Lakon Alap Alapan Larasati/ Sayembara Udawa

Demang Antagopa yang bertempat tinggal di Widarakandang wilayah Mandura mempunyai anak Larasati, serta mempunyai anak angkat Bratajaya dan Narayana. Larasati telah dewasa dan cantik maka banyak pria yang melamar. agar ia mendapatkan suami yang terhormat maka kakaknya, yakni Udawa mengadakan sayembara perang tanding, ia sendiri jagonya. banyak para rajadan pangeran yang melamar termasuk Jakapitana, putra mahkota dari Astina yang telah mendapat restu ayahnya Destarastra. ia datang ke Widarakandang bersama Sengkuni, Dursasana, Jayadrata, mencoba memasuki sayembara perang tetapi Suyudana kalah.
Sementara Arjuna diberi tahu oleh Begawan Abiyasa bahwa Dewi Larasati itu diperuntukkan kepadanya, oleh karena itu ia diperintah untuk segera datang di Kademangan Widarakandang. Semar memberikan nasihat agar Larasati di larikan tetapi Arjuna menolak dan memutuskan akan mengikuti sayembara perang.
Setelah tiba di Widarakandang sebenarnya ia merupakan Tamu yang ditunggu tunggu, tetapi Arjuna tetap akan mengadakan perang tanding. Narayana mentertawakan dan mengatakan bahwa sayembara itu hanya tipu muslihat Udawa agar supaya Dewi Larasati tidak diambil orang lain, karena menurut dewa, Larasati telah di tentukan sebagai istri Premadi.
Arjuna tidak senang mendengar keterangan itu dan ia tetap ingin perang tanding. sekarang perang tanding dimulai dan akhirnya Udawa kalah dan Udawa menyerahkan Larasati kepada Arjuna.
Sumber Buku Ensiklopedi Wayang Indonesia Jilid 5

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer