusitoa Amalatu atau Tamilou). Simanolle***** alias Kore di Leunusa (laluberpindah ke Siwa Samasuru Amalatu atau Hutumuri). Dan Silaloi alias Korale di Elhau (akhirnya berpindah ke Louhata Amalatu atau Sirisori). Sudah itu, ketiganya mengulangkan atau memanaskan pula perjanjiannya yang di Hatumari. Mengirimkan tanda mata. Setelah memberi selamat tinggal kepada Simanolle, maka berangkatlah Temanolle dan Silaloi dari pelabuhan Hunilait, sedang Simanolle pulang ke Leunusa (lalu berpindah ke Siwa Samasuru Amalatu).Sementara pelayarannya, mereka bermupakat akan mengirimkan tanda mata kepadasaudaranya dinegeri Siwa Samasuru Amalatu itu. Yaitu Temanolle akan mengirimkann pohon tebu rotan serumpun dan Silaloi mau mengirimkan pohon sagu serumpun. Setiba dipelabuhan Hatuila, maka Silaloi naik ke Elhau, sedang Temanolle berlayar terus ke Hatumari. Kemudian Temanolle dan Silaloi masing2 mengirimkan tanda matanya kepada Simanolle, dihanyutkan saja dilaut. Maka bahagian kiriman itu, yang tibakedarat sebelum siang, menjadi pohon tebu dan pohon sagu; tetapi bahagian yangsampai kedarat sesudah siang berubah menjadi pohon tebu2 dan pohon manggi2.Turunan rempun pohon sagu itu sekarang ada dibahagian negeri Rutung; kalaupohon sagu itu ditebas rumput sekelilingnya, sudah itu ditebang, maka tidakberisi, meskipun sudah tua.XII. Peraturan adat. Menurut peraturan adat orang tua2 pada zaman dahulu, maka penduduk negeri2Tamilou, Hutumuri dan Sirisori harus ber-tolong2an. Dan lagi orang laki2 dari salah sebuah negeri itu dilarang bertunangan atau kawin dengan orang perempuan dari negeri yang sebuah lagi. Barang siapa yang melanggar larangan itu dihukum denda 9 gung, 9 pinggan batu, 9 kayu kainputih, 9 kayu kain berang, 9 kain petola, 9 ular mas, 9 peles sopi, 9 tempat sirih lengkap dengan isinya dan 9 ikatan rokok; atau orang itu disalele(direbat) dengan daun kelapa yang muda, lalu diantarkan berkeliling negeri sambil memalu tifa dan gung. Kalau diingat akan perkawinan turun-temurun dalam tiap2 negeri, maka dapatlahdipastikan, bahwa semua penduduk negeri Tamilou, Hutumuri dan Sirisori adalah turunan daripada ketiga moyang itu; jadi terikat pada perjanjiannya. Ingatlah akan kata orang tua2 yang begini bunyinya: "Berdosa kepada Tuhan Allah dapat diampuni;tetapi bersalah kepada nenek moyang tidak dapatdiampuni." Jadi kalau melanggar perjanjian itu, maka akan dihukum menurut peraturan adat; lain daripada itu akan mendapat rupa2 susah dalam kehidupanjuga.XIII. Tambahan Dibawah ini adalah ayat2 suat (nyanyian) yang dinyanyikan oleh saudara-saudari Hutumuri pada tgl. 27 Januari 1948 waktu mereka mulai tiba di negeri SirisoriSerani dan lagi pada tanggal 30 Januari 1948 sebelum dan sesudah menceriterakan perjanjian persaudaraan itu dibaileo negeri Sirisori Serani . SUAT KAPATA (nyanyian adat) 1. Sopo sopo Siwa Samasuru o,Sopo mulana siwalano sopo (2x).2. Sopo Musitoa Amalatu sopo Sopo mulana siwalano sopo (2x).3. Sopo Louhata Amalatu sopo, Sopo mulana siwalano sopo (2x).4 Sopo aman telu Hote Banggoi tempat peperangan o, Sopo mulana siwalano sopo (2x).5. Sopo Hatumari tempat minum darah o,Sopo mulana siwalano sopo (2x).6. Timi o waya timi heri o,Timi heri o tena waya timi heri o (2x).7. Yori maso mele maso mele mele o,Lapi2 koni maso mele mele o (2x).8. Sioh, sioh, sioh laha kona eLaha kona mele manuale sawa o (2x)9. Hasa2, hasa maro maro e Hasa tanjung Ouw, labuang Ananas o (2x).no. 2 SUAT TANAH .1. Ada raleng e bumi raleng raleng e,Louhata Amalatu e bumi raleng.2. Ada raleng e bumi raleng raleng eLouhata Sigumala e bumi raleng.3. Ada raleng e bumi raleng raleng e, Nulabuang Manuhua e bumi raleng.4. Ada raleng e bumi raleng raleng e,Kapitan Pasari e bumi raleng.5. Ada raleng e bumi raleng raleng e,Kapitan Patase e bumi raleng.6. Ada raleng e bumi raleng raleng e,Kageraka rake bumi e bumi raleng.7. Ada ilang emara ilang ilang e,Yupu meme intan e peremata.8. Ada yaing e puli yaing yaing e, Upu latu Kesauliya e puli yaing.9. Ada yaing e puli yaing yaing e,Upu latu Laya pawaka puli yaing.10. Ada yaing e puli yaing yaing e,Yau sopo tapa e puli yaing.11. Latu Sibori e latu Sibori Sibori e,Latu sibori, Luhu latu e berekati same.12. Latu Sibori, e latu Sibori Sibori e,Latu Sibori, Luhu latu e berekati lesi.No. 3. SUAT LEUNUSA .1. Leunusa o Leunusa o,Auputu o Leunusa o. (2x)2. Tumbang o hitu tumbang o,Lili bantu hale hitu tumbang o (2x)3. Yori maso mele maso mele mele o,Lapi2 koni maso mele mele o (2x)4. Sioh, sioh, sioh laha kona e,Laha kona mele manuale sawa o (2x)5. Timi o waya timi heri o,Timi heri o tena labuang Unilai o (2x)6. Hasa hasa hasa maro maro e,Tanahlah Naniwel petuwari lete o (2x)7. Niwel e latu Nusaniwel e,Hiku rinda hale latu Nusaniwel e (2x)8. Leitimur o Leitimur o,Khabarmu cerita Leitimur o (2x)9. Kapal Anna la o Kapal Anna la o,Kapal lete latu lua labuang Hunipopu o (2x)10 Latu Kompania latu kebesaran o,Latu Kompania latu kebesaran o (2x)11. Bangsawan rulu heri kota hatu e,Bangsawan rulu heri Harugajah (*****Jim Collins says "haugajah) o (2x)12. Latu Sirimau latu Sirimau e,Kapuri mese mese latu Sirimau o (2x)13. Tanda surat e tanda surat e,Latu grati siwa tanda surat e (2x)14. Sioh, sioh, sioh laha kona e,Laha kona mele manuale sawa o (2x) SUAT JALAN. Wele rula tani tea ina leu hale,Penu penu latu rale hale.Mutabea upu latu, tabea siwa lima o (2x). Sopo siwa lima suka rame rame, Petu jadi latu uli siwa o (2x). sopo yupu e (2x)Sopo leo nini ai sopo yupu e (2x).yana rua lesi wau latu yea o,yana teru o lesi wau latu yea o (2x).Lae lana pati lae lana pati e (2x)Wele Hutumuri latu o, Sili o Soli latu lete Tamilou o,O siwa o siwa uli lima o,Uli lima tasa lena latu telo o (2x).Ele timi o waya timi heri oTimi heri o tena waya timi heri o(2x)Sioh, sioh, sioh laha kona e,Laha kona mele manuale sawa o (2x).

Hubungan Pela Gandong


Negeri Siri-Sori tercatat memiliki hubungan pela dan gandong dengan :
  • Tamilouw, Hutumury, Waai dan Haria sebagai saudara gandong
  • Negeri Ouw adalah saudara Pela
https://id.wikipedia.org/wiki/Siri_Sori_Amalatu,_Saparua_Timur,_Maluku_Tengah


Daftar raja negeri Siri Sori
Susunan Raja-raja: Sebelum pemberian nama negeri dan masyarakat masih mendiami gunung-gunung maka gunung Elhau adalah pusat pemerintahan dan latu yang mengendalikan negeri adalah silaloi sampai dengan pemberian nama negeri louhata Amalatu adalah raja:
1. Raja Masapait/Aliwanta
2. Masapait
3. Patididi
4. Al-Bimapara saimima(mungkin yang dimaksud Lipamara)
5. Masibukakang patti akibat perselisihan antara Masibukakang dengan sesbakar patti(adiknya) yang telah memeluk agama nasrani maka belanda membagi negeri Louhata Amalatu menjadi dua bagian
a.Negeri Louhata Amalatu dengan raja Masibukakang patty
b. Sidi Sodi Sarane dengan rajanya sesbakar patti (frans bakar kesauli)
6. Sabtu Patty
7. Adam Patty negeri Louhata Amalatu berubah namanya menjadi negeri Siri Sori Islam, marga bapak raja patty menjadi Pattisahusiwa
8. Usman Pattisahusiwa Ragen
9. Abdul masjid Pattisahusiwa selama pemerintahannya terjadi perselisihan antara raja dengan saudaranya bernama Robo patty, maka Abdul Majid Pattisahusiwa turun dari jabatannya dan diganti oleh Robo Patty dengan gelar Patty Khamarobo.
10. Patty Khamarobo, nasibnya sama dengan raja sebelumnya (Abdulmasjid 1), dia berselisih paham dengan saudaranya She’ri patty dan akhirnya Raja Robo pun turun dari jabatannya.
11. She’ri patty Raja ke 11 di negeri Siri-Sori dan Siri-Sori saat itu berubah namanya menjadi negeri Louhata Amalatu, beliau diasingkan ke Pulau Banda karena menentang pemerintahan Belanda. Maka Raja she’ri bertemu dengan Sukarno, Moh. Hatta, dan Sutan Shahrir untuk merumuskan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
12. Abdul Aziz Pattisahusiwa negeri Louhata Amalatu kembali berubah nama menjadi Siri Sori Islam
13. Moh. Saleh Pattisahusiwa
14. H. Mohammad (Bostir) Pattisahusiwa
15. H Abdul Karim Imron Pattisahusiwa negeri Siri Sori Islam menjadi Desa Siri Sori Islam
16. Abdul Madjid 2 Pattisahusiwa desa Siri-Sori Islam kembali menjadi sebuah negeri.
17. Jhoni Karim Pattisahusiwa.
Berikut ini adalah fam-fam yang ada di negeri Siri-Sori Salam, di pulau Saparua:
1. Holle
2. Kaplale
3. Matuseya
4. Pattisahusiwa
5. Pelupessy
6. Saimima
7. Salatalohi
8. Sanaki
9. Sopaheulakan
10. Pattiha
11. Oktoseja.

http://malukulease.blogspot.co.id/siri-sori-salam-kenali-marga-marganya.html
Louhata Amalatu Siri Sori Islam 

Tidak ada catatan tertulis ataupun kapata yang menyebutkan perihal kedatangan orang pertama dinegeri Louhata Amalatu Siri Sori Islam, tetapi dalam cerita-cerita lama banyak mengisahkan tentang orang-orang yang mula-mula mendiami desa Siri Sori Islam adalah orang-orang sakti, dalam pengertian karena mereka adalah orang-orang yang memegang teguh ajaran Islam baik dalam hal ibadah maupun penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, dan memiliki Karamah yang dianugrahi oleh Allah SWT.Mereka diantaranya adalah :
1.Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana Berasal dari Bagdad Iraq, beliau meninggalkan negeri asalnya bersama Syeh Abdul Aziz Assagaf ( Maulana Malik Ibrahim ) sekitar abad ke 12 M dengan tujuan menyiarkan Agama Islam Keseluruh penjuru dunia.Sekitar tahun 1212 M, mereka tiba disamudra Pasai Aceh. Syeh Abdul Aziz Assagaf menetap di Aceh, sedangkan Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana melanjutkan perjalanan menuju wilayah Timur dan tinggal didaerah Buton Sulawesi Tenggara ( 1213 M) dan mendapat gelar Ode Bunga (Ode Funa).
2. Zainal Abidin Al- IdrusBerasal dari Bagdad Irak, tiba disemenanjung Malaysia pada tahun 1212M, kemudian menuju ke pulau Sulawesi dan sampai didaerah Selayar sekitar tahun 1214 M dengan misi yang sama yaitu menyiarkan Agama Islam.Akibat perang antara kerajaan Goa di Makassar dan Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara, maka Zainal Abidin Al Idrus bertemulah dengan Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana, keduanya kemudian sepakat untuk meninggalkan pulau Sulawesi dan menuju Maluku (Almuluqun). Untuk melanjutkan misi yang sama yaitu menyebarkan Islam secara lebih luas lagi.
Sampai dikepulauan Maluku keduanya singgah di Nusa Iha (Pulau Saparua) tepatnya di negeri Louhata Amalatu digunung Elhau yang pada waktu itu belum mempunyai nama. Digunung inilah Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana mendirikan kerajaan Ama Iha, dengan gelar Sayyidna Baraba. Selama memimpin kerajaan Ama Iha beliau menikah dengan Nyai Mara Uta adik dari raja Pati kaihatu dari negeri Oma Pulau Haruku. Dari perkawinan ini beliau memperoleh 5 orang anak terdiri dari 4 putra dan satu putri yaitu :-Nunu Mahu, yang kelak dikemudian hari menurunkan marga Wattihelu (cikal bakal marga Wattiheluw)-Tabdede(Tablele) kelak dikemudian hari menurunkan marga Latuconsina dinegeri Pellau pulau Haruku.-Haris Hamza mendapat gelar Kapitan Juma’ate dinegeri Laimu Pulau Seram.-Musa Hari Mullah ( Kapitan Kawal) yang kemudian menurunkan marga Wattihelu, sopacoa, sopacoaperu dan talawa( dikisahkan kapitan Kawal tidak pernah menetap disuatu tempat) beliau selalu bepergian untuk menjelajahi seluruh wilayah Nusantara dan disetiap daerah dimana beliau singgah dan menetap selalu meggunakan nama yang berbeda .-Mananeuna (anak perempuan satu-satunya)menikah dengan kapitan Raiyapu yang menurunkan marga Toisuta.
Zainal Abidin Al-IdrusDi kerajaan Ama Iha bergelar “ Somallo “Beliau menikah dengan Nyai Wasolo (putri Paku Alam dari Kraton Solo). Mereka dikaruniai seorang putra bernama Bahrun. Dan dari Bahrun ini yang kemudian menurunkan marga Holle di Siri Sori Islam.
Akibat perang antara Uli Lima dan Uli siwa, maka Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana dan Zainal Abidin Al-Idrus meninggalkan kerajaan Ama Iha.Secara Syariat Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana meninggalkan kerajaan Ama Iha, Tapi secara Hakekat beliau mengangkat dan berangkat bersama kerajaan Ama Iha menuju tanah Papua daerah Rumbati.(dikelak kemudian hari anak cucu dari rumbati ini akan mencari tanah asal leluhurnya di Ama Iha Pulau saparua, dengan cara mencocokkan tanah yang diabawahnya dari Rumbati, yang ternyata adalah tanah dari Rumbati itu adalah tanah Ama Iha juga yag dahulu dibawah oleh Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana Saniki yarimullah dari Ama Iha menuju Rumbati).Sedangkan Zainal Abidin Al-Idrus menuju pulau seram bagian selatan tepatnya di negeri Sepa. Disini beliau mendapat gelar Kapitan Tihuruwa (kapitan dari saparua).SYEH ABDURRAHMAN ASSAGAF MAULANA DI TANAH PAPUA
Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana Secara hakekat membawa istri dan kerajaan Ama Iha menuju tanah Papua (Tanah Rumbati Yoni Epapua) sekarang masuk wilayah Fak-Fak.Beliau menginjak kaki kirinya ditanah Geser dan kaki kanannya langsung ditanah Rumbati.Sedangkan ke lima orang anaknya tetap tinggal ditanah kerajaan Ama Iha( negeri Louhata Ama Latu Desa SSI ).Dirumbati beliau menyiarka Agama Islam Sekaligus mendirikan kerajaan Woni Epapua dan bergelar “ Koneng Papua “(putra dari Khayangan).Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana (dikenal juga dengan nama Maulana Saniki Yarimullah) selama berada di Rumbati bersama Nyai Marauta memperoleh Sepuluh Orang anak (tujuh laki-laki dan tiga orang anak Perempuan).yaitu :1. Masbait Pusan alias Masapait /Aliwanta Marga Patty di SSI2. Hahosan alias Abu Hasan Alias Abuasa : bermarga saimima di Ssi3. Mera Lau : Kapitan Nua Uruwo ( Alifuru ) dipulau Seram4. Raja ampat Kerajaan Misol ( kepulawan Raja Ampat)5. Raja Anggaluli : Marga Saimima di Anggaluli Fak-Fak6. Raja Patiran : Di rumbati Fak-Fak7. Poi Masa : Marga Maspait Islam,Marga Maspaitela nasrani didesa Key8. Poi Waru : Raja Fak-Fak ( Marga patagars )9. Poi sina Raja Kokas (marga Pattimura) dikokas Fak-Fak10.Kasihanilale (Sultan Banda) : yang kemudian menurunkan marga Patty di Alang pulau Ambon, marga Latu dipulau Seram, dan marga patty di timor-timor).
Pada Akhirnya, Masapait, Aliwanta, Hahosan(Abuwasa), Mera Lau dan Poi Masa pergi meninggalkan Rumbati untuk mencari saudara-saudara mereka yang masih bermukim di dikerajaan Ama Iha (negeri Siri sori Islam).

KAPITAN SILALOI(LOHILO MANUPUTI/SALATALOHY)

Salah satu kapitan dari tanah papua desa rumbati yang berasal dari suku Ala melakukan perjalanan menuju Seram selatan tepatnya di negeri Hatumeten. Kemudian menikah dengan Nyai Tolansa, dan dari perkawinan itu dikaruniai tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan yaitu:
1.Timamole2.Simanole3.Silalohi (lohilo manuputi)4.Nyai Intan5.Nyai Mas
Setelah dewasa ketiga orang anak laki-lakinya sepakat untuk pergi meninggalkan Hatumeten. Niatnya ini disampaikan kepada kedua orang tua mereka, sang ibu kemudian mengambil sebuah mangkok untuk membuat sumpah janji dengan meminum tetesan darah dari jari-jari tangan ketiga saudara tersebut, adapun sumpah janji itu antara lain berisi:Tiga saudara adalah satu gandong(kandung)Dimanapun mereka berada mereka harus saling melihat antara satu dengan yang lain
Sumpah janji ini bersifat mengikat sampai dengan anak cucu secara turun temurun, kemudian ketiga saudara tadi pergi meninggalkan kampung halamannya di negeri Hatumeten.Sampai di Hatumari ibu mereka menampakkan diri sedang memegang sebuah mangkuk dan tempat tersebut kemudian dinamakan hatumari. Letaknya kurang lebih disebelah timur negri Tamilou dipulau seram kabupaten maluku tengah. Disinilah Timanole menetap dan berkuasa.
Sementara dua saudaranya yang lain yaitu Simanole dan Silaloi melanjutkan perjalanan menuju nusa Iha di pulau Saparua, dan tiba di bagian timur nusa Iha tepat nya di Siralou (batu Ananas)kemudian Silaloi turun dan naik kegunung Ama Iha(gunung Elhau) bekas kerajaan Ama Iha dan kemudian menetap disitu.
Sedangkan Simanole melanjutkan perjalanan menuju nusa yapono di pulau Ambon kemudian menetap dinegeri Toisapu di Hutumuri (Toisapu dapat diartikan menyelupkan orang kedalam air berkali-kali sampai meninggal karena dianggap mata-mata belanda)Tidak lama kemudian kedua saudara perempuan yaitu Nyai Intan dan Nyai Mas menyusul mereka. Nyai Mas Sampai di Ama Iha dan menetap dengan Silaloi, Kemudian menikah dengan kapitan Manuhutu dari negeri haria. Sedangkan Nyai Intan terus melanjutkan perjalanan mencari saudaranya Simanole sampai bertemu kemudian menetap bersama Simanole dan menikah dengan kapitan Bakar Besi dari nergeri Waai
Sebagai catatan salah seorang kapitan yang menetap di Ama Iha adalah Ulama’ besar dari daerah Tuban Jawa Timur yaitu Abdullah Sopaleu. Suatu ketika kapitan Abdullah Sopaleu ini mengumpulkan para kapitan di Ama Iha dan mengambil inisiatif sebagai pemimpin pertemuan dan bergelar Pikalouhata.

Ana Latu Warua (Dua anak Raja)

Akibat perselisihan antara kapitan Huameseng dengan raja patiran dikarenakan Hua meseng ingin menikah dengan Poimasa (sala satu saudara perempuan dari sepuluh bersaudara ) ditolak oleh raja patiran sekitar tahun 1283 M, Hahosan, Maspait, Merah lau, serta Poi Masa sepakat meninggalkan kampung halaman(desa Rumbati tanah Papua) untuk mencari saudara-saudara mereka yaituNunu MahuTableleHaris HamzaMusa Harimullah(kapitan kawal)Mananeuna
Menuju kerajaan Ama Iha di Nusa Iha (Saparua)Sebelum berangkat, mereka mengambil tanah atau Pasir yang ada di Rumbati untuk dibawa serta dengan maksud untuk dicocokkan / ditimbang dengan tanah di setiap tempat yang kelak mereka singgahi, apabila tanah yang mereka bawa terdapat kesamaan/cocok dengan tanah setempat berarti itulah tempat yang mereka cari dan mereka akan menetap disitu.“Turu lau haito aru laino nepayuna poli-poli,Hi inu sengge yara laa malu-malu, Sooto sa’a tana poli-poli, Poli – poli se emanu laa ooTimi hatu waiye loto yoni nepapua, Latu taha muli umarole sawawaelo mara bone oo”
Pada waktu yang telah ditentukan berangkatlah mereka menuju pantai, kemudian Hahosan(Abuwasa) menggambar sebuah perahu diatas pasir, saat pasang air laut menyentuh gambar perahu seketika gambar perahu itu berubah menjadi perahu sungguhan dan siap untuk dipergunakan.Keempat kakak beradik itu naik kedalam perahu (poli-poli) berlayar meninggalkan kampung halaman serta kedua orang tuanya untuk berlayar mencari Ama Iha di Nusa Iha(pulau Saparua), dengan menyusuri Nusa Ina (pulau seram), Nusa Yapono (pulau Ambon), Pulau Haruku dan pulau Banda. Adapun beberapa tempat yang sempat mereka singgahi selama perjalanan antara lain:
-Seram Laut daerah Geser di seram Timur-Geslau,Hatumete di Seram bagian timur tepatnya di Werinama-Pantai Salaiku negeri Haya di Tehoru-Pantai Hatumari di negeri Tamilou seram selatan-Tanjong Koako di Desa Amahai Seram selatanSementara mereka singgah untuk beristirahat di Tanjung Koako, Amera lau pergi mencari Kusu(sejenis binatang koala yang dalam bahasa SSI disebut makello)- Air Nua(waenua) disini mereka bertemu dengan kapitan Tihirua (kapitan dari Saparua bernama Imam Zainal Abidin Al-Idrus), kemudian Amera lau menetap diwilayah itu tepatnya di negri Sepa (seram selatan) dan manjadi Malesi(pengawal) Imam Zainal Abidin al-Idrus dan bergelar Nuo Huruwo (putra/kapitan)-Tanjung Sial ujung seram bagian barat atau tanah Huamual. Tanpa Amera lau mereka tiba ditanjung sial dan bertemu dengan kapitan tanjung sial kemudian mereka bertanya dimana letak nusa Iha, dan kapitan tanjung sial kemudian menunjuk latu soumete sebagai penunjuk jalan menuju nusa Iha-Pantai Honimua di desa Liang pulau ambon-Tanjong Pesirolo(batu kapal) dipulau Haruku
“Yale wati noue tetu sallo emamanu,Yale tau otetewa tetu emamanu tetu pisaroleLatu sopamena..usa latu sopamena pele mena ,latu pele menaUsa latu pele mena epala tota ina latu semia lewe rua ooUwa leuwa rua nusu hale hehi yai otonno sane…Tali telwo sane ninitanno ina latua nirupannouwaleu rua mitati ina latua wau upu usa latu…Usa latu soka ina latua,soka ina latua …emi ruhu tua ina latuaUsa latu hotu hita erehuweHita erehue tau ina latuaUwa leu warua taha rimbu timi esa,tati ina latua wau usa latuUsa latu soka ina latuSoka ina latu emiruhu tua ina latuaLatwa taha muli umarole sawa wailo maraboneLawa hasa-hasa hehi nusa iha”
Disekitar batu kapal mereka mendapat rintangan dari pengawal kapitan Huameseng berupa Husamaulo yakni seekor ikan paus yang menghalangi perjalanan mereka. Yang menghendaki Poimasa (nyai intan) untuk terjun kedasar laut bersamanya. Mereka mengelabui Husamaulo dengan jalan membuat boneka dari kayu yang menyerupai Poimasa, tapi siasat ini tidak berhasil karena Husamaulo tambah marah dan membuat air laut berombak besar sampai membahayakan perahu mereka.Poi masa lantas berkata kepada kedua saudaranya Abuasa dan Aliwanta” jangan hiraukan saya, turunkan saya segera untuk memenuhi permintaan Husamaulo “. Akhirnya kedua saudaranya memenuhi permintaan poimasa, kemudian diangkatlah poi masa untuk dilepaskan kelaut. Ikan Paus kemudian timbul lalu memeluk poimasa dan menyelam bersama kedasar laut tepatnya ditanjung pasirolo(tanjung batu kapal) pulau Haruku.Dengan demikian tinggallah tiga besaudara yang tetap akan meneruskan perjalanan yaitu : Abuasa, Aliwanta,dan Soumete Tita Nusa.Di Pulau Banda mereka singgah karena salah arah berhubung berlayar pada malam hari. Disinilah Soumete bertemu dengan Samadun(Lilimala Wakano) yang menjadi marga Sopaheluwakan di SSI, dan mengajaknya bersama-sama mencari Nusa Iha. Perjalanan dilakukan di malam hari.Sesampai di Pantai salaiku di Ama Iha(Elhau).Setelah tujuh hari tujuh malam dalam perjalanan sampailah mereka di Ama Iha(negri louhata Amalatu)di Nusa Iha.
Menjelang pagi mereka tiba di bagian tenggara nusa Iha. di pantai salaiku tiba-tiba mereka mendapat tegur dari darat, maka terjadilah dialog sebagai berikut:D (darat)…sei nambe lau yemi sei nambe lau (siapa dilaut kamu siapa dilaut)L ( laut) Yale tau otetewa yami yana latu warua turu wehe yoni nepapua( kamu tidak tahu !!! kami ini dua anak raja turun dari tanah papua)…. Sei nambe lia yale sei nambe lia( siapa didarat kamu siapa didarat)D…(darat)..Yale tau otetewa yau lohilo manuputi turuwehe loto uamano elhau( engkau tidak tahu bahwa saya adalah Lohilo menuputi turun dari kediamanku negeri elhau)Mae mituru mae yau wasaloomi kura sou adato(mari kemari saya terima kalian dengan adat yang ada disini), maka latu Abuwasa mengajak latu Aliwanta latu soumete dan latu samadun wakano (sopaheluwakan) untuk turun kedarat dan mereka pun disambut oleh latu Lohilo Manuputi.
Setelah mereka beristirahat sejenak Abuasa berkata kepada Aliwanta “ Heu ume tumbano epananuhu enale, ana latua sisuka sibirahi ooo”“ turunkan tanah dan pasir kita yang kita bawah dari tanah Rumbati. Karena tanah dan pasir salaiku cocok dengan tanah pasir yang kita bawah dari Rumbati, maka mereka bersuka ria dan meminta untuk diijinkan menetap diama iha(elhau).Catatan : Yang dimaksud tanah dan Pasir tersebut adalah tanah dan pasir dari Louhata Amalatu yang dahulu kerajaan Ama Iha dibawah oleh Syeh Abdurrahman Assagaf Maulana Saniki Yarimollah ke Rumbati tanah Papua secara hakekat, karena pada saat itu Kun Fayakun berlaku sehingga jelas tanah yang mereka bawa sama dengan yang ada di Ama Iha.
PEMBAGIAN WILAYAHDAN PEMBERIAN NAMA NEGERI

Pembagian wilayah
Selesai menyambut ana latuwarua(dua anak raja Abuasa dan Aliwanta) yang datang dari Rumbati anggaluli(tanah Papua). Latu Soumete dari tanjung Sial (seram barat) dan Latu Samadun /Lilimala Wakano dari Banda (sekarang marga Sopaheluwakan di Siri Sori Islam). Mereka sepakat tinggal di Ama Iha(Elhau)Menjelang beberapa lama mereka berada di Ama Iha(Elhau) pada Lohilo manuputty ohatasou tula upu pikalouhata(suatu waktu Latu Lohilo Manuputi memberi tugas kepada Abdullah Sopaleu Pikalouhata antara lain ):1.Pika upu lima taru-taru sei sei tua neani (satukan dan letakkan masing-masing sesuai dengan tugasnya)2.Latu sopamena waka salaiku elai manuhua( Latu sopamena menjaga pesisir pantai salaiku sampai manuhua )3.Latu Hahosan owaka salaiku na elai wesiolo(Latu Hahosan menjaga salaiku samapai kehutan)4.Latu Ali wanta owaka hale manuhua elai wai hulua( Latu Aliwanta engkau menjaga mulai dari manuhua sampai air Surabaya)5.Latu Abuasa owaka loto waitilo hena latu,(Latu Abuwasa engkau menjaga daerah Henaratu sampai di air Surabaya)6.Upu latu Kawalo turu wehe ampatalo na hulai henalatu(Upu latu Kawal engkau menguasai benteng ampatal hingga henaratu )7.Latu Kawalo sahu nane ulatilo utaha tumbano wae eluha(latu kawal segera menuju arah elhau dan tancapkan tombakmu ketanah sampai mendapatkan air)8.Latu saimima otunu patamarane lia uma adato, Lia uma adat tomagola pailemahu tehuno nuru lete (Upu latu Abuasa bertugas untuk membakar lampu Patamaran sebagai alat penerang didalam Rumah adat Tomagola pailemahu teuno nuru lete)
9.Latu sahusiwa tula emi baleo( Upu latu sahusiwa persama rakyatmu)10.Latu sahusiwa tula upu lebeo (upu latu sahusiwa bersama para hakim syariah(pengurus masjid)11.Mae lolo oko ihiti doa wau upu lata’ala(kita bersama-sama berdo’a kepada Allah SWT)12.Tati Rahmateo wau iko lolooko(supaya Allah SWT menurunkan Rahmat untuk kita semua sampai anak cucu kelak)13.Lea muli na elai lau haha”(mulai dari daratan sampai dilaut)Selesai pembagian wilayah kekuasaan Abdullah Sopaleu Pikalauhata berkata bahwa pada hari ini kita semua telah memiliki Latu/Raja yaitu Upu Silaloi (lohilo manuputi)
PERLUASAN WILAYAH
Menjelang beberapa saat datang perintah dari Upu latu Silaloi Lohilomanuputi kepada latu Abuasa antara lain:1.Latu Abuasa kedepan untuk mengangkat para kapitan dan para malesi2.suruh para kapitan dan para malesi untuk mengusir kapitan Aipasa dari benteng Ampatal dan keluarkan dia dari benteng itu menuju air beinusa Amalatu di desa Tuhaha. Selesai peristiwa pengusiran kapitan Aipasa, maka kapitan Aipasa meninggalkan benteng Ampatalo. Tapi didalam benteng itu masih tertinggal seorang anak perempuan yang bernama Siatuna. Ia tinggal didalam benteng, kemudian anak itu di ambil oleh kapitan Aliwanta sehingga Aliwanta mempersunting siatuna ,Dan dari hasil perkawinan tsb lahir empat orang anak yaitu :-Masapait patty-Patty Didi-Patty Kakang-Sesbakar Patty ( Catatan : Sesbakar Patty i nusu waal ahatido dan namanya berubah menjadi Frans Bakar Kesauli, Teunno dari marga patty bernama Siatuna)
3.Perintah dari Lohilo manuputi kepada kapitan kawal supaya naik ke halasinno untuk memukul mundur musuh sekaligus mengusir orang2 yang ada di halasinno untuk keluar meninggalkan halasinnno.Untuk menuju ke halasinno kapitan kawal tidak bisa melewati benteng henaratu, atas saran dari latu Abuasa supaya kapitan kawal dibusur dengan ranting kayu dan memakai tali berwarna hitam dan alat busur tsb dipasang di tempat yang bernama wati.( catatan : Busur dari ranting kayu ditarik hingga melengkung (eheru), sehingga kapitan kawal bermarga Watiheru atau watihelu ). Dengan bantuan alat tsb kapitan kawal dapat diterbangkan sehingga melewati benteng henaratu dan masuk ke lokasi halasinno serta berhasil mengusir orang2 yang ada di halasinno. Sebagian dari mereka lari ke Nusalaut dan mendiami negerinya yang sekarang bernama Leinitu. Sebagian lagi menuju ke nusa ina (pulau seram) bagian barat dan bermukim di kairatu, sebagian yang lain menuju pulau haruku dan mendiami negeri sameth sampai sekarang4.Latu lohilo Manuputi menyampaikan perintah kepada latu Abuasa untuk mengumpulkan para kapitano dan para malesi di Elhau.
Dalam pertemuan di elhau latu lohilo manuputi menyampaikan kepada para kapitan dan malesi antara lain:kalian para kapitan dan para malesi, sekarang ini kalian harus masuk ke benteng lisaboli kakelisa, pukul mundur dan usir mereka dari puncak gunung urputil atau tetuwalo. Perintah pengusiran atau pengosongan benteng karena letaknya sangat dekat dengan elhau (+ 3km) arah selatan benteng elhau. Para kapitan dan malesi berhasil memukul mundur dan mengusir keluar orang2 yang ada dalam benteng. Akibat dari penyerangan ini maka timbul dendam dan terjadi serang-menyerang antara anak cucu louhata amalatu(SSI) dengan Lisaboli kakelisa (Negeri Ouw) untuk memperluas batas tanah atau batas negeri masing-masing.
Sekitar 1633 M pemerintahan belanda memerintahkan orang2 yang mendiami daerah hutan/gunung momolonno untuk turun dan membuat negrinya pada batas yang sering terjadi sengketa antara negri Louhatta Amalatu dan negeri Ouw.Negri yang baru itu diberi nama Ulath karena penduduk negri berasal dari gunung atau ulatilo
PEMBERIAN NAMA NEGERI
Setelah latu Silaloi (Lohilo Manuputi/Salatalohy) dan Abuasa Saimima dengan kawan-kawannya berhasil memperluas daerah kekuasaannya, maka latu Silaloi dan Abuasa membuat kesepakatan untuk disampaikan kepada para kapitan dan malesi, yaitu kita semua pada hari ini turun meninggalkan gunung, dan kita jangan bersembunyi di gunung Elhau, Henaratu dan Ampatal. Kita semua sesegera turun ke pesisisr pantai untuk membangun negeri disana. Mendengar perintah itu serentak semua turun menuju pantai hunimua, disinilah latu Silaloi berkata: “para kapitano tula malesio itupa ilou weko he-e ihua ta a kusoulo sane, itaru kuamanno wehe nayanno”. (Para kapitan dan malesi, kita kumpul disini untuk mengatur dan memberi nama negeri kita).Ana latu warua Upu latu Abuasa berkata “ Malepa ito ku amanno wehe nayanno Louhata Amalatu” kami sala satu dari dua anak raja Upu Abuasa memberi nama negeri kita ini dengan nama Louhata Amalatu.
Arti dan maksud dari nama Louhata Amalatu :Lou= asal kata …..louwe (berkumpul)Hata= asal; kata dari Hata‘a artinya angkat kaki dari tempat persembunyian di gunung-gunung.Amalatu= bapa raja. mereka yang datang berkumpul atau bermusyawarah adalah raja dan para kapitan dan para malesi)Louhata Amalatu berarti tempat berkumpul untuk musyawarah mufakat para raja dan kapitan serta malesi.
Selesai latu Abuasa memberi penjelasan mengenai arti nama negeri dari tempat mereka berkumpul untuk musyawarah, maka para kapitano serentak mengangkat suara “Elooooo….oooo eta mono nia upu latu warua…aaa… iya,kami atau kita setuju dengan nama negeri tersebut”Para kapitan dan malesi sepakat dengan nama yang disampaikan oleh Upu Latu Abuasa, maka dengan resmi negeri itu diberi nama Louhata Amalatu dan dipimpin oleh Upulatu Lohilomanuputi.Maka mulailah para datuk2 tsb mengatur dan membangun negeri Laohata Amalatu (sekarang Siri Sori Islam).
SUSUNAN RAJA-RAJA
Sebelum pemberian nama negeri dan masyarakat masih mendiami gunung-gunung maka gunung elhau adalah pusat pemerintahan dan latu yang mengendalikan negeri adalah silaloi sampai dengan pemberian nama negeri louhata Amalatu adalah raja:1.Raja Masapait/Aliwanta2.Masapait3.Patididi4.Al-Bimapara saimima(mungkin yang dimaksud Lipamara)5.Masibukakang patti,akibat perselisihan antara Masibukakang dengan sesbakar patti(adiknya) yang telah memeluk agama nasrani maka belanda membagi negeri Louhata Amalatu menjadi dua bagian:a.Negeri Louhata Amalatu dengan raja Masibukakang pattyb. Sidi Sodi Sarane dengan rajanya sesbakar patti (frans bakar kesauli)6.Sabtu Patty7.Adam Patty, negeri Louhata Amalatu berubah namanya menjadi negeri Siri Sori Islam, marga bapak raja patty menjadi Pattisahusiwa8.Usman Pattisahusiwa Ragen9.Abdul masjid (1) Pattisahusiwa, selama pemerintahannya terjadi perselisihan antara raja dengan saudaranya bernama Robo patty, maka Abdul Majid Pattisahusiwa 1 turun dari jabatannya dan diganti oleh Robo Patty dengan gelar Patty Khamarobo.10.Patty Khamarobo, nasibnya sama dengan raja sebelumnya (Abdulmasjid 1), dia berselisih paham dengan saudaranya She’ri patty dan akhirnya Raja Robo pun turun dari jabatannya.11.She’ri patty Raja di negeri SSI dan SSI saat itu berubah namanya menjadi negeri Louhata Amalatu, beliau diasingkan ke Pulau Banda karena menentang pemerintahan Belanda. Maka Raja she’ri bertemu dengan Sukarno, Moh. Hatta, dan Sutan Shahrir untuk merumuskan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.12. Abdul Aziz Pattisahusiwa, negeri Louhata Amalatu kembali berubah nama menjadi Siri Sori Islam13. Moh. Saleh Pattisahusiwa14. H. Mohammad (Bostir) Pattisahusiwa15.H Abdul Karim Imron Pattisahusiwa, negeri Siri Sori Islam menjadi Desa Siri Sori Islam16. Abdul Madjid 2 Pattisahusiwa17. Jhoni Karim Pattisahusiwa...dst

http://isdamlo.blogspot.co.id/asal-usul-negeri-louhata-amalatu-siri.html

Negeri Siri-Sori Islam adalah satu dari 116 negeri dan 2 kampung di Saparua, adalah satu dari 3 buah negeri yang penduduknya Islam di Saparua. Nama Siri-Sori Islam memakai kata Islam karena memang ada negeri tetangga yang juga masih gandong atau bersaudara yang beragama Kristen sehingga negerinya bernama Siri-Sori Kristen.

Siri-Sori Islam dahulu merupakan bagian dari Kerajaan Hunimoa, kerajaan Islam kecil di Saparua selatan, yang berbagi kekuasaan dengan kerajaan Islam Iha/Ulupalu-Amaiha di Hatawano/Saparua Utara.
Napak tilas sejarah Siri-Sori Islam dimulai dengan turunnya moyang mereka dari Nunusaku, kakak yang tua bernama Timanole tinggal di Hatumari yang sekarang bernama Tamilouw dengan teung MUSITOA AMALATU, adiknya yang kedua pergi ke pulau Ambon dekat negeri Rutong membangun negeri Hutumuri yang berteung SIWA SAMASURU AMALATU, dan bungsu pergi mendayung, sampailah di Saparua tidak jauh dari negeri Ouw, kemudian naik ke gunung ke Elhau dan akhirnya membangun Siri-Sori Islam yang berteung LOUHATA AMALATU.Sampai tibanya penjajahan Portugis dan Belanda yang membawa misi pengKristenan maka sebagian warga Siri-Sori Islam menjadi Kristen dan kemudian dipimpin oleh Patih Kesauliya mereka membangun negeri sendiri yang bernama Siri-Sori Kristen dengan teungnya LOUHATA AMAPATTI.
Siri-Sori Islam ini memiliki pela dengan negeri Haria LEAWAKA AMAPATTI, sudah beberapa kali dua negeri Siri-Sori Islam dan Haria ikut dalam lomba arumbae/dayung perahu dengan semangat persatuan mereka menang.
http://wikimapia.org/id/Negeri-Siri-Sori-Islam-Louhata-Amalatu-html.


Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer