lakon tentang Punakawan Semar Boyong


Semar Boyong

Kerajaan Pancawati terserang wabah penyakit karena ditinggalkan Semar. Demikian juga Astina dan Indraprasta dapat selamat dari merabahnya jika diikuti oleh Semar. Karena itu Sri Rama raja Pancawati mengutus Lesmana, Puntadewa raja Indraprasta mengutus Arjuna, dan Duryudana raja Astina mengutus Karna, untuk memboyong Semar.
Semar bersedia diboyong ke mana pun, asalkan mereka dapat mewujudkan berupa bunga pandan Tunjungbiru. Leskaman dan Arjuna segera menuju kahyangan untuk mencari permintaan Semar. Karena yang datang lebih awal adalah Lesmana, maka bunga pandan diberikan kepada Lersmana, sehingga menjadi perebutan antara Arjuna dan Lesmana. Lesmana mendapatkan bunganya, sedangkan Arjuna hanya mendapatkan kulitnya, kemudian diberikan kepada Semar.
Bunga dan kulit disambungkan oleh Semar, berubah ujud menjadi Betari Kanastren, istri Semar. Kanastren membawa mandat dewata agung, bahwa telah tiba saatnya Semar untuk mengikuti Pandawa. Mendengar ucapan Kanastren, Arjuna segera mengajak Semar ke Indraprasta. Hal tersebut dilaporkan Lesmana kepada Sri Rama.
Sri Rama kemudian memberangkatkan pasukan keranya untuk menyerang Indraprasta, sekalian mencari tempat penjelmaan kelak.

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer