Lakon Prabu Arjuna Wibawa

Arjuna Wibawa

Prabu Matswapati yang berkuasa di Wirata sedang duduk di singgasana dihadap permaisuri Dewi Rekatawati, putrinya yakni Dewi Utari serta putranya yakni: Seta, Untara dan Wratsangka serta kedua patihnya yaitu Jaya Nirbita dan Nirmala. Pada per-temuan itu tiba-tiba datangnya Patih Sengkuni sebagai utusan Prabu Suyudana yang mengatakan bahwa raja Wirata ditunggu kehadirannya di Astina.
Prabu Matswapati merasa sakit hati karena kecongkakan Prabu Suyudana itu maka ia menolak undangan itu, dan terjadi peperangan. Prabu Mats-wapati mendapat bantuan Prabu Arjunawibawa dari Sriwedari serta Prabu Danumurti dari Rajegwesi. Dalam peperangan itu Kurawa sungguh hebat kedua raja suruhan itu kalah dan dipaksa untuk melawan raja Wirata.
Di tengah perjalanan Danumurti bertemu dengan Angkawijaya dan Gatotkaca, maka terjadi perselisihan, tetapi raja dari Rajegwesi itu kalah. Arjunawibawa yang semula dipihak Wirata sekarang akan menyerang Prabu Matswapati. 
Pada waktu Prabu Yudistira, Kresna, Bima, Nakula dan Sadewa menjadi tamu Kerajaan Wirata, tiba-tiba Arjunawibawa menyerang Kerajaan Wirata, tetapi Kresna bertindak cepat serta memerintahkan Bima untuk membuka secara paksa pakaian Arjunawibawa dari Sriwedari itu, maka berubah ujud Arjuna. Raja Wirata dan Pandawa gembira sedangkan para Kurawa dapat diusir Bima.
http://caritawayang.blogspot.co.id/arjuna-wibawa.html


Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer