Lakon Bambang Bondan Peksajandu

Bondan Peksajandu

Berkatalah raja negara Astina, prabu Suyudana kepada patih Sakuni, Paman, terlaksanalah sudah maksud kami untuk membunuh Jayalaga (Bratasena), sebaiknya sisa Pandawa dibunuh sekaligus, untuk itu sekarang baiklah pamanda patih sakuni pergi ke negara Amarta, Yudistira bawalah kemari, bikinlah dalih untuk menghadiri penobatan Jayalaga menjadi prabuanom, berangkatlah sakuni menuju Amarta. Yudistira menerima kedatangan Nakula dan sadewa, yang melaporkan hasil diutusnya ke negara Astina, dieritakan tertundanya penobatan Jayalaga, dikarenakan para sesepuh belum sepakat untuk menghadirinya. Tak lama datanglah patih sakuni, diaturkanya maksud kedatangannya di negara Amarta, tak lain prabu Suyudana berkenan mengundang atas kehadiran Yudistira beserta para Pandawa, untuk menghadiri penobatan Jayalaga menjadi prabu Anom, berangkatlah mereka diiring oleh patih sakuni ke negara Astina.
Sekembalinya raden Arjuna dari menghadap kakeknya bagawan Abiyasa di Ratawu, telah diingatkan, seyogyanya langsung menuju ke negara Astina, dipertengahan jalan di tengah hutan, bertemulah dengan raksasa, terjadilah perang. Mereka akhirnya babar wujud semula yakni HyangAsmara serta Dewi Pujawati, diberitahukan kepada Arjuna, bahwasanya kakaknya Jayalaga sudah mati dibunuh oleh Kurawa, dan sekarang dibuwang ke dalam sumur Jalatunda. Dengan menghunus keris, Arjuna berangkat ke negara astina, untuk menuntut balas kematian kakaknya Bratasena diiring oleh Semar, Gareng dan Petruk
Di negara Astina prabu Suyudana mendapatkan kesukaran untuk membunuh Yudistira, Nakula dan Sadewa kepada Ptih sakuni diperintahkan mencari upaya, terlaksananya maksud tersebut, disamping kedatangan Arjuna pun telah menggagalkan maksud pembunuhan tersebut. Selagi para Pandawa dipersilahkan beristirahat, patih sakuni telah dating membawa si anak kecil bernama Bondanpeksajandu, cucu dari Batara Dawangnala. Anak tersebut diperintahkan untuk mengangklat gada Jayalaga, terangkatlah pusaka gada , dan diperintahkan oleh Durna segera untuk membunuh Yudistira. Setelah berhadapan si anak kecil Bondanpeksajandu beralih wujud menjadi raden Werkudara. Mengamuklah Werkudara, para kurawa dihajara olehnya, kemarahan Werkudara dapat dilerai oleh Kresna, yang dating dari negara Dwarawati, mencari para Pandawa.
http://caritawayang.blogspot.co.id/bondan-peksajandu.html

Hasil gambar untuk bondan peksajandu wayang
Tokoh Bambang Bondan Peksajandu (Bima nyamar) 

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer