Lakon Mayangkara (zaman purwa mahabarata dan zaman madya)

Mayangkara

Di kerajaan Amarta kedatangan tamu dari Dwarawati Prabu Kresna, namun dari seluruh keluarga Pandawa, R. Janaka tidak mampu hadir, hal ini menjadi bahan pembicaraan akan perginya R. Janaka yang tanpa pesan. Pada saat Prabu Kresna dan keluarga Pandawa berbincang-bincang, datanglah utusan dari negara Astina Patih Sangkuni untuk meminta bantuan pihak Pandawa untuk menangkap pencuri yang sekarang ada di taman Kadileleng. Dengan berita itu maka Prabu Kresna yang diiringi Patih Sangkuni dan R. Werkudara pergi ke Taman Kadileleng. Sementara itu ditengah hutan R. Janaka mencari obat untuk Anoman yang sedang sakit, karena tidak jua diketemukan, lalu R. Janaka bersemedi untuk memohon Dewata agar diberi petunjuk kemana dan obat apa namanya agar dapat menyembuhkan Anoman yang sedang sakit. Ketika sedang bersemedi datanglah raksasa Kaladewa mengganggu R. Janaka, sang Raksasa Kaladewa bertarung dengan R. Janaka namun kalah dan dapat dibinasakan, melihat pasangannya binasa oleh tangan Janaka, Kaladewi lalu menuntut balas atas kematian suaminya dan Kaladewipun mati ditangan Janaka.
Dengan kematian Kaladewa dan Kaladewi menjelmalah Batari Kamajaya dan Kamaratih dan menanyakan tujuan R. Janaka di hutan. Setelah diberi penjelasan maksud R. Janaka di hutan, Batara Kamajaya memberitahu bahwa obat Anoman ada di taman Kadileleng.
Setelah Batara Kamajaya dan Kamaratih kembali ke kahyangan, pergilah R. Janaka ke taman Kadileleng. Ternyata di taman Kadileleng ia berjumpa dengan perwujudan yang mirip dirinya, maka bertarunglah R. Janaka asli dengan R. Janaka samaran. R. Janaka yang asli kewalahan menandingi R. Janaka samaran. R. Janaka yang asli kalah dan melarikan diri keluar dan diperjalanan ia bertemu dengan Pandawa dan Prabu Kresna. Setelah memberitahu kekalahannya dengan orang yang ditaman, Prabu Kresna menyuruh R. Werkudara pergi ke Kendalisada untuk membawa Anoman. Anoman yang sedang sakit akhirnya dibawa Werkudara ke taman Kadileleng. Di Taman Kadileleng Anoman dijadikan jago, ia tidak akan mampu bertahan hidup sebab obat yang dicari tidak juga muncul. Setelah tahu yang menjadi pencuri di taman Kadileleng adalah Mayangkara, maka Mayangkara lalu merasuk ketubuh Anoman. Dengan tertangkapnya pencuri di taman Kadileleng adalah atas usaha dari pihak Pandawa, maka negara Astina menjadi tentram dan damai seperti sedikala.
http://caritawayang.blogspot.co.id/mayangkara.html

Hasil gambar untuk resi mayangkara Hasil gambar untuk batara kamajaya  Hasil gambar untuk batari kamaratih

Tokoh Resi Mayangkara yang sejatinya adalah Anoman sendiri, dan Tokoh Batara Kamajaya dengan Batari Kamaratih yang menyamar sebagai Bambang Kaladewa dan Endang Kaladewi 

Mayangkara

Jejer negeri Mamenang atau widarba, prabu Jayabaya duduk disinggasana dihadap putranda Raden Jayahamijaya, dan patih Suksara. Pembicaraan tentang putrinya raja dewi sasanti, dewi Prawuni dan dewi Pramesti, setelah dewasa banyak peminangnya, sehingga merepotkan dalam pemikirannya. Bahkan raja 1000 negeri telah mengajukan peminangan.
Datanglah utusan dari negeri Selauma, punggawa raja prabu Yaksadewa yang bernama ditya Kala Rudraksa Madya, yang menghadap raja menghaturkan surat lamaran dari raja yaksadewa terhadap ketiga putri tersebut. Raden Jayahamijaya tidak memperbolehkan, maka terjadilah pertengkaran, utusan mundur mengancam.
Raja memperingatkan supaya raden Jayahamijaya berhati-hati melawan raksasa. Pasewakan bubaran, raja masuk istana, Gapuran terus ke kenyapuri
Adegan keputrian, permaisuri raja dewi Sutiksnawati dihadap putrinda raja bertiga. Raja masuk istana, para putri menjemputnya. Setelah semuanya duduk diudyana keputrian raja membicarakan utusan dari Selauma dan Jayahamijaya yang akan melawan utusan raksasa dari selauma. Kemudian raja akan bersemadi, bedolan.
Adegan Pasowanan Jawi, raden Jayahamijaya patih Suksara, Harya Drewayana, Harya Drewasana, beserta parajurit. Pembicaraan tentang akan melawan raksasa utusan dari negeri Selauma, setelah bersiap sedia, lalu berangkat ke perbatasan negeri, budalan kapalan, dilanjutkan prang ampyak.
Adegan barisan raksasa dari Selauma, bernama Ditya Gorasabda, Ditya Mohita, dan Ditya Lontoweni serta abdi Wrekosa dan Wrekangsa, alias Punjamantri dan Jamamantri. Datanglah Rudraksa Madya yang memberitahukan bahwa lamaran raja ditolak. Diterima tetapi bila dapat mengalahkan raden Jayahamijaya. Para raksasa mempersiapkan diri, lalu berangkat menyerang negeri Widarba. Sehingga terjadilah peperangan dengan kekalahan raden Jayahamijaya, lalu mencari bantuan.
Adegan Raden Amengjaya satria dari Yawastina ditengah hutan diikuti oleh para punakawan semar, Gareng, Petruk. Sang raden susah karena negerinya dalam kesulitan, yaitu rakyat yang sakit dan sukar penghidupannya. Dewa memberitahukan bahwa kesulitan keadaan itu karena raja yang memerintahkan masih jejaka, yang mengakibatkan panasnya suasana. Raden Amengjaya kembali ke Yawastina. Dalam perjalanan dihadang para raksasa sehingga terjadilah perang kembang para raksasa dapat dikalahkan.
Di pertapaan Kendalisada, Begawan Mayangkara dihadap cantrik. Percakapan tentang sang begawan yang sudah merasa bosan hidup didunia karena terlalu lama. Begawan Mayangkara lalu meraga sukma, suksmajati naik kedewataan dan ragajati ditinggalkan.
Adegan Batara Guru dihadap Batara Narada, Batara Indra dan Yamadipati. Pembicaraan tentang gara-gara kahyangan yang disebabkan begawan Mayangkara yang belum waktunya mati telah mendahului ketentuan dewa. Yamadipati diperintahkan mengadili para suksma yang akan naik kesurga atau keneraka. Narada dan para dewa diperintahkan untuk mengembalikan Mayangkara.
Yamadipati memutusi sukma yang menghadap ke Yamani atau ke Sorga. Pertama sukma orang mati melahirkan anak yang baik hati, meskipun dicoba sebagai ganti bayinya seekor ulat yang besar, namun sukma tersebut tetap tabah, sehingga diperkenankan naik ke sorga bersama dengan bayinya. Kedua seorang yang suka serong, yang akhirnya diperintahkan melalui jembatan ogal-agil, akhirnya jatuh kedalam jurang yang terus ke neraka. Ketiga seorang sukma kedi yakni seorang wanita yang tidak pernah menjalani haid diperintahkan memegang wuluh gading lalu diuntir akhirnya sukma marah-marah dan dikutuk jadi burung Cekaklak, dan dikutuk jangan sampai minum air bila tidak ada air digowok. Kemudian datanglah Mayangkara ditolak para dewa tidak mau sehingga menjadi peperangan, Narada memberi penjelasan kepada Mayangkara bahwa tugasnya didunia belum selesai, yaitu harus mempersatukan negeri Yawastina dengan Widarba dengan jalan mengawinkan raja Yawastina prabu Astradarma, Amengjaya dan Jayadirana dengaan putri Widarba dari Sasanti, Pramuni dan Pramesti. Setelah ada penjelasan tersebut Mayangkara puas, lalu kembali.
Di pertapaan Kendalisada ragajati begawan Mayangkara, datanglah suksma jati Mayangkara. Keduanya ragu-ragu, lalu bantah atau berceritera tentang pengalaman hidupnya, yang akhirnya keduanya suksma jati dan ragajati teringat, maka suksma lalu masuk keraga, lalu Mayangkara pergi ke Jawastina melaksanakan perintah dewa.
Di negeri Yawastina, prabu Erangbaya atau prabu Astradarma, dihadap adiknya Rd. Jayakirana dan Rd. Amengdjaya,yang baru pulang dari bepergian dan juga menghadap punakawan Semar, Gareng, Petruk. Percakapan tentang keadan negeri. Amengjaya menjelaskan bahwa bila rakanda raja mau kawin, mungkin kesulitan negeri akan hilang. Datanglah begawan Mayangkara yang menjelaskan mendapat tugas dari dewa untuk melaksanakan mengawinkan raja Yamastina beserta saudara-saudaranya dengaan puteri Widarba. Setelah raja menyetujui maka dibawnya raja dengan saudaranya ke Widarba dalam kancing. Ditengah jalan Mayangkara berjumpa dengan Raden Jayahamijaya yang mencari bantuan. Mayangkara menyanggupkan diri. Terus berangkat ke Widarba. Raksasa utusan dari Selauma diserang oleh begawan Mayangkara hingga tewas,Mayangkara lalu dihadapkan Prabu Jayabaya oleh Rd. Jayahamijaya dan akan dikawinkan.
Adegan keputrian Dewi Sasanti, Dewi Pramuni dan Dewi Pramesti, datanglah prabu Jayahamijaya membawa begawan Mayangkara, yang lalu dikawinkan, dan prabu Jayabaya keluar, para putri menangis karena dikawinkan dengan kera. Lalu begawan Mayangkara mengeluarkan raja Yawastina beserta kedua saudara nya yang lalu oleh Mayangkara dikawinkan Prabu Astradarma dengan Dewi Sasanti, Rd. Amengjaya dengan Dewi Pramuni dan Rd. Jayakirana dengan Dewi Pramesti. Raden Jayahamijaya salah pengertian dikira para kesatria dari Yawastina tersebut pencuri, terjadilah peperangan, lalu dijelaskan oleh Mayangkara yang akhirnya Jayahamijaya menyerah.
Adegan negeri Selauma, prabu Yaksadewa dihadap patih Dendamaya dan tumenggung Mandramadya. Percakapan tentang utusan yang tidak ada baritanya. Pujamantri dan Jamamantri datang melapor bahwa utusan raksasa dari Selauma mati semua. Prajurit Selauma mati oleh Raden Amengjaya dan Pudraksa Madya mati oleh begawan Mayangkara. Raja sangat marah, lalu menyerang negeri Widarba. Pertempuran di Widarba Prabu Yaksadewa melawan bagawan Mayangkara, semula Yaksadewa kalah, lalu Batara Brahma datang membantu menjadi gada. Mayangkara dipukul gada malihan Batara Brahma matilah sang Mayangkara. Prabu Jayabaya marah,Yaksadewa mati. Para prajurit mengamuk atas kematian rajanya, tetapi kalah semua oleh wadya Widarba.
Adegan di Widarba Prabu Jayabaya dihadap menantu Prabu Astradarma, Raden Amengjaya, Raden Jayakirana beserta putranda Jayahamijaya. Karena semua kesulitan negeri sudah hilang, maka raja mengadakan pesta.. Tancep kayon.
Contoh Wayang Madya dari Ngasinan, Gondangwinangun, Klaten, sebagia experimen pementasan di Konservatori Karawitan Indonesia di Surakarta pada tanggal 10 Januari 1970.
https://wayang.wordpress.com/mayangkara/
Hasil gambar untuk prabu jayabaya wayang  Hasil gambar untuk prabu jayabaya wayang 
Prabu Jayabaya raja Mamenang 
Gambar terkait    Hasil gambar untuk raja sabrang wayang 
Prabu Sriwahana dan Prabu Yaksadewa 


Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer