Kesultanan Pejanggik Lombok NTB (Selatan)

Kedatuan Pejanggik terletak di pulau Lombok.
Sejarah / History kedatuan Pejanggik
Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaan Pejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebih disebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik pun melepaskan diri dari Selaparang. Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir, maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan.
Pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehingga Pejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan,kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa.
Berdirinya Pejanggik Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebih disebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga130 November 1648M. Sejak itulah tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.Berkembangnya Pejanggik Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakin renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Langko, Sokong,  Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnyadijadikan kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaitu Pemban. Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelar tanirihan yaitu "Surengrana" dan "Dipati Patinglanga". Secara bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai -berikut:·         .Melakukan konsolidasi ke dalam Pejanggik.·         Mengisolir Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.·         Menggerogoti kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayah seperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang. Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan menyerahkan keris sebanyak 33buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuh oleh Arya Banjar Getas dianggap merombak tatanan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.Keruntuhan Pejanggik Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampu membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang banyak memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman Selaparang karena terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebut dipercayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan Putri Kentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginan yang mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak cocok  bersanding dengan raja. Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang, raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar. Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehinggaPejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya Banjar Getas, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
http://gdefik.blogspot.co.id/kedatuan-di-gumi-sasak-1.html
BERDIRINYA PEJANGGIK 
BERKEMBANGNYA PEJANGGIK 
Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakin renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Langko, Sokong,  Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaitu Pemban. Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelar tanirihan yaitu "Surengrana" dan "Dipati Patinglanga". Secara bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai -berikut:1.Melakukan konsolidasi ke dalam Pejanggik.
KERUNTUHAN PEJANGGIK 
Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga130 November 1648M. Sejak itulah tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
2Mengisolir Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3Menggerogoti kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayahseperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang. Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan menyerahkan keris sebanyak 33buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas dianggap merombak tatanan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampu membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang banyak memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman Selaparang karena terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebut dipercayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan Putri Kentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginanyang mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak cocok  bersanding dengan raja. Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang, raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang.Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengankepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar. Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehinggaPejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya Banjar Gems, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
http://gdefik.blogspot.co.id/2012/10/kerajaan-pejanggik.html

SEJARAH DATU PEJANGGIK

Kalau Sejarah yang sejatinya saya publish/ceritakan maka akan timbul komentar yang banyak dari semua rekan, jama’ah, tua muda, setiap orang yang mendengar keterangan buku sejarah ini, semuanya akan terkejut, sakit kepala, sambil mengangguk anggukkan kepala. Ah…, karangan yang mustahil ini katanya. Tidak pernah kudengar dari orang-orang dahulu. Dari ibu bapak nenek moyangku, keterangan tersebut sangat menyimpang, menyalahi keterangan yang sudah ada. Serta membantah keterangan yang sudah ada sebelumnya yang sudah tercatat dari nenek moyang kita dahulu, ah… orang ini benar-benar kurang ajar sekali, sombong sekali, nakal, anak kecil, anak kemarin sore sudah berfikiran seperti orang tua. Seribu satu macam kata-kata cacian , hinaan, celaan, ejekan, penghinaan, yang dalam anggapan kami hal itu wajar, patut dan boleh saja dilakukan dan tdak menjadi masalah karena memang begitulah sebenarnya. Yang terpenting adalah bersikap tenang di dalam menghadapi rintangan dan tantangan. Sikap tenang tersebut adalah sikap orde baru. Juga sejarah yang membantah keterangan buku kami ini, dalam anggapan kami merupakan hal yang wajar, demikian adanya, begitulah adanya karena susunan sejarah masa lampau tentu tidak sesuai dengan era orde baru. Marilah kita ingat sedikit di zaman rosul nabi Muhammad SAW, zaman tersebut adalah zaman perbaikan, zaman reformasi. Zaman reformasi namanya. Era memperbaiki seperti diungkapkan semua orang bahwa zaman tersebut adalah zaman rahmat yang pantas disebut sebagai era orde baru. Bahkan merupakan era di atas orde baru. Baru diatas seribu kali baru, marilah kita perhatikan firman allah dalam al qur’an : Artinya : sebutlah wahai Muhammad, sudah datang yang benar, sudah datang yang baru dan lenyap yang luntur, lenyap yang tidak benar. Kalau boleh tahu, Manakah yang dinamakan zaman dahulu itu? Baiklah, yang dinamakan zaman dahulu adalah zaman penjajahan, sementara pulau Lombok, pulau sasak berapa kalikah mengalami penjajahan? Anda semua sudah tahu jawabannya. Sang penjajah tidak mungkin datang ke wilayah orang untuk memperbaiki, membenah atau memperbagus atau datang untuk membuat persatuan dan persaudaraan, mereka tentu datang untuk sebaliknya. Marilah kita perhatikan di dalam ayat al qur an surat an naml ayat 34. Artinya : berkata ratu balqis, bahwasanya raja-raja apabila memasuki suatu negeri mereka mengalahkan satu negeri niscaya membikin rusak negeri itu dan menjadikan pemuka-pemuka daerah tersebut menjadi orang hina rendah. Dan memang demikianlah cara cara yang mereka perbuat. Nah, di dalam ayat tersebut terdapat keterangan yang sangat jelas bahwa tindakan-tindakan penjajah atau cara cara penjajahan semuanya merubah, merusak mengganti, menukar, yakni merubah akhlak merubah keyakinan, merubah pemahaman, merubah kebudayaan, merubah keyakinan, merubah gaya pakaian, merubah adat istiadat dan lain sebagainya. Yang paling penting mereka rubah pertama kali dan merupakan hal perubahan yang paling utama adalah mereka merubah sejarah. Mengganti sejarah yang tinggi menjadi rendah yang rendah menjadi tinggi. Yang putih menjadi hitam, yang hitam menjadi putih, begitulah seterusnya cara-cara penjajah. 
http://sejarahgumisasak.weebly.com/datu-pejanggik.html

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer