Lakon Antasena Rabi

Antasena Rabi

Prabu Duryudana, Prabu Baladewa, patih Sangkuni dan R.Tirtanata sedang bersidang di Balairung istana Astina untuk membahas pelaksanaan perkimpoian putra mahkota negeri Astina R. Suryakusuma dengan Dewi Janaka yang telah dipersuntingkan dan dipertunangkan dengan R. Antasena putra R. Werkudara.
Prabu Duryudana percaya dengan kelihaian Pendeta Durna bahwa pertunangan Dewi Janakawati dengan R. Antasena dapat digagalkan yang akhirnya Dewi Janakawati akan dipersandingkan dengan R. Suryakusuma. Prabu Kresna sedang bingung atas permintaan putranya Samba untuk dikimpoikan dengan Janakawati, mengingat Dewi Janakawati telah dipertunangkan dengan R. Antasena putra Werkudara. Prabu Dasa Kumara raja negeri Krenda Bumi juga tergila-gila dengan Dewi Janakawati dan ingin memperistri, maka dengan diikuti adiknya Prabu Dewa Pratala beserta bala tentaranya pergilah Prabu Dasa Kumara menuju Kasatrian Madukara.
R. Janaka menghadapi banyaknya pelamar yang ingin mempersunting putrinya Dewi Janakawati, akhirnya diadakan sayembara bertanding, dengan ketentuan siapa yang kalah dipersilahkan pulang kenegeri asalnya, dan barang siapa berbuat curang dinyatakan pihak yang kalah. Maka R. Samba, R. Suryakusuma, Prabu Dasa Kumara dan R. Antasena saling berhadapan mengadu kesaktian. Yang akhirnya R. Antasena memenangkan sayembara untuk memiliki Dewi Janakawati.
Melihat R. Antasena yang tidak berhias dan bersehaja, Dewi Janakawati tidak mau dipersandingkan, akhirnya R. Janaka dengan senjata Kyai Pamuk menhajar R. Antasena dan keanehan terjadi bahwa R. Antasena tidak binasa dan luka terkena senjata R. Janaka justru sebaliknya menjadi kesatria yang tampan, gagah dan perkasa sehingga Dewi Janakawati bersedia dipersandingnya perkimpoian Dewi Janakawati dengan R. Antasena, Prabu Dewa Pratala mengamuk di kesatrian Madukara sebab kakandanya Prabu Dasa Kumara telah ditolak lamarannya memperistri Dewi Janakawati tetapi hal ini bisa ditangani oleh putra Pendawa. Prabu Dewa Pratala yang mengamuk dapat dikalahkan R. Antasena dan melarikan diri sambil menculik Dewi Pergiwati istri Gatotkaca yang akhirnya terjadilah saling kejar mengejar diangkasa dan Prabu Dewa Pratala dapat dibinasakan R. Gatotkaca.
Dengan binasanya Prabu Dewa Pratala negeri Amarta menjadi tenang dan R.Suryakusuma beserta pengiringnya kembali ke negeri Astina, Prabu Kresna dan R.Samba juga kembali ke negeri Dwarawati.
http://caritawayang.blogspot.co.id/antasena-rabi.html

Antasena Rabi

Di balairung istana Astina, di hadapan Prabu Baladewa, patih sengkuni dan Raden Tirtanata, Prabu Duryudana sedang membahas rencana pernikahan putera mahkota negeri Astina, Raden Suryakusuma dengan Dewi Janakawati, puteri Raden Janaka. Dewi Janakawati sebenarnya telah dipertunangkan dengan Raden Antasena, putera Raden Werkudara.
Prabu Duryudana menginginkan pertunangan Dewi Janakawati dengan Raden Antasena digagalkan, dan Sang Dewi akan dipersandingkan dengan Raden Suryakusuma.
Sementara di Dwarawati, Prabu Kresna juga bingung dengan permintaan puteranya, Raden Samba untuk dinikahkan dengan Dewi Janakawati.
Di negeri Krenda Bumi, Prabu Dasa Kumara juga sangat menginginkan dewi Janakawati, maka dengan disertai adiknya Prabu Dewa Pratala beserta bala tentaranya, ia pergi menuju Kesatrian Madukara.
Menghadapi banyak pelamar yang datang ingin mempersunting puterinya, Raden Janaka akhirnya memutuskan untuk mengadakan sayembara. Barang siapa yang kalah dipersilakan pulang ke negeri asalnya, dan siapa yang berbuat curang dinyatakan sebagai pihak yang kalah. Keempat ksatria yang melamar Dewi Janakawati pun bersedia dan saling berhadapan mengadu kesaktian. Sayembara akhirnya dimenangkan oleh Raden Antasena dan berhak mendapatkan Dewi Janakawati.
Namun, Dewi Janakawati begitu melihat Raden Antasena yang tanpa berhias dan bersahaja menolak untuk dipersunting. Raden Janaka kemudian bertindak, senjata Kyai Pamuk dihajarkan ke Raden Antasena dan seketika Raden antasena berubah menjadi ksatria tampan, gagah dan perkasa, sehingga membuat Dewi Janakawati terpesona dan bersedia dipersunting oleh Raden Antasena.
Sementara itu, Prabu Dewa Pratala, datang mengamuk ke ksatrian madukara karena kakanya, Prabu Dasa Kumara ditolak lamarannya. Prabu Dewa Pratala akhirnya bisa dikalahkan oleh Raden Antasena dan melarikan diri. Namun sebelum melarikan diri, Prabu Dewa Pratala sempat menculik Dewi Pergiwati, istri Raden Gatotkaca. Tahu bahwa sang istri diculik. Raden Gatotkaca langsung mengejar dan terjadilah perkelahian diantara keduanya. Raden Gatotkaca akhirnya berhasil membinasakan Prabu Dewa Pratala.
Keadaan negeri Amarta pun menjadi tenang kembali, dan Raden Suryakusuma beserta pengiringnya kembali ke Astina. Begitu pula dengan Prabu Kresna dan Raden Samba, mereka kembali ke Dwarawati.
http://blog.hadisukirno.co.id/antasena-rabi/
Ki H. Anom Suroto - Antasena Rabi
Tak kurang dari Raden Samba putra Raja Dwarawati, Raden Wisatha  putra Raja Mandura, Lesmana Mandrakumara putra raja Hastinapura, Purwaganti putra Pandhita Kendhalisada dan Antasena putra Raden Werkudara.
Karena harus bertindak adil, maka dibuatlah sayembara kepada para pelamar untuk bertarung secara ksatria.  Siapa diantara para pelamar yang paling sakti, dialah yang akan menjadi suami Dewi Manwati.  Akan tetapi cara ini tidak bisa berlangsung dengan fair, karena Antasena tak mau melawan sementara kastria yang lain tak mampu mengalahkan Antasena, kendati antasena sama sekali tak memberikan perlawanan.  Dia merasa tidak pantas, memperebutkan wanita dengan darah.
http://martono-groub.blogspot.co.id/ki-h-anom-suroto-antasena-rabi.html
Hasil gambar untuk antasena solo
Tokoh Raden Antasena 

Komentar

Wayang Kulit Gagrak Surakarta

Wayang Kulit Gagrak Surakarta
Jendela Dunianya Ilmu Seni Wayang

Jika Anda Membuang Wayang Kulit

Menerima Buangan Wayang Kulit bekas meski tidak utuh ataupun keriting, Jika anda dalam kota magelang dan kabupaten magelang silahkan mampir kerumah saya di jalan pahlawan no 8 masuk gang lalu gang turun, Jika anda luar kota magelang silahkan kirim jasa pos atau jasa gojek ke alamat sdr Lukman A. H. jalan pahlawan no 8 kampung boton balong rt 2 rw 8 kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang dengan disertai konfirmasi sms dari bapak/ ibu/ sdr siapa dan asal mana serta penjelasan kategori wayang kulit bebas tanpa dibatasi gagrak suatu daerah boleh gaya baru, gaya lama, gaya surakarta, gaya yogyakarta, gaya banyumasan, gaya cirebonan, gaya kedu, gaya jawatimuran, gaya madura, gaya bali, maupun wayang kulit jenis lain seperti sadat, diponegaran, dobel, dakwah, demak, santri, songsong, klitik, krucil, madya dll

Postingan Populer