Lakon Brubuh Alengka/ Dasamuka Gugur

Brubuh Alengka

Dasamuka marah besar karena telah banyak kehilangan bala tentaranya dalam perang melawan bala tentara Ramawijaya. Di sisi lain barisan Rama semakin kuat dan maju. Karena telah banyak makan korban yang berjatuhan maka Dasamuka sendiri yang akan menghadapinya.
Sebelum berangkat ke medan laga, Prabu Dasamuka menemui Dewi Sinta. Sekali lagi, istri Rama itu dirayunya, tetapi Sinta tetap menolak. Karena birahi Dasamuka telah memuncak, kama benih (mani) raja Alengka itu jatuh, menimpa sehelai daun Nagasari. Ketika tertiup angin, daun yang telah ternoda kama benih itu melayang jatuh di hadapan Dewi Trijata, dan menjelma menjadi seorang bayi raksasa.
Oleh Trijata, bayi itu dinamai Dasawilukrama.
Karena kesal pada Dewi Trijata yang selalu menghalangi niatnya merayu Sinta, Dasamuka mengutuk Trijata kelak akan kawin dengan seekor kera tua yang buruk rupanya.
Adapun di pihak Rama, selain saudaranya yang maju, ia sendiri yang akan menghadapi Dasamuka. Dasamuka menggunakan Aji Pancasona Bumi, sedangkan Rama menggunakan siasat untuk tidak bisa mempertemukan antara kepala dan badan Dasamuka, akhirnya Dasamuka mati terbunuh oleh Rama.
https://wayang.wordpress.com/brubuh-alengka/
Hasil gambar untuk dasamuka gugur
Tokoh tokoh Alengkadiraja berguguran, dari Dewi  Sarpa kenaka, Patih Prahasta sampai dengan Kumbakarna dan anak anaknya,. Habislah tokoh tokoh Alengka,termasuk anak anak Prabu Dasamuka sendiri yang telah terjun ke medan laga, semuanya  tewas, tinggal satu satunya yaitu Prabu Dasamuka sendiri. Pasukan Prabu Rama semakin mendekati kotaraja Alengka.
Prabu Dasamuka sangat bernafsu untuk dapat mencegah pasukan Prabu Rama memasuki kotaraja Alengkadiraja. Sementara itu dipihak Prabu Rama.  belum ada satu tokohpun yang tewas. Prabu Dasamuka khawatir apabila pasukan Prabu Rama nantinya  dapat menguasai Alengkapura, sehingga menjadikan  negara Alengka menjadi  jajahan Prabu Rama. Prabu Dasamuka tidak menginginkan hal itu terjadi. Maka dengan sisa sisa perajurit Alengka,Prabu Dasamuka merangsek kedepan, dan mencari Prabu Rama. Kemudian terjadi perang tanding antara Prabu Rama dan Prabu Dasamuka. Karena Prabu Dasamuka memiliki Aji Pancasona dan Aji Rawarontek, maka berkali-kali Prabu Dasamuka tewas namun bisa hidup kembali dan setelah hidup kembali, melawan lagi kepada prabu Rama. Wibisana memerintahkan  Anoman untuk mencabut bukit Sumawana. Prabu Dasamuka tewas terkena Pusaka Prabu Rama, Guwa Wijaya. Setewas Prabu Dasamuka, Anoman cepat-cepat menjatuhkan bukit Sumawana yang telah dicabutnya di atas tubuh Prabu Dasamuka. Sehingga apabila Prabu Dasamuka sudah terbangun dari kematiannya, Prabu Dasamuka sudah berada di dalam bukit itu.  Diceriterakan Prabu Dasamuka masih hidup di dalam Bukit yang mengurungnya, dan kadang kadang masih bisa keluar dan menciptakan bermacam macam  ceritera carangan. Prabu Dasamuka, diceritakan hidup kembali, dengan nama baru Prabu Godakumara. Prabu Godakumara setiap saat menggoda ketentraman kerajaan kerajaan Pandawa.Dalam cerita pewayangan Jawa, Prabu Godakumara yang membuat geger negeri Pewayangan di Jawa, ditawan oleh Anoman dalam Gunung Kendalisada. Anoman bertapa di Pertapaan Kendalisada, sekaligus menjaga Prabu Godakumara agar tidak keluar dari Gunung Kendalisada.Singgahi  "BAGONG LABUH"  (http: wayangbagonglab.blogspot.com).
http://dasamukagugur.blogspot.co.id/

Hasil gambar untuk dasamuka   Hasil gambar untuk dasamuka 
Tokoh Prabu Dasamuka dan Prabu Dasamuka ketika Tiwikrama karena marah 

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer