lakon tentang Punakawan Petruk Mantu

Petruk Mantu 

Dikisahkan, Raden Lesmana Mandrakumara sudah beberapa waktu pergi dari kerjaan Astinapura tanpa pamit. Prabu Duryudana tidak pernah memahami alasan kepergianpangeranpati Astina yang idiot itu.  Padahal, gampang diduga, Lesmana merasa frustasi karena sudah berulangkali rencana pernikahannya gagal.  Mulai dari Siti Sendari, Pegiwa, Manuwati sampai akhirnya dia memutuskan untuk mencoba keberuntungan dengan melamar Nalawati anak perempuanNala Gareng. Inipun terancam gagal, karena Lengkung Kusuma, anak lelaki  Petruk telah lebih dahulu melamar dan lebih masuk dihati Nalawati.
Ketika itu, sebenarnya Raden Lesmanamandrakumara berada di tengah hutan untuk bertapa demi keinginannya melamar anak Perempuan Nala Gareng, yang bernama Nalawati.  Dalam semedinya, sesosok mahluq halus bernama Kletingmungildatang menghampiri Raden Lesmana dan menyatakan kesanggupannya untuk menculik Nalawati.
Ketika saya selesai memperbaiki untuk kemudian mendengarkan Lakon Petruk Mantu sembari mengconvert ke digital, kanangan saya melayang disaat kejayaan Surono, Darsi, Rusman, Harjowibaksa dan lain-lain dalam Wayang Orang RRI Surakarta.  Ketika itu, Radio Republik Indonesia dan beberapa radio swasta masih sering memutar Wayang orang untuk para pendengarnya.  Entah perasaan apa yang berkecamuk disaat saya mendengarkan kembali Wayang Orang  yang sekarang praktis tak bisa kita temukan.  Yang pasti, ada rasa tenang yang aneh. Saya tiba-tiba merindukan sat-saat semavcam itu.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer